Suatu hari di saat nonton Ghost Whisperer,
Icha: Mba Tata, Jennifer Love Hewitt itu nama mamanya Jennifer ya?
Tata: Heh??
Icha: trus nama papanya Hewitt ya?
Tata: ...... iya ya? So sweeeeeee...ttt!
Suatu hari di saat nonton Ghost Whisperer,
Icha: Mba Tata, Jennifer Love Hewitt itu nama mamanya Jennifer ya?
Tata: Heh??
Icha: trus nama papanya Hewitt ya?
Tata: ...... iya ya? So sweeeeeee...ttt!
Non solo nel credere
Non basta col parlare
Non basta col vedere e pensare
Ma nel vivere
Sebait sajak Romo Mudji dari buku Rekah Lembah yang dimusikalisasikan. (mahap judulnya lupa...) Kudengar pertama kali pas di launching nya lebih dari sebulan yang lalu. Dan tiba2 seminggu ini kata-kata itu terlantun terus di kepalaku...
Memang sesuatu itu tidak cukup hanya dengan percaya, bicara, melihat dan berpikir. Harus ada dalam hidup..
Rating: | ★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Other |
Rating: | ★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Drama |
Please follow the above link to find out urs... Owya, ini buat iseng dan ketawa2 aja yaa..
This is mine and Miya's: (Mi'...kau harus baca! Hohoho...)
S C O R P I O (23 Oktober - 22 November)
Peringkat 11 : Tak akan membiarkan setiap godaan lewat begitu saja. Godaan bisa berarti perhatian baginya dan jarang diabaikannya. Scorpio senang menjadi populer sebagai si pecinta ulung. Bagi beberapa zodiac tertentu, Scorpio adalah tipe pecinta yang ekspresif (sabar yah yang punya pacar berzodiak ini..hehehe)
Hwuaaaaa....Am I? Are we Mi'? Peringkat 11 dari 12?! Sulit buatku untuk tertawa kl begini.. >_<
Jangan serahkan hatimu padanya, cukup aku saja yg kehilangan hati. Begitu kata kawanku. Kutatap matanya dan kutilik rongga dadanya. Tak ada lubang di sana. Ah, dia hanya iri karena hatikulah yg terpilih. Pikirku. Dan diambillah hatiku yang satu. Ditimang-timang di tangan dan dihempas ketika jemu bertamu. Dadaku tak berlubang ataupun berongga [sama seperti milik kawanku]. Darah telah memenuhinya dan membeku [menyerupai hati].
Suatu sore aku sedang membahas suatu hal penting dan seru bersama Miya sambil makan donat dan minum kopi di J-Co. Tiba-tiba saja aku terbatuk-batuk. Dan terciumlah bau asap itu. Asap yang sangat menggangguku. Ku langsung memandang ke sekelilingku, dan benar saja, di meja sebelah kita terdapat beberapa lelaki penghasil asap itu. (boleh ya di dalam mall menghisap sesuatu dan menghembuskan asap pekat?) Aku dan Miya adalah jenis orang yang sensitif dan sangat terganggu oleh asap, maka dengan segera kami meninggalkan tempat itu.
Kejadian 2
Kita makan di Solaria, Margo City, yang artinya di dalam mall. Ketika menunggu makanan datang, aroma asap itu menyerang hidung kita. Karena kita ga mau pindah tempat, maka kita minta mbak pramusajinya untuk mengingatkan oknum penghasil asap untuk mematikan batang penghasil asapnya itu. Dan mbak pramusaji menjawab, ”ummhh...ga bisa mba..soalnya merokok tidak dilarang di sini. Kalau mau, mba duduk di luar saja...”. Wow... ada juga para penghasil asap itu yg di luar!
Kejadian 3
Kita makan di AH seberang TIM, ruangannya ber-AC. Setelah memesan, barulah kita sadar bahwa customer yg ada di meja sebelah kita adalah para penghasil asap. Maka kita berniat untuk pindah. Setelah memandang berkeliling, kita agak kesulitan karena ada beberapa meja yg ditempati oleh penghasil asap juga. Dan posisi mereka adalah saling berjauhan. Jadi kebayang dunk bahwa setiap sudut dihiasi asap beracun? Akhirnya kita milih di meja dekat jendela, karena meja di dekatnya hanya ditempati oleh seorang mas2. Akhirnya makanan datang. Dan pada saat itulah ku melihat mas2 yg seorang diri tadi mengeluarkan batang itu dan membakarnya. Damn... Kupanggil mas2 pramusajinya, kusampaikan keberatanku. Dan mas2 itu berkata, ”susah mba pada dibilanginnya..ya udahlah sekarang dibebasin aja...”. Lalu kusarankan untuk membuat area khusus bagi para penghasil asap itu, kalau perlu diluar, di pinggir jalan sana. Kan ga enak banget ada penghasil asap di antara org2 yg terganggu olehnya.
Tiga kejadian itu membuatku bertanya(tanya), ”ada ga ya satu hal yang kita lakukan, yang bisa membuat para penghasil asap tersebut terganggu seperti yang mereka lakukan ke kita?" Mereka ’hanya’ dengan asap mereka, sudah sangat bisa mengganggu, dan sepertinya mereka tidak menyadarinya. Adakah yang bisa kita lakukan untuk membalas gangguan yg mereka perbuat ke kita?
Ku menanyakan pendapat kepada beberapa temanku (secara terpisah) ttg apa yang bisa kita lakukan untuk balas mengganggu para oknum yang memiliki mulut (serta hidung) penghasil asap tersebut.
Dan inilah hasilnya.
Miya: bukan penghasil asap
kibas2in tangan di depan hidung, memberi isyarat bahwa ”asap lo ganggu tau!”
Meranti: bukan penghasil asap
gua pikir ga ada. Karena mereka tuh orang yg ga pedulian, mau kita batuk2 mau kipas2 tangan, ga bakalan ngaruh
ika: bukan penghasil asap
ummmhhh.... minggir ajalah.. susah tau..
Maraden Media: menjadi penghasil asap sejak duduk di bangku SMP, bertahan selama 8 tahun. Pada bulan Mei 1995 menghentikan aktifitas menghasilkan asap atas tuntutan pacar. Namun, kembali aktif pada Mei 2000. Setelah memiliki anak yang memprotes kegiatan penghasilan asapnya, akhirnya dia resign kembali pada tanggal 11 Desember 2007 sebagai hadiah ulang tahun buat anaknya.
Ga bakalan bisa. Mereka itu tidak peduli. Semakin kita nutupin hidung, atau kipas2 tangan semakin mereka ga peduli. Malah, mereka akan semakin semangat ngasilin asapnya.
Liat2 dulu orangnya. Kalo nampak baik dan bisa diajak ngomong, minta dia matiin. Kl tampangnya cuek, pindah aja...
Shanty:bukan penghasil asap
Aku tutup hidung rapat2 pake tangan. Kl di angkot, jendelanya ku buka lebar2. Habis kayanya orang2 itu ga bisa diajak ngomong deh...
Jadi memang sepertinya susah ya untuk terbebas dari gangguan asap yg dihasilkan lewat mulut itu... =(
Tapi aku sangat berharap para penghasil asap itu memiliki adab seperti bapak2 di bawah ini.
Kejadian 4 (semalem ni...)
Aku duduk di peron menunggu datangnya kereta. Bapak2 yg duduk di sampingku mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya.
Bapak2: Rokok ya mba..?
Tata : (geleng2 kepala)
Bapak2: Maksud saya, saya mau ngerokok..bukan nawarin...
Tata : Maksud saya, jangan ngerokok...saya ga suka asapnya...
Bapak2: Yaaaa...mba... (tampak menyesal)
Tata : Nanti kalau saya sudah naik kereta, baru deh Bapak silakan ngerokok..
Bapak2: Yaaaa...mba... (tampak lebih menyesal lagi). Ya udah deh...
Sebenernya aku agak2 ga enak ngomong begitu, karena kita sedang menunggu kereta yg sama. Artinya kl nanti ku naik kereta dia juga akan naik. Artinya lagi, dia tetep blm bisa ngerokok. Hehehe...
Bukan ku kan sita waktumu
Tidak ku kan pasung kebebasanmu
Tak kan dirimu kukuasai
(Janganlah kau khawatirkan)
Sekedip tatapan
Sesungging senyuman
Sekilas sentuhan
Kukira itu cukup
Tuk ronakan pipiku
Sepatah kata
Lebih dari cukup tuk terbangkanku
Setutur kalimat
Kan tunjukkan bahwa aku ada
Sejumput waktu tuk dengarkan ocehanku
Akan benar-benar membuatku (merasa) hidup
Sesulit itukah?
Apakah karena ku bukan dia?
Apakah karena ku bukan dia?
Kau telah terisi oleh dia dan dia
Jalan hidupmu begitu indah oleh dia dan dia
Membuatku bertanya:
Perlukan aku ada?
Kuingin mendengar kalimat itu (lagi)
Rangkaian kata dari mulutmu yang telah membuatku hidup
Mungkin akan dapat membangkitkanku dari mati suri ini
Jikalau mustahil
Perdengarkan sajalah
Kidung kematianku
*kutipan dari Drs. Ferry W. Atmadi, Ak, MIM saat memberi training >_<