Monday, April 28, 2008

[Masih] Gundik

Tak perlu kau minta maaf padaku. Aku cukup menikmati hujaman matamu [yang seolah ingin memakanku]. Seperti halnya aku menikmati sekilas usapan tangan kananmu di punggungku saat tangan istrimu melingkar di lengan kirimu [di malam itu]. Dan tahukah kamu, setiap kali kita berjabat tangan aku [merasa] tersedot ke dalam mu. Kau melelehkanku dan menghisapku!

 

Janganlah kau berpikir ku akan menghukum mu nanti malam. Kau tahu aku tidak seperti itu. Aku akan selalu menerima [perlakuan] mu. Masa kau lupa bahwa aku sama sekali tidak gusar ketika kau [harus] menurunkan ku di tengah jalan [karena istrimu minta dijemput]. Tak ada gejolak amarah juga saat rencana kita buyar kala agenda istri kamu berubah. Hanya akan ada satu gejolak di diriku [kau tahu, kan?]

 

Sudah kuterima apa yang kaukirimkan pagi ini. Kupastikan dia kan bergabung dengan kita nanti malam.

 

I’m excited!

Sunday, April 27, 2008

Medley [lumayan] Kreatif dari Yang Udah Ada

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Comedy
Sebagai pengagum orisinalitas ide, awal2 nonton film ini ku agak2 terganggu. Setiap scene pasti mengingatkanku pada sesuatu, bahkan karakter anak kembarnya juga. Jadi pas awal, ku belum begitu menikmati dengan baik jalan cerita ataupun wujud gambarnya. Puncaknya adalah saat adegan Dian Sastro di Menghapus Jejak-nya Peter Pan muncul dalam wujud Cacing jalan di belakang Calista dan menirukan tiap gerakan Calista. Ku baru ngeh dan mudheng bahwa memang model film ini adalah modifikasi dari apa yang sudah ada. Mulai dari iklan provider telepon, nama acara di TV, sampai nama Saiful Jamil yang sedang populer juga ‘dipake’. Bahkan format interview di sofa merahnya juga ngambil dari suatu rubrik di majalah pria dewasa. Baru deh ku bisa menikmati filmnya dan mulai mengagumi betapa nice-nya pengambilan gambar dari atas gerobak bakso dengan dua mangkok kotor tertumpuk di sudut ‘frame’.

Boleh juga konsepnya (lepas dari critanya yang cukup sangat sederhana). Tapi menurutku kurang total. Seperti beberapa film lain, di film ini juga ada penampilan produk2 sponsor, yaitu teh dalam botol dan rokok. Nah, maksudku adalah kedua produk itu jangan cuma ditampilkan dengan menyorot billboard dan tumpukan krat, yang seolah2 tidak sengaja tertangkap kamera pas syuting. Tapi adaptasi dan modifikasi iklan2 produk itu juga dunk. Kupikir itu akan lebih bagus dan lebih ngiklan daripada adegan ujan2 neduh di halte, trus si pria ngasi teh dalam botol ke si perempuan. Trus tiap kali pria2 itu nongkrong pasti minumnya teh dalam botol itu. Too much dan maksa ah (tapi masih jauh lebih mending daripada teh hijau dalam botol plastik sebagai teman ngobrol di tepi sungai Nil si... Hihihi...). Mendingan ya itu tadi pake adegan iklan aslinya, kalau perlu salah satu tokohnya dikasih nama Slamet mengingat iklan teh itu melambungkan nama ’Slamet’ (mulai dari ”Slamet Datang” sampai ”Slamet kan Badak Jawa”. Hohoho...). Jangan cuma nama ”Dadang” aja yang dipakai untuk adegan ”Akhirnya Dadang juga...”.

Hohoho... Piss!!

Friday, April 25, 2008

Gundik [kecil-kecilan]

Maaf tadi siang aku tidak bisa menyapamu, karena ada teman istriku [kau pasti mengerti, kan?]. Besok istriku masuk kerja malam. Saat itu kan kubayar salahku siang ini dengan tunai dan lunas [tanpa menyicil]. Terserah mau kau apakan aku [akan kuturuti]. Aku milikmu sepenuhnya besok malam [seperti malam-malam sebelumnya kala istriku kerja]

 

Udah dulu ya, aku udah sampai depan rumah [dan istriku sedang membukakan pintu].

 

I love you

Wednesday, April 23, 2008

Pasukan Berkerudung (Hohoho...)




Venue: Erasmus Huis, Jakarta
Date: April 12, 2008 (10.00 pm)

Nonton resital duo piano bareng teman2 yang tak disangka2 semuanya berkerudung. Nyadarnya pas Pak Satpam nya terpana, "Ga salah tempat kan ya Dik? Di sini pertunjukan piano.". Hohoho...

Tuesday, April 22, 2008

Monday, April 21, 2008

Hari Kartini di Kereta

"Sehubungan dengan peringatan hari Kartini, maka pada hari ini mari kita berikan kesempatan kepada kaum perempuan untuk mendapatkan tempat duduk. Buat penumpang laki-laki yang duduk, silakan berikan tempat duduknya kepada penumpang perempuan. Terima kasih"

Announcement itu diperdengarkan saat kemaren kereta mau diberangkatkan dari stasiun Dukuh Atas. Sebagian besar penumpang mendengarkan dengan seksama (berharap bahwa tiket akan di refund), kemudian tertawa. Ada-ada aja ni PT KAI... Harusnya skalian aja kalo pas hari guru, yang berprofesi sebagai guru mendapat prioritas duduk. Pas hari buruh, juga begitu.. =) 

Kalau aku si tidak begitu terobsesi untuk mendapatkan tempat duduk di kereta, toh aku selalu bawa koran yang bisa digelar. Keinginanku adalah hentikan kebrutalan dan keganasan saat akan naik kereta.

Aku suka heran dengan para penumpang kereta. Pas nungguin kereta semua nampak biasa2 saja, kalem2 aja. Tapi begitu kereta datang, semua berubah menjadi brutal dan ganas. Ga bapak2, ga ibu2. Pokoknya semua. Apalagi sesaat sesudah pintu dibuka, keganasan semakin menjadi, dorong-mendorong ga kira2. Kadang ada yang jatuh, ada yang keinjek kakinya.

Aku dua kali jadi korban. Pertama ada siku mengenai badanku, disertai kaki terinjak. Lumayan... Yang kedua (dan semoga terakhir) badanku terdorong dan aku menabrak tiang besi pegangan. Tiang besi, saudara2! Badanku (yang empuk ini) berbenturan dengan tiang besi! Napasku langsung tertahan dan tanpa diperintah mataku langsung berair. Sensasi rasanya ruarrr biasa! 

Serba salah tingkahlah aku dan temanku waktu itu. Mau ngecek gimana keadaannya, ga mungkin. Mau dipegang untuk dielus juga ga mungkin. Mau nyamperin orang yg ngodorong untuk minta pertanggungjawaban, bingung... Bentuk tanggung jawabnya apa? Akhirnya aku hanya bernapas pelan...pelan..sambil menikmati sensasi senut2 itu..  =)

Sejak saat itu ku lebih memilih naik ke kereta paling terakhir daripada harus berebutan dengan kerumunan makhluk ganas itu ^_^

Jadi kuusul buat PT KAI, untuk peringatan hari Kartini tahun depan announcement nya diganti menjadi

"Sehubungan dengan peringatan hari Kartini, maka pada hari ini mari kita berikan kesempatan kepada kaum perempuan untuk naik ke atas kereta terlebih dahulu. Bagi penumpang laki-laki silakan duduk yang rapi di bangku yang tersedia di peron sampai semua penumpang perempuan telah berada di dalam kereta. Dan bagi penumpang perempuan jangan terburu-buru dan saling mendorong. Terima kasih"

Wednesday, April 16, 2008

Adaptable Dentist

(Denger si fatri sakit gigi, jd inget ttg seseorang... Hihihi...)

 

Berkata dia kepada si poni lempar

Kenapa pipinya? Ko bengkak? Habis dicium yaaaa.... Hehehe.. Yuk diperiksa dulu..

 

Mmmmhhh.... Muka kamu asimetris ya? Perhatikan ya..saya buat garis imajiner di wajah kamu. Tuh kan, alis kanan dan kiri kamu ga sama. Trus hidung kamu, beda kan bentuknya? Nah, ini ni yang paling jelas. Bibir kamu ga imbang. Auw! Jangan digigit dong... Dagu kamu kalau diliat2 juga asimetris lho..

Tapi walaupun asimetris, kamu tetep cantik ko... [senyum]

Baiklah.. Gigi mana yang sakit?

 

 

Berkata dia kepada si kerudung

Insya Allah tahun ini saya akan serius mencari pasangan. Saya sudah bilang ke murob saya, bahwa saya siap.

Kenapa kamu kaget? Walaupun sudah tua begini, saya masih ikut liqo lho. Biar tetap bisa update ilmu dan menjaga hati. Saya tidak pacaran, saya akan taaruf.

Kalau kamu murobinya siapa? Orang mana? Kenal ga ya dengan murob saya? Eh, ga bisa jawab ya? Ntar aja ya jawabnya sesudah saya selesai priksa gigi kamu.

 

Beberapa hari kemudian...

Berkata dia kepada di poni lempar

Kamu kenapa kemaren ga datang? Saya kan sudah bilang, obat yg saya kasih itu manjur, jadi pasti gigi kamu sakitnya akan hilang. Tapi kamu harus tetap datang, karena masalah di gigi kamu belum dibereskan. Semua pasien itu sama saja, datang pas sakit aja, habis itu ga pernah nurut kalo disuruh datang lagi.

Non... Saya nyuruh kamu datang kemaren itu demi kamu, bukan karena saya pengen ketemu kamu. Sekarang, mana hasil panoramic-nya?

 

Berkata dia kepada si kerudung

Assalamualaikum.. Gimana giginya? Sudah sembuh kan? Kenapa tidak datang kemarin? Ingat, Allah tidak suka pada org yang tidak dapat memegang janjinya... [senyum] Tapi tenang, saya tidak marah ko.

[betul, Dok?]

Betul. Apakah saya terlihat seperti orang yang sedang marah?

[emmmhhhh...ga si? Emang Dokter kalo lagi marah apa yang Dokter lakukan?]

Membaca Alqur’an.

[haaa??]

Iya, ada suatu hadist, “.............ka..li...mat ber...ba...ha..sa A...rab..............”. Artinya bacalah AlQuran ketika kamu sedang marah.

[..............]

Baiklah, kamu bawa hasil panoramic nya?

 

Keterangan: si poni lempar: Acid

                      Si kerudung    : Tata

                     Sang dokter gigi: Hohoho...sebut nama ga yaaaa..?

Tuesday, April 15, 2008

KPI Pusat Peringatkan TPI dan Indosiar

Dua televisa swasta, TPI dan Indosiar, yang menayangkan program reality show ajang pencarian bakat, mendapat peringatan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. TPI untuk tayangan Dadakan Dangdut Mania 2, sementara Indosiar untuk tayangan Super Seleb Show; Star Dut, dan Mama Mia Konser.

 

“KPI menilai Dadakan Dangdut Mania 2 telah mengeksploitasi kesedihan para peserta dengan pancingan pertanyaan host dan para juri, tak jarang menyudutkan peserta. Pancingan pertanyaan itu memaksa peserta mengungkap kehidupan pribadi mereka yang semestinya tidak pantas disiarkan di ruang publik,” kata Ketua KPI Pusat Sasa Djuarsa Sendjaja dalam siaran persnya, Selasa (15/4) di Jakarta. Sedangkan peringatan untuk Indosiar terkait acara Super Seleb Show (Senin-Rabu), Star Dut (Kamis dan Minggu), dan Mama Mia Konser (Jum’at) yang tayang saat umat Muslim menunaikan shalat Maghrib, pukul 18.00 WIB. “Hasil diskusi dengan Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, dan kelompok masyarakat lain, KPI Pusat menilai penayangan program tersebut mengganggu ibadah sholat maghrib yang dijalankan umat Islam,” ujar Djuarsa. Dalam Surat Peringatan No 177/K/KPI/04/08, KPI Pusat meminta Indosiar memindahkan jam tayang, dari pukul 18.00 menjadi 19.00 WIB. KPI juga meminta Indosiar memperjelas format acara Super Seleb Show, yang mengandung lelucon-lelucon kasar dalam dialog antara pembawa acara dan komentator.

 

(Sumber: KOMPAS, halaman 12, edisi Rabu, 16 April 2008)

Thursday, April 10, 2008

[Baju] Kita Mirip Ga Si?




Apalagi ya yang mirip...? Hohoho...
Buat Natalia: Kapan2 kita pakai bersama yuks... =)

Mayat-Mayat Cinta

Nama Acara

:

Mayat-mayat CInta

Deskripsi

:

Naskah : Agung Wijaya
Penata Musik : Bahrudin F. Bolu
Video Klip : Henry Cahya .P
Penata Adegan : Arief Kurniawan
Sutradara : M. Ahmad Jalidu
Dimainkan oleh : Alex Suhendra, Arief Kurniawan, Ulin Najah, Resti, Siwie, dan Ino'

Jadwal

:

Tgl. 18/04/2008 s/d 19/04/2008
Jam. 20:00

Lokasi / Tempat

:

Gedung Tejokusumo, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Kontak / Telepon

:

Informasi / 08175486266

Dresscode

:

Bebas

Harga

:

Tiket Rp. 10.000,-

 

Ayat-Ayat Cinta memang hebat. Membuat penontonnya menangis tiada henti, tp ada juga yg tertawa ngakak sepanjang film, yg ketiduran juga ga dikit. Ada yang optimis akan menjadi film terbaik tahun 2008, ada juga yg menganggapnya sinetron pra bayar, another Punjabi’s crap.

 

Aku ga ikut2an ya dalam opini2 itu… Hehehe…Piss!!

 

Buat aku pribadi, prestasi Ayat-Ayat Cinta bukanlah jumlah penontonnya, bukan krn presiden dan wakil serta mantan presiden menontonnya, bukan juga pengaruhnya dlm menghadirkan banyak penonton pendatang baru ke bioskop (itu kan krn tim marketing dan promosinya bekerja sebagaimana mestinya. Ada yg ngiklan di air keruh pula.. Hohoho…).

 

Bagiku prestasi Ayat-Ayat Cinta adalah:

  1. VCD bajakannya sudah beredar sebelum film nya diputar di bioskop (jd dijamin bukan hasil pengambilan gambar menggunakan handy cam di dalam bioskop yg suka ada gambar org jalan bolak-baliknya)
  2. Karakter2nya menginspirasi scenario becandaan di SuperMama (pas Ivan Gunawan pake tisu buat jd cadar kocak banget dah.. I loph u, Ivan!)
  3. Masuk ke kolom pojok Mang Usil Kompas, walau ngga serta merta disebut si, tapi semua org yg baca pasti tau yg dimaksud adalah film ini
  4. Dan yang terbaru ini: menjadi inspirasi dalam berkarya. Ku blm konfirmasi si, apakah ide membuat judul lakon teater ini original atau ada pengaruh dari Ayat-Ayat Cinta. Tapi yang jelas ini hal yg kocak. Pemilihan kata yang brilian! Salut buat Agung Wijaya dkk. Pentasin di Jakarta juga dunk… Bandung juga boleh.. Eh, si Alex Suhendra yg jd Fachri-nya kali yaaaa... Piss!!

No offense ya semuanyaaaa...

Cheers!

Tuesday, April 8, 2008

Podium Cinta

Seorang kawan bermaksud untuk memiliki pasangan setelah beberapa lama menyendiri. Dia mengawali niat tersebut dengan skrining. Dia jadi lebih sering jalan-jalan, lebih sering makan di kantin dan lebih sering berlayar di dunia maya. Dia selalu menceritakan setiap perkembangan proses mendapatkan tambatan hati itu.

 

Dah nemu lumayan banyak kandidat ni. Bantuin milih ya!”  

 

Itu kalimat pertamanya yang membuatku agak kaget. Dia sedang cari kekasih atau karyawan si? Sepertinya dia telah menetapkan kualifikasi seorang kekasih itu seperti apa dan memasukkan setiap orang yang memenuhi kualifikasi itu sebagai kandidat.

 

Udah ku-sort jadi tinggal beberapa ni. Sekarang tinggal cari info tentang mereka.”

 

Belum lama aku menerima kalimat itu, dia datang dengan 3 kandidat tersisa. Dia agak kebingungan menempatkan siapa yang menduduki peringkat pertama, kedua dan ketiga. Akhirnya di depanku dia ’menggelar’ semua informasi tentang ketiga gadis itu. Dia membanding-bandingkan tiap aspek dari ketiga gadis itu. Mulai yang bersifat fisik (tinggi badan, kecantikan) hingga hal yang abstrak (pengertian, potensi keberuntungan, cara tertawa). Hal-hal penunjang seperti keluarga, pendidikan dan jarak rumah juga ikut dibanding-bandingkan.

 

Setelah melewati perdebatan seru dengan dirinya sendiri (karena peranku hanyalah mengamati dan mendengarkan), akhirnya dia memutuskan bahwa si A yang terbaik (entah untuk dirinya atau di antara ketiga kandidat yang ada). Dan dia memutuskan untuk segera ‘meminang’ gadis itu untuk menjadi kekasihnya.

 

Selama proses itu, aku tak sanggup berkomentar atau bertanya. Aku terlalu shock mendapati ada mekanisme seperti itu dalam mencari pasangan. Wooiii... apa kabar konsep belahan jiwa? Soulmate? Dari nonton Xena jaman kecil dulu, ku dapat cerita bahwa pada jaman dulu kala, manusia itu berpasang2an dalam satu tubuh. Jadi, 2 manusia bersatu. Kemudian Dewa mendatangkan petir dan memisahkan kedua tubuh itu. Dan sejak saat itu tiap orang akan mencari pasangan (jiwa) nya masing-masing.

 

Apa kabar juga konsep perempuan itu dari tulang rusuk pria? Sang pria menyatakan bahwa perempuannya adalah tulang rusuk yang selama ini dicarinya.

 

Aku malu punya seorang teman yg merusak puisi-puisi romantis. Rusak juga lagu-lagu melow yg ada. Sempurna-nya Andra jadi mentah. Ga ada tu kata2 “kau adalah darahku, kau adalah jantungku..”. "tertusuk panah cinta"-nya Chrisye juga jd hambar. "Aku jatuh cinta padamu sejak pertama kita bertemu"-nya Ari Lasso juga jauh jadinya.

 

Sepanjang sejarah pertemananku, blm ada temen cewek yg bingung memberi peringkat ke cowok yang ditaksirnya atau cowok yang meminangnya. Ketika berhubungan dengan masalah cinta dan hati, kami tidak pernah menempatkan satu orang superior dari yang lain.

 

Kenapa cowok gitu ya? (langsung generalisasi gitu... hihihi....)

Friday, April 4, 2008

Ciumz

Aku suka dicium dan mencium (siapa yg tidak?). Sejak kecil ku sudah dibiasakan untuk cium pipi, makanya di keluargaku ga kenal adanya cium tangan, kami hanya mengenal cium pipi.

Pas kecil, pra sekolah kami dibiasakan mencium semua orang, semua teman. Ayo...disayang-disayang... Itu artinya kita disuruh mencium org di depan kita.

 

Ketika sudah mulai TK, kami diberitahu bahwa yang boleh mencium dan dicium hanya keluarga saja. Adekku agak sulit menerimanya, dan dia tetap mencium teman2nya yang berujung protes para ibu kepada ibuku. Akhirnya ibuku berkata dengan tegas bahwa adekku tidak boleh mencium teman2nya lagi. Dan dia ngambek, sampai sekarang dia tidak mau mencium kami kecuali saat lebaran atau kecuali dibayar. Tapi untunglah dia masih mau dicium.

 

Semasa aku sekolah sampai SMA, kebutuhan ciumku sangat terpenuhi oleh keluargaku. Ada bapakku , ibuku , adekku dan keluarga yg lainnya.

 

Jadi aku tidak pernah kekurangan ciuman.

 

Nah, ketika kuliah, jauh dari keluarga ku agak khawatir akan siapa yang mau menciumku dan mau kucium. Karena tidak semua teman dapat menerima ciuman dengan baik. (hal yg aneh menurutku, dicium ko ga mau...). tapi ternyata ada Okta yang tidak menganggap cium pipi itu aneh.

Maka tersalurkanlah ciumanku ke pipinya. Aku senang walaupun dia tidak pernah menciumku balik. Tapi itu tidak berlangsung lama, karena kemudian ada yang ikut2an cium Okta. Aku merasa diduakan dan aku ga suka. Entah cemburu atau apa, yang jelas aku tidak mau berbagi pipi Okta dengan yang lainnya (ku sampai konsultasi dengan psikolog atas hal ini. hehehe...). Akhirnya kuputuskan untuk tidak mau mencium Okta lagi =) sampai sekarang, bahkan untuk pipi ketemu pipi juga tidaks.

 

Patah esa dua terbilang. Lalu aku bertemu dengan Miya dan Nila.

Mereka penganut cium pipi. Senangnya! Beberapa kali suka kepleset ma Nila (inget ga Nil yg di depannya Amoph, dan dia shock gitu... Hohoho...)

Kemudian ada juga si centil Acid... Pipinya chubby, bibirnya lembut. Hmmm... Yummy! Hohoho...

 

 

Trus kutemukan Icha.

Awalnya dia suka nutupin pipinya pake tangan, atau ga diolesi Autan (dia tau ku ga suka Autan). Tapi lama2 dia sukarela memberikan pipinya untuk bibirku, sekalipun di tempat umum. Hehehe...

 

(hmmm...ada yg klewat ga ya? lupa dah cium sapa aja... )

 

I love u all... Mmmmmmuuuuuuach!

 

[Ouw...miss u so bad, gals..]

Wednesday, April 2, 2008

Jangan tertawa! [Atau aku akan jatuh cinta]*

 

 

Jangan tersenyum kepadaku [hatiku kan menjadi damai]

Jangan tatap aku [dadaku kan mendesir]

Jangan perdengarkan suaramu [jantungku kan bergemuruh]

Jangan perlihatkan dirimu [ragaku kan mendambamu]

 [pokoknya] Jangan pedulikan aku [harapanku kan tumbuh]

 

Acuhkanlah keberadaanku

Berbaliklah kala kita bersilang jalan

Buang semua barangku yang ada padamu [tak perlu kau kirimkan]

 

Terlalu banyak bekas kamu yg menempel [yang tak kan bisa kuhapus]

Bekasmu pada [tubuh]ku pun belum terhapus**

 

Jangan angkat telfonku. Jangan balas SMSku. Jangan tanggapi emailku. Oya, jangan juga datang ke mimpiku. Atau aku akan jatuh cinta [lagi] padamu.

 

*dikutip dari sinetron Korea yang tak sengaja terdengar semalam

**modifikasi dari judul cerpennya Hamsad Rangkuti (lupa judulnya...yg banyak kata bibirnya lah pokoknya...)

Tuesday, April 1, 2008

If u were a 10 years old child, and u ran away from home with 10,000 US dollars with u. How’d u spend it?

Selasa, 1 April 2008

Seorang anak kabur bernama Ivan, usia 10 tahun, kabur dari rumahnya setelah dimarahi oleh ibunya karena tidak mengerjakan PR. Ivan kabur dengan membawa uang tunai 10 ribu dollar Amerika. Diketahui, satpam sekolahnya membantu dia menukar uang tersebut di sebuah money changer. Saat ini, satpam yang menyatakan bahwa dia tidak tahu kalau Ivan kabur dari rumah ditahan di Polres Depok. Dia hanya mengaku bahwa Ivan memberinya uang 700 dollar Amerika. Diduga ini bukanlah kasus anak kabur dari rumah, tapi disinyalir merupakan sebuah penculikan, mengingat Ivan membawa uang yang cukup banyak.

 

Rabu, 2 April 2008

Ivan telah ditemukan oleh seorang tukang bajaj dan diantar ke Polres Limo. Orang tuanya merasa senang dan lega. Ivan pun nampak tenang dan biasa-biasa saja. Uang yang dibawanya kabur hanya tersisa 500 ribu rupiah.

 

Yang kubingung dari kedua berita yg kutonton di Nuansa Pagi 2 hari ini adalah:

  1. ko bisa si dimarahin trus kabur dari rumah?
  2. ko bisa si ada uang tunai segitu di rumah? Sang anak tau pula di mana tempat nyimpennya!
  3. ko bisa dalam 2 hari duit 92 juta itu hanya sisa 500 ribu??? 700 dollar dikasih ke satpam, lainnya??? Kalo dia remaja tanggung si mungkin aja dia bergabung dengan Elliot Spitzer, berguru cara menawar (hohoho...). Tapi ini anak 10 tahun?? Sekolahnya masih pake celana pendek!  Bisa apa aja si anak 10 tahun jaman sekarang?

*sigh*

*sigh*

*sigh*

*sigh*

Hhhhhh.....