Monday, October 29, 2007

Sunday, October 28, 2007

Emansipasi

[Untuk Nila: Kau harus bangga akan Bapak]

 

Semalam ku nonton teater Malam Jahanam di Sanggar Baru TIM. Tanpa mengikuti diskusinya, ku pulang jam 10. Seperti biasa, di saat ku kemaleman ataupun males pulang ke Depok, maka ku nyampir ke Matraman Dalam II, rumah Nila. Walaupun Nila tak ada di rumah karena harus membanting tulang di negeri orang, bukan merupakan hambatan bagiku untuk numpang tidur.

 

Di rumah Nila biasanya ada Mamanya dan adiknya, Zaky. Yang perlu kulakukan hanyalah menelepon untuk mengabarkan bahwa aku sedang di jalan menuju rumahnya, Tante, Tata ke rumah yaaaa.... Jadi modal untuk nginep di rumah Nila adalah pulsa untuk telepon, sikat gigi dan pantyliners. Handuk, dan baju tinggal ambil punya Nila. Hmm..enaknya...!

 

Tapi semalem kejadiannya agak berbeda. Saat ku telpon ke rumah Nila, tak ada yg mengangkat. Walau begitu ku tetap menuju ke arah Matraman. Sampai depan rumah Nila, lampu nyala. Pfuhh... brarti ada orang di rumah.

Ku buka pintu pagar tanpa pencet bel, ketok2 ataupun permisi. Sesaat, ada yang buka pintu rumah: Bapaknya Nila, diikuti Zaky. Agak aneh, karena biasanya yg menyambutku adalah Mama Nila. Ketika masuk rumah, Mama Nila pun tak nampak. Ternyata beliau masih berada di Surabaya dari hari Rabu menghadiri pernikahan adik sepupunya.

 

Jadilah aku di rumah Nila bersama dengan Bapak dan adeknya. Zaky langsung naik ke kamarnya lagi. Maka tinggallah aku dan bapak Nila berdua di depan TV berusaha mengobrol tentang apa saja. Ku coba crita tentang film rekonstruksi Aceh yang baru kutonton, mengingat Bapak Nila juga kerja di Aceh untuk pembangunan perumahan. Tapi ternyata topik itu tidak bertahan lama. Ku ke atas sebentar menengok Zaky di kamarnya. Dia sedang ber-SMS ria dengan gadisnya. Fufufufu...

 

Lalu ku turun lagi ke ruang TV. Di TV sedang menayangkan acara selebriti menari yang dikomentari juri, kemudian penonton memilih melalui SMS siapa yang paling jago menari. Obrolan mengarah ke acara itu. Sekarang tinggal 5 peserta ya, Ta?. Wah, kl si ini emang ga bagus kan ya, Ta? Saya sukanya yg ini ni... Waduh... Ku yg ga pernah nonton acara itu pun klabakan mengimbangi komentar2 beliau. Begitu pula jika ada iklan acara lainnya, ku ga ngerti musti komentar apa. Cukup senyum dan komentar seadanya.

 

Akhirnya jam 11. Acara selebriti menari berakhir dengan memulangkan pasangan penari tertua. Bapak Nila meminta Zaky untuk membereskan kamarnya untuk kutiduri. Zaky…kamarnya diberesin ya..Biar Ka Tata tidur di situ, Zaky tidur sama Bapak aja… Tadinya ku mau mengatakan Ga usah Om, Tata tidur di sini juga gapapa. Tapi ku trus kebayang, kl Zaky tidur di atas, brarti ku di bawah hanya berdua sama Bapak Nila dunk.. Sepertinya tidak pantas.. Hihihi…

 

Tak lama, Zaky turun dan masuk ke kamar Bapak. Aku pamit ke atas. Begitu masuk ke kamar Zaky, aku agak terpana. Tadi pas ku melihat dia ber-SMS, kamar Zaky cukup berantakan. Tapi saat ku mau tidur itu, wow... Rapi jali! Buku-buku yang tadinya berserakan di lantai telah tertata rapi. Bantal yang tadinya entah di mana tertumpuk di ujung kasur. Di ujung kasur satunya, bedcover terlipat rapi. Keajaiban! Seumur-umur ku nginep di rumah Nila baru sekali itu tersedia bedcover di kasur. Zaky yang nyiapin pula. Hohoho...

 

Ku terbangun saat subuh. Bukan karena ku rajin. Bukan pula karena jam biologisku secara otomatis membangunkanku saat subuh. Tapi karena mushola di depan rumah Nila mengumandangkan adzan dengan begitu bersemangat. Tak cukup adzan, bacaan sholat beserta aba2 AllahuAkbar nya juga dikumandangkan melalui loud speaker. Mau ga mau aku bangun dan ambil wudhu. Kemudian aku sholat subuh di ruang tamu. Dan di situ kutemukan Zaky tidur di sofa. Ouw..dia ga jadi tidur sama Bapak.

 

Selesai sholat subuh, seperti biasa ku naik lagi ke kasur melanjutkan tidur sampai jam 6. Biasanya kala ku di rumah Nila, ketika ku bangun jam segitu Mamanya Nila sudah bangun dan sedang merebus air. Tadi pagi, yang kutemui saat turun tangga adalah: bapaknya Nila sedang menyapu ruang tamu! Wow… Jadi malu.. Sumpah ku malu!

Di sofa sudah tidak terbaring Zaky. Ku ke kamar Bapaknya Nila, ga ada juga. Zaky mana Om? Jawabannya adalah: tuh lagi mandiĆ­. Wow lagi... Biasanya jam segitu Zaky belum bangun atau sedang terjadi adegan pembangunan Zaky secara paksa oleh mamanya. Wow.. Secara spontan ku berkomentar Waa..tumben Zaky rajin..! Kata bapaknya Nila Ya tetep musti dibangunin dulu.. Walau begitu tetep aja wow, karena adegan pembangunan Zaky berlangsung sedemikian rupa sehingga aku tidak ikut terbangun. Wow..

 

Tetap sambil menyapu lantai, Bapak Nila menlanjutkan Di meja udah ada nasi uduk, Ta. Sumpah aku maluuu... Dan yang keluar dari mulutku adalah Ya ampun Om... Kata Bapak Nila sambil mengayun2kan sapu menyentuh lantai skalian beliin Zaky ko..

Bapak Nila bergerak menyapu area dapur sambil berkata ke Zaky Zak..cepeten mandinya, gantian ama Ka Tata... Dan tak lama kemudian, Zaky keluar kamar mandi berbalutkan handuk. Oiya..handuk! Ku segera ke atas, mencari handuk. Pas ku ambil handuk di jemuran, kuliat Bapak Nila sedang menyapu jalan di depan rumah. Wow...

 

Pada saat ku selesai mandi dan mau ganti baju di kamar, Zaky sudah rapi berpakaian dan sedang makan nasi uduk. Kemudian dia berkata, Pak, kaos kaki dimana?. Bapak Nila bergegas masuk kamar dan membolak-balik tumpukan baju. Kemaren udah disiapin ko Zak... Udah dipisahin.. Sambil terus mencari. Zaky naik ke kamarnya mengambil tas, dan saat turun menanyakan kaos kakinya lagi. Dan kaos kaki itu telah disiapkan oleh Bapak di sebelah sepatu Zaky.

 

Setelah Zaky selesai memakai sepatu, dia diantar Bapak ke sekolah. Dan aku duduk di depan TV makan nasi uduk sambil nonton acara gosip tentang presiden yang meluncurkan album baru dan berpikir pemandangan yg tidak biasa pagi ini...

Tuesday, October 23, 2007

Logika, Jika dan Hanya Jika, Maka

Masih ingat sama pelajaran Matematika klas 1 SMU yang judulnya logika tidak? Yang jika p maka q itu lho. Kl aku si ga ada yg bisa ku inget karena ku tidak mengikuti bab itu dengan baik. Karena ku anggap itu bukan matematika dan lagi di EBTANAS atau SPMB keluarnya cuma 1 soal kan? jadi yaaa…relakan sajalah.. =)

 

Nah, walau begitu sekarang ku mencoba mengaplikasikan logika itu:

 

Jika deteksi  suatu penyakit membaik, maka jumlah kasus yang terdeteksi makin banyak.

Jika jumlah kasus suatu penyakit yang terdeteksi makin banyak, maka jumlah obat yang dibutuhkan meningkat.

Jika jumlah obat yang dibutuhkan meningkat, maka omset penjualan obat akan naik.

Jika omset penjualan obat naik, maka makin banyak kasus yang terobati

Jika kasus yang terobati makin banyak, maka angka kematian menurun

Kesimpulannya: Jika deteksi suatu penyakit membaik maka angka kematian menurun.

Benarkah?

 

Diberitakan bahwa omset penjualan obat tertinggi saat ini diduduki oleh obat golongan cardiovascular, termasuk di dalamnya lipid regulator, dengan nilai penjualan sebesar 35.2 milliard dollar Amerika. Peringkat kedua adalah obat antikanker dengan omset sebesar 34.6 milliard dollar Amerika. Pertumbuhan penjualan obat kanker adalah 20,5%, maka diprediksikan penjualan obat antikanker akan mencapai 70 milliard dollar Amerika di tahun 2010.

 

Jenis obat kanker yang dipasarkan makin banyak dan makin spesifik. Launch obat baru juga semakin sering terberitakan. Riset akan obat kanker baru juga terus berkembang. Obat yang sedang dalam proses mendapatkan ijin edar juga tidak sedikit.

 

Parameter positif atau negatifkah?

 

Positif. Apalagi bagi industri farmasi. Di samping itu, hal tersebut menandakan bahwa kesadaran akan kesehatan meningkat sehingga deteksi-termasuk deteksi dini-kanker akan menjadi hal yang umum dilakukan. Sehingga kematian akibat kanker dapat ditekan. Kualitas hidup manusia meningkat.

 

Namun bagaimana jika ternyata pada tahun 2010 angka 70 milliard dollar Amerika tercapai, tapi angka kematian akibat kanker tetap tinggi?

 

Maka, menurut ku selain fasilitas deteksi yang diperbaiki dan dimasyarakatkan, ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas penyembuhan juga harus ditingkatkan. Distribusi obat kanker harus bisa menjangkau pasien yang terdeteksi kanker. Di manapun pasien berada, ibukota atau pelosok desa, harus dapat membeli obat tersebut. Selain itu, sebisa mungkin siapapun pasien yang membutuhkan, harus bisa mendapatkan obat tersebut juga.

 

Amin..

 

Jadi, di simulasi aplikasi logika di atas harus ditambahkan syarat:

Jika dan hanya jika obat yang dijual ada dalam jangkauan pasien.

 

Duh... Ko kepalaku berdenyut2 yak?

Sunday, October 21, 2007

Choose ur words carefully, to express not- to impress

Aku adalah penikmat segala. Kalau boleh adaptasi dari jenis pemakan, maka aku masuk dalam golongan omnilover. Kekaguman adalah rasa yang selalu muncul ketika ku menikmati karya orang. Rasa yang mengikuti selanjutnya tergantung karya tersebut, bisa merinding, tertawa, gregetan, bisa segala macam deh... Dan rasa terakhir yang pasti muncul adalah envy. Kenapa mereka bisa dan aku tidak?

 

Aku pernah mencoba mapping kemampuan dan bakat yang kumiliki. Hasilnya adalah I’m not capable on singing, dancing, acting, painting, playing instruments, photography or sport. Intinya ku tak ada bakat untuk menghasilkan karya apa pun.

Tapi aku ingin...

 

Dan sepertinya satu2nya lahan yang masih mungkin untuk kujajaki adalah menulis. Hmmm… Ga yakin bisa juga si.. Soalnya ku tak terbiasa nulis, walaupun itu adalah sekedar jurnal harian. Pernah coba nulis jurnal, tapi pas kubaca lagi beberapa bulan kemudian, aku sendiri tidak mengerti apa yg kutulis itu. Laporan praktikum atau PKL pas jaman kuliah, copy paste punya teman.  Jadi saat yang mengharuskan aku menulis hanyalah ujian dan skripsi. Tapi itu kan kutipan semua..

 

Halangan terbesar bagiku untuk menulis adalah takut hasilnya tidak bagus. (karena memang dari jaman sekolah dulu ku tidak bisa mengarang). Takut tidak bisa membuat orang merasakan hal sama ketika aku membaca karya orang. Takut tidak berkesan.

 

Nah,,, itulah inti masalahnya. Takut tidak membuat orang terkesan akan hasil ketik-ketikku. Dan itu seperti rantai yang membelenggu jari tanganku untuk menulis. Padahal katanya menulis itu semudah ngomong. Maka seharusnya untuk orang yang seneng ngomong seperti aku dan juga memiliki imajinasi liar, menulis bukanlah pekerjaan yang sulit bukan?

 

Maka kuputuskan aku akan mulai belajar menulis. Dan inilah kalimat yang kuucapkan pada diriku sendiri agar mau mulai menulis:

Segera tulis apa yang terlintas. Tak perlu dipikirkan apakah tulisan itu bagus atau tidak, bisa dinikmati atau tidak, akan berkesan bagi orang atau tidak. Tulislah seolah2 sedang bercerita secara lisan kepada seorang teman.

 

Baiklah…

Semangat!

Wednesday, October 17, 2007

The History of Love

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Literature & Fiction
Author:Nicole Krauss
Tiga kisah dengan tiga cara penceritaan dalam satu buku yang pada akhirnya saling bertemu di ujung cerita.
1. Kisah dalam buku yg berjudul The History of Love
2. Kisah hidup Leopold, sang penulis The History of Love
3. Kisah seorang gadis bernama Alma, yang mendapat nama Alma sesuai dengan tokoh wanita dalam The History of Love
Tiga kisah tersebut disusun sedemikian rupa sehingga pembaca tidak akan kehilangan kerunutan masing-masing kisah.




Kopeng Dulu dan Kini

Kopeng...

Dari terakhir kali ku pulang keadaannya tak banyak berubah. Layanan sampah masih tetap belum tersedia, sehingga kami masih membuang sampah di selokan depan rumah. Air masih gratis. Kami hanya perlu membayar iuran ke RT sebesar 5 ribu rupiah tiap bulannya. Kegiatan ekonomi masih berbasis pertanian. Hasil buminya masih sama: wortel, kol, sawi, buncis dan palawija lainnya. Tempat menjual sayur2 itu masih sama, pasar tradisional yang buka 5 hari sekali, hari Legi. Dan para penjualnya pun masih orang2 yang sama dari terakhir kali kulihat. Yang membedakan, sebagian besar dari mereka kini berkerudung. Kupikir itu bagus buat mereka, paling tidak bisa melindungi dari dinginnya udara Kopeng.

Angkutan yang tersedia masih bus yang lewat tiap 5 menit sekali, diselingi beberapa mobil omprengan. Usaha penginapan masih bertahan, walau aku tetap masih belum tahu bagaimana cara mereka menjalankan usaha tersebut. Warung-warung makan masih menyediakan menu yang kurang lebih sama: sate kelinci, bakso, mia ayam, nasi rames. Jagung bakar dan jagung rebus masih dijajakan berkeliling oleh ibu2 dengan cara menggendongnya di belakang. Kuda-kuda masih disewakan untuk berjalan2 keliling Kopeng, cuma tidak lagi ke air terjun, karena air terjunnya sudah mati.

Bumi perkemahan masih siap melayani kegiatan Pramuka anak2 SMP atau SMU dari luar kota. Hanya saja hutan tempat mereka berkemah sudah semakin lapang, jumlah pohonnya mulai berkurang.

Tembakau sudah jarang ditanam, karena petani tidak memiliki kemampuan untuk menjualnya, tidak mampu menghalang kekuatan monopsoni yg hanya membuat mereka merugi. Tanaman bunga dalam pot makin banyak yang berminat menjadikannya komoditi usaha. Labu siam juga nampak ditata di gubuk-gubuk di pinggir jalan. Bahkan kini ada yang berinisiatif membuat makanan kecil dari labu itu.

Meski sebagian penduduk telah menggunakan gas LPG sebagai bahan bakar, dominan masih menggunakan kayu bakar. Minyak tanah sulit didapatkan karena telah dimonopoli oleh pemilik usaha angkutan bus dan digunakan sebagai bahan bakar busnya.

Wednesday, October 10, 2007

Ibuku....oke deh!


Memahami kerepotan mengurus rumah tangga tanpa adanya asisten rumah tangga, maka perusahaan tempatku bekerja membuat program yang namanya, Child Day Care. Jadi para karyawan yang tidak cuti diperbolehkan membawa serta anak2 nya ke kantor. Anak2 tersebut akan dikumpulkan di dalam satu ruangan dan ditemani oleh guru yang sengaja didatangkan. Dengan demikian para orang tua dapat tetap bekerja dengan baik dan anak-anak pun bahagia karena dapat berkumpul dengan sesamanya dan bermain.

 

Child DayCare tersebut akan diadakan pada tanggal 17-19 Oktober 2007. Pertimbangannya adalah pada hari itu para asisten rumah tangga belum kembali dari kegiatan mudiknya. Akan tetapi ternyata ada hal yang agak luput dari perhatian, bahwa mudik lebaran para asisten RT sudah dimulai dari beberapa hari yang lalu. Hasilnya adalah beberapa karyawan ada yang sudah mengambil cuti dari beberapa hari yang lalu juga. Maka suasana kantor terasa cukup sepi.

 

Tapi, hari ini kesunyian kantor agak terpecahkan oleh suara anak kecil. Ada dua karyawan yang membawa anak mereka. Dan karena program Child DayCare belum dimulai, maka anak tersebut berada di bawah pengawasan ibu mereka. Kemana sang ibu berada, sang anak mengikuti. Teriakan-teriakan "Mama!", cukup sering tersengar. Unik dan seru. Dan ketika tiba saatnya tidur, kursi pun dijadikan tempat tidur.

 

*sigh*

Kasih ibu memang tiada tandingannya…

Pssttt....tp jaman ku kecil dulu beda lho.. Ibuku ga pernah bawa aku ke sekolahnya..Justru bapakku yg selalu bawa aku ke sekolahnya.. Mungkin Ibuku kalah hompipa mulu sama bapakku... =)

Jadi..ralat dikit deh.. Kasih orang tua memang tiada tandingannya dan tak tergantikan..

(Hwuaaa....ku kangen rumaaaa...hhh...)

Monday, October 1, 2007

Maenan Baru

Setelah sekian lama ku ga buka2 Multiply. Minggu kemaren ku tertarik untuk melihat Multilpy nya seseorang-Ka Nova maksudnya.. ^_^ Untungnya ku adalah jenis orang yg menyadari keterbatasan kapasitas memori di otaknya. Jadi segala sesuatu yg membutuhkan password, ku buat sama. Maka, walaupun dah sekian lama ga buka Multiply ku tetep bisa masuk tanpa kesulitan mengingat2 password.

Nah...Pas liat Kepak Mimpi nya Ka Nova, ku jadi inget lagi keasyikan liat2 Multiply orang. Ku inget pertama kali buat Multiply karena baca review tentang Ktut Tantri. Trus berlanjut liat2 yg lain. Trus kemaren baca review yg dibuat Ka Nova. Hwaaa... Aku jd bersemangat!

Dulu ku dah cukup puas dengan melihat dan mendapat hal baru dari hasil kreasi orang. Kagum dan salut. Ku jd 'berlangganan' halaman seseorang, kuletakkan di peringkat ke-6 dari My Favourites. Rutinitasku tiap pagi setelah komputer nyala adalah cek email lalu cek Multiply langgananku. Cukup menyita waktu memang... =) Hingga pada akhirnya halaman fave ku itu tak ter-update untuk sekian lama. Mungkin si empu nya juga sedang sangat sibuk. Maka, ku jadi jarang mendatangi Multiply. Dan baru kemaren tergugah kembali oleh Kepak Mimpi nya Ka Nova. (makasi ya Ka!)

Dulu ku cukup 'pengecut' dengan hanya menampilkan foto Miiko-tokoh kartun kesayanganku-dan tanpa menampilkan secuil informasi pun tentang aku (yaaa...kan niatan awalnya cm pengen liat dan kasih komentar ke org). Nah, sekarang ku pengen posting dan share sesuatu aaa...hhh... Yaaa...itung2 untuk dokumentasi pribadi biar bisa jd back up keterbatasan memori otakku. *serius*

Kemaren ku dah mulai upload foto2. Selanjutnya apa yaaaa...?! We'll see...

Yg jelas ku bersemangat! Tiap saat di sela2 kerjaku, ku pasti menengok ke sini. Persis kaya adek kecilku kalo habis dibeliin maenan baru, yg lama terpinggirkan. Dalam hal ini kerjaan ku yg agak terpinggirkan. Psssttt....jangan sampe ketauan bossku yaaa...

Semangat!