Thursday, February 28, 2008

Lari dari "Asap" Menuju Asap =(




Venue: Wisma 46 Kota BNI (lt.35-area parkir)
Time: 28.02.08, 10-11.30 AM

Critanya latihan evakuasi kebakaran (35 lantai lumayan juga ternyata!). Pas sampai di assembly area nya...oh my... lha kok asep di sini begitu pekat yak? Orang2 buanyak yg memanfaatkannya untuk ngrokok! Huhuh!!

Wednesday, February 27, 2008

[Haruskah] Terhenti di Angka Tujuh

Tujuh tahun. Satu lagi akan menjadikannya windu, walau masih butuh banyak tuk jadikannya abad.

 

Sebagian orang percaya, angka tujuh adalah lambang keberuntungan. Ku memilih untuk tak percaya begitu saja ataupun serta merta menentangnya. Tapi kuimpikan hal-hal menggairahkan di tahun ketujuh ini. Bukan berarti tujuh tahun ini tak memberiku gairah. Hanya saja kuberharap adanya pematangan hati, keikhlasan nurani dan kesiapan jasmani.

 

Di mula, memang ku tak sertakan kata ‘selamanya’, tapi juga tak pernah siapkan mental tuk perpisahan seperti ini. Mungkin itulah salahku, lupa dan terlena oleh kebersamaan. Namun setelah apa yang kita lewati tujuh tahun ini, kupikir wajar jika ku pertimbangkan ’selamanya’.

 

Kamulah saksi atas ku dalam menjalani tujuh tahun ini. Kamu tahu semua adabku. Semua ekspresi dan luapan emosiku telah kamu saksikan. Tanpa kulisankan kamu hafal apa yang kusuka dan apa yang kubenci. Bahkan aku tak akan heran jika kamu tahu hanya berapa kali aku mandi sepulang kerja dalam seminggu ini.

 

Semua telah kita alami. Semua. Dari saat ku berusaha menghafal selamat-datang-pahlawan-muda-lama-nian-kami-rindukan-dikau hingga saat kalimat itu ditujukan padaku. Dari saat ku terpaksa menulis ”Mengapa aku memilih jurusan farmasi” hingga namaku memanjang. Kebersamaan kita ternyata tak berhenti di saat itu, saat selamat-datang-pahlawan-muda-lama-nian-kami-rindukan-dikau dinyanyikan untukku di upacara pemanjangan namaku. Ikatan kita boleh juga ternyata. Kamu punya pikiran seperti itu juga tidak?

 

Semua telah kita alami. Semua. Coba kamu sebutkan apa yang belum pernah kita jalani. Tertawa, menangis, pertengkaran, panik, bosan. Kukira semua rasa telah kita alami. Kamu ada ketika aku bermetamorfosis dari pembenci air putih menjadi pecandunya, dari pemilih makanan menjadi pemakan segala, dari penyingkir sayur menjadi pemburunya, dari insomnia menjadi tukang tidur. Kamu sabar mendengarkan setiap histerisku, entah itu karena girang, marah atau kecoa. Kamu sediakan dirimu untuk kulempari saat ku kesal. Kamu bahkan tak keberatan kujadikan penyerap keringat sehabis ku berolahraga. Kamu temaniku di semua sakitku, semua senangku, semua rasaku.

 

Semua telah kita alami. Semua.

Benarkah?

Kalau benar, ya sudah... Tidak masalah kita berpisah.

Kita tinggal mencari pengganti masing-masing.

Begitu bukan?

Cukup sederhana. [Sederhana bagimu, rumit bagiku.]

 

Hhhhh...

Tujuh tahun. Tujuh tahun yang terasa sangat ringan bagi otak dan hatiku. Tapi kini, kenapa hanya untuk melewati hari terasa begitu berat ya?

Monday, February 25, 2008

Di Depok ada Kudaaaaaaaa....




Kudanya gedheeeeeee....buanget! (Ga ngerti gimana cara naikinnya...)

Kudanya penurut...
Udah gitu diajak foto ga takut...

Aku senaaaaaaa....ng!
Kyaaaa....!!

Tuesday, February 12, 2008

BSB is in town!

Kyaaaaaa....!!!!

Kyaaaaaaaaa....!!!

Masa masa Backstreetboys mau manggung di Jakarta?!!

Kyaaaaaaa....!!!

Boyband favoritku dari jaman SMP akan konser di Jakarta?!

Semua lagunya kusuka! Semua lagunya kuapal!

........................Everytime I breathe I take u in, and my heart beats again........

Kyaaaaaa....!!

Tapi kenapa harga tiketnya di luar jangkauanku ya?

Hiks...hiks...hiks...

Ada yang mau jadi donatur tidaks ya? >_<

Jika ada jangan ragu2 tuk menghubungiku setiap saat yaaaa... Ku siap 24 jam!

Backstreet's back....allright!

Kyaaaaa....!!!

Friday, February 8, 2008

Sila-sila Pancasila

Pernah berpikir ga tentang dasar negara kita?

 

Kenapa Ketuhanan Yang Maha Esa lambangnya bintang

Kenapa Kemanusiaan Yang Adil Yang Beradab lambangnya rantai

Kenapa Persatuan Indonesia lambangnya pohon beringin

Kenapa Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan lambangnya kepala banteng

Kenapa Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia lambangnya padi dan kapas

 

Kalo yang sila kelima, ku bisalah mudheng. Sila kesatu, bisalah dimudheng2in. Sila keempat, ga ngerti sama sekali. Sila ketiga juga ga ngerti.

 

Nah, yang paling ku ga ngerti adalah sila 2. Terutama sila 2, kenapa kemanusiaan ko lambangnya rantai? Bukannya kemanusiaan hubungannya dengan hak asasi manusia yang dijamin pelaksanaannya? Kok penjaminannya berlambang rantai?

 

Kadang kusuka ga suka sama pikiranku yang suka tiba2 terlintasi pemikiran yang tak (mampu) terpikirkan =(

Tuesday, February 5, 2008

Jikalau dalam waktu dekat ini aku mengikatkan diriku dalam sesuatu bernama pernikahan, maka motivasiku adalah…

  1. Biar adekku bisa menikah
  2. Jika aku sakit ada yang menemani, mijit leherku paling ga
  3. merasakan ibadah yang enak

 

Dari segala sisi, jasmani-rohani, fisik-psikis, pribadi-sosial, materi-mental, ku belum siap untuk menikah, mengikatkan diri pada seseorang dan komitmen itu. Jadi yaaa..sampai hari ini ku baru menemukan ketiga hal itulah sebagai motivasiku untuk menikah. Ummmhh... jadi hukum nikahku apa ya? Kan katanya nikah itu hukumnya tergantung kondisinya, bisa bergeser dari wajib, sunnah, mubah hingga haram. Dalam kasusku bagaimanakah?

 

Owya, ini penjelasan singkat dari ketiga motivasiku:

  1. aku dan adekku beda usia 23 bulan. Dia sudah menjalin hubungan kasih dengan seorang gadis kurang lebih 1.5 tahun. Gadisnya usianya lebih tua dari aku. Jadi, aku aja udah ditanya mulu kapan nikah, apalagi dia kan? Adekku dan gadisnya menyatakan sudah siap untuk menikah dan membangun rumah tangga. Halangannya adalah aku. Ibuku ga rela jika adekku nglangkahin aku. Padahal ku dah rela2 aja tuh dilangkahin, tinggal siapin pelangkahnya aja.. hohoho... Akhir2 ini SMS adekku yang mengingatkan agar aku memikirkan menikah cukup intens. Kata dia, ”pikirin juga dunk adeknya ini...”. Adu...adu...adu...

 

  1. teman kantorku kemaren ada yang sakit trus harus dioperasi dan tentu saja dirawat. Dia tinggal sendirian di Jakarta ini. Keluarga dan sanak saudara semua ada di Makasar. Dan kemaren itu dia menjalani proses sakit hingga operasi seorang diri. Seorang teman ada yang berkomentar, ”Dia salah si...harusnya nikah dulu, baru sakit... Kalau dah ada istri kan lumayan ada yg nemenin dan nungguin...”. Ku langsung berpikiran, ”iya juga ya...”. apalagi aku sering ga enak badan. Dulu waktu Nila masih di sekitarku, dia yg suka mijitin dan ngerokin, sekarang fungsi itu digantikan oleh tukang pijit. Tapi kan kalo tukang pijit musti keluar biaya..kalo suami kan gratis... Hihihi...

 

  1. hasil pengajian hari kamis kemaren ni... katanya melayani suami itu ibadah. Temanku yang sedang hamil berkata padaku, ”tuh Ta...udah enak, ibadah pula..”. Hmmm... Baiklah...

 

So, apakah hukum nikahku?

Eh, sebelum pertanyaan itu, ada pertanyaan yg harus diajukan terlebih dahulu, pertanyaan mendasar: adakah lelaki yang mau berucap saya terima nikahnya Tata bla..bla..bla.. dengan motivasi seperti itu? Hehehe....

Imun...Imun...

Aku adalah jenis orang yang sangat mudah terserang penyakit bernama flu. Tapi bukan berarti ku menjadi terbiasa dan akrab dengan flu. Tiap kali flu akan menyerang pasti didahului dengan tahap pra-flu dulu, yaitu demam, pusing hingga sakit gigi, pegel mata, dan radang tenggorokan. Kombinasi yang kompak untuk membuatku tak berdaya. Di akhir tahap pra-flu itu, biasanya ditandai dengan bersin berturut2 minimal 7 kali. Setelah itu, hidung mulai meler dan batuk mulai beraksi.

 

Walaupun flu sudah sebegitu seringnya menyerangku, tapi tak pernah sekalipun aku berhasil menghalaunya. Prestasi terbagus adalah mencegah pilek dan batuk muncul. Jadi cuma sampai pada tahap pra-flu, tapi bertahan selama kurang lebih seminggu. Caranya yaitu dengan menyerang balik virus flu dengan bom bernama antibiotik. Tapi kadang dilema juga. Karena walau tak ada pilek dan batuk, pusing dan penat di leher & rahang tetep aja ada. Ngliyeng-ngliyeng lah rasanya. Bawaannya pengen tiduuuuu...rrr terus.

 

Pernah kucoba membiarkan virus flu berkeliaran dan merajalela di tubuhku. Hasilnya dalam waktu 2 hari hidungku meler tiada henti. Kalau udah gitu tak ada pilihan lain kecuali mengkonsumsi pseudoefedrin sesering mungkin. Meler berhenti, pusing pun tak ada lagi. Cuma ku jadi kasihan sama hatiku.. Dengan aku sering minum pseudoefedrin, berarti tugas hatiku makin brats...

 

Sekarang ada 2 pertanyaannya: virusnya yang pintar berstrategi untuk menyerangku atau akulah yang begitu bodoh dan lengah? Karena aku guampang buanget kena flu. Keujanan gerimis dikit, bisa jadi flu. Ngobrol sebelum sholat sama temen yang lagi flu, aku pun ikut2an kena flu. Menyebalkan! Sampai-sampai timbul banyak prasangka dari teman2ku:

 

  1. jarak kosan dan kantor kejauhanè kecapekan è imunitas menurunè gampang sakit

kosanku di Depok, tepatnya di Pondok Cina, dekat dengan stasiun. Kalau diitung jarak, memang Depok-Jakarta jauh. Tapi coba perhatikan, aku berangkat dari kosan itu jam 6.30, karena keretaku lewat jam 6.40. Jam 7.20 ku sudah sampai kantor. Pulangnya ga jauh beda, dari kantor ku biasanya jam 6.30, sampe kosan (di kasur ni) jam 7.20, ya jelek2nya jam setengah delapan lah.. Owya, Tuhan begitu baiknya kepadaku dengan membuat kereta Depok ekspress yang kunaiki itu berhenti di Stasiun Pondok Cina. Jadi ku tinggal jalan kaki dikit dari dan ke stasiun. Begitu juga dari stasiun dukuh atas ke kantor tinggal nyebrang jalan...

 

  1. makan tidak teratur

ku memang juarang sarapan. ”Sarapan” sehari2ku adalah segelas milo dan roti, dilanjutkan ngemil tiada henti. Makan siang dan malam tak pernah terlewat. Teratur dunk ya makanku?

 

  1. sering kelayapan di waktu malam

ummmhhhhh....ummmmhhhh....  udah ga sering ko....

 

 

  1. kebanyakan olahraga

salah satu resolusiku di tahun 2008 ini adalah rutin berolahraga. Ku udah beli CD Yoga dan aerobik, tapi itu cuma sampai fase terbeli, belum terpraktikkan =) Olahragaku hanya lari di UI seminggu sekali dan step dance 1 jam 1 kali seminggu. Bagian mana nya yang kebanyakan?

 

  1. imunitas rendah

Nah..kalau ini ku tak bisa melakukan pembelaan. Karena pada kenyataannya ku emang gampang sakit. PKL 6 minggu di RSCM membawa hasil ku suspect TBC! Saat itu ku langsung mencanangkan gerakan benci perokok dan dokter. Perokok, karena rokok identik dengan TBC. Jadi siapa lagi yang nularin aku TBC kalau bukan mereka kan? Dokter, karena kutuduh mereka sebagai salah satu mata rantai penularan TBC kepadaku. Mereka tu ya, kemana-mana pake jaket putihnya itu seolah2 takut kalau tak dikenal sebagai dokter. Bahkan pas makan di kantin pun mereka pake itu jaket putih. Padahal sebelumnya mereka meriksa banyak pasien, kuman2 penyakit pasien nempel semua di jaketnya kan? Eh, habis itu kemanapun berjalan jaket berkuman penyakit itu dikenakan. Dan nasibkulah yang terpaksa makan bareng mereka jadi terkena imbasnya. Walaupun ’baru’ suspect TBC, tapi tetep aja BT. Selain musti periksa bolak-balik, medical recordku kan jadi ada riwayat ”suspect TBC” disertai foto paru-paruku yang berbercak-bercak! Huhuh!

 

Kemaren pagi, ku disarankan untuk tes kekebalan tubuh. Karena hari jumat kemaren ku tidak masuk karena flu (entah untuk yang keberapa kalinya sejak aku kerja di sini). Bosku bilang prevalensiku terkena flu sudah diluar batas kewajaran. Kemudian terlintas di pikiranku, gejala2 infeksi HIV salah satunya adalah influenza tiada henti. Hwuaaaa... masa sekarang aku suspect terinfeksi HIV??