Thursday, August 28, 2008

Deg..deg..pyass..

Ada yang terasa [mengalir] di dada tiap ku terngiang perkataanmu semalam. Sederhana, namun menggetarkan [rasa]. Singkat, tapi mengguratkan [asa].

 

 

Aku mau kamu!

Friday, August 22, 2008

Free sex, sex gratis, sex berbayar, sex...

 

Yak ini adalah hasil pemikiranku karena tergelitik oleh tulisan dan perkataan seorang teman. Aku berusaha merangkum dan merumuskan tanggapan atas pernyataannya (atau pertanyaan ya?)

 

 

Inilah hal yang memaksaku berpikir:

  1. temanku itu berkata bahwa adalah aneh (kulupa istilah yang dia pake), bahwa di Indonesia [seolah-olah] seks bebas/free sex/ seks gratis (istilah yang tepat akan dibahas nanti} itu hal yang terlarang, tabu dan sangat tidak bermoral. Pokoknya itu sangat sangat sangat tidak boleh. Sebaliknya, seolah-olah sudah menjadi image, sudah wellknown bahwa free sex itu identik dengan western. Ibarat kata western itu identik dengan free sex dan sebaliknya free sex itu identik dengan western. Tapi kenyataan yang dia lihat adalah, sangat mudah bertemu dengan prostitusi di Indonesia daripada di negara dia. Dia bilang di Indonesia di manapun bisa ketemu dengan yang namanya prostitusi, yang mana prostitusi itu adalah free sex.
  2. selanjutnya dia menulis di blog dia, tentang keberatan dia dengan penggunaan istilah ‚free sex’. Menurut dia, fenomenanya ada di Indonesia tapi ko pake istilahnya bahasa inggris. Di negara dia, dia ga pernah denger istilah ‚free sex; disebut. Dia mengusulkan agar kita, orang Indonesia, menggunakan istilah seks gratis saja.

 

 

Wow.... Berat! Reaksi ku pas dia menyatakan hal pertama adalah tertawa kemudian speechless. Bayangkan saja, waktu itu malem2 (nyaris tengah malem), habis ikut diskusi ”Homoseksual dan agama”, laper, makan pecel lele di pinggir jalan, tapi tema obrolannya seberat itu. Trus reaksiku pas baca blog dia: hening sejenak...habis itu.tar dulu...tar dulu...kayaknya ada yang musti diluruskan ni...

 

 

Nah, hasil pemikiranku begini

-         aku setuju dengan pernyataan dia yang pertama. Kupikir intinya adalah stop stereotyping and generalizing. Tidak hanya stereotype bahwa western = free sex; tapi termasuk juga Jawa= lemot; Batak = galak; Manado=cantik. Minimalisasi kalau perlu hindari penggunaan majas pars pro toto (wuiiii....aku masih inget pelajaran SMP! Hohoho...)

-         aku setuju untuk meredefinisi dan memulai menggunakan dengan tepat istilah2 perseks-an itu

 

 

Apakah yang dimaksud dengan free sex di sini?

Merujuk pada asal katanya (aih..sok2an jadi ahli terminologi ni...) yaitu free dan sex. ’free’ di sini, menurut aku artinya adalah bebas, bukan gratis seperti yang dibilang John (untung dia ngaku bahasa Indonesia-nya kacau). Jadi free sex adalah hubungan seksual yang dilakukan secara bebas. Jadi, free sex dapat diartikan seks bebas.

 

 

Sekarang apa makna dari seks bebas itu?

Acuan pertamaku adalah istilah dalam obat, yaitu obat bebas. Obat bebas didefinisikan sebagai obat yang dijual bebas, tidak diperlukan resep untuk mendapatkannya. Nah, menurut aku penekanan nya adalah ’resep’. Begitu pula dalam sex bebas, tidak diperlukan ’resep’ untuk mendapatkan seks atau seks tanpa ’resep’.

 

Resep untuk mendapatkan obat adalah perintah dari dokter kepada apoteker untuk menyediakan/ menyiapkan obat tertentu seperti yang dia tulis, kepada pasien. Jadi yang bisa dan berhak membuat resep hanyalah dokter.

 

 

Pada kasus seks, apakah ’resep’ itu?

 Menurut aku resep untuk mendapatkan seks yang sah adalah surat nikah atau dokumen sejenis.

 

 

Siapakah yang berhak mengeluarkannya?

Nah, ternyata eh ternyata..aku ga tau lho surat nikah siapa yang mengeluarkan. Kalau kutulis pemerintah, terlalu umum ga? Trus yg nikah siri kan ga bilang pemerintah ya? Pokoknya ’resep’ untuk seks itu adalah dokumen yang membuat suatu hubungan seks menjadi legal di mata hukum agarma dan atau negara deh.. =)

 

Jadi kalau Anda melakukan hubungan seksual tanpa disertai dengan adanya dokumen yang menyatakan Anda sudah boleh berhubungan seksual dengan partner Anda, maka Anda telah melakukan seks bebas. Kurang lebih begitu.

 

 

 

Acuan kedua, adalah asal kata (lagi2 asal kata..).

 

Apa makna ’bebas’ dari kata ’bebas’ yang mengikuti seks? Apakah berarti bebas dalam melakukan hubungan seksual?

Tidak. Karena kalau gitu semua pasangan suami istri sah juga pelaku seks bebas dunk..? Kan mereka bebas menentukan kapan, dimana dan bagaimana melakukan hubungan seksualnya =) Maka, menurut aku ’bebas’ pada seks bebas, artinya adalah bebas, tidak terikat. Terikat dalam arti dalam ikatan (bukan diikat secara harfiah ya!).

 

 

Ikatannya apakah?

Tentu saja ikatan perkawinan.

 

 

Lalu bagaimana dengan yang memiliki ikatan di bawah level perkawinan? Misalnya komitmen untuk hidup bersama sehidup semati akan selalu setia tak akan meninggalkan apapun yang terjadi, tapi tidak percaya pada lembaga perkawinan. Apakah hubungan seksual yang dilakukan oleh pasangan dengan komitmen seperti itu adalah seks bebas?

Jika hanya mengacu pada definisi seks bebas adalah seks tanpa adanya ikatan, maka tentu saja seks itu bukan seks bebas. Tapi kalau digabungkan dengan seks bebas adalah seks tanpa ’resep’, maka itu adalah seks bebas.

 

Jadi, mari kita gabung arti seks bebas dari kedua acuan di atas. Seks bebas adalah hubungan seks yang dilakukan tanpa adanya ikatan yang dinyatakan dalam dokumen resmi.

 

 

Lantas lawan kata dari sex bebas apa?

Melihat definisi sex bebas seperti di atas, maka hanya hubungan seks yang diawali dengan pernikahanlah yang tidak masuk kategori seks bebas. Maka seks bebas dapat disinomimkan dengan seks di luar nikah. Dengan demikian, lawan katanya adalah seks dalam nikah (maksa dikit lah...)

 

 

Apa hubungan seks bebas dengan prostitusi?

Ini berkaitan dengan kegelisahan John akan prostitusi. pertanyaan di atas dapat dijawab dengan pertanyaan ini: apakah seks bebas itu prostitusi? Apakah prostitusi itu seks bebas? Jadi ini kayak hubungan kucing dan hewan. Kucing adalah hewan, tapi hewan belum tentu kucing. Jadi, prostitusi adalah seks bebas, tapi seks bebas belum tentu prostitusi.

 

Aku membagi seks bebas menjadi 2 berdasarkan cara mendapatkannya, yaitu seks bebas gratis dan seks bebas berbayar. Seks bebas gratis adalah jika untuk melakukan hubungan seks itu pelakunya tidak perlu mengeluarkan uang. Sebaliknya seks bebas berbayar adalah jika untuk melakukan hubungan seks itu ada yang harus mengeluarkan uang. Nah, yang seks bebas berbayar inilah yang masuk kategori prostitusi.

 

 

Lalu bagaimana dengan pasangan yang melakukan hubungan seksualnya di hotel. Ada yang musti ngeluarin uang untuk bayar sewa kamar hotel itu kan? Apakah itu juga termasuk dalam prostitusi?

Waduh, kalo biaya itu diitung, penganten baru yang lagi bulan madu juga masuk dalam kategori prostitusi dunk. Biaya operasional seperti biaya hotel, pulsa telpon, ongkos trasnport tidak dihitung yah!

 

 

Jadi, yang dimaksud ’uang untuk mendapatkan seks’ ini yang bagaimana?

Kita persempit dan perjelas menjadi uang yang dikeluarkan oleh satu pihak dan diberikan kepada pihak lainnya. Gampangnya, jika Anda melakukan hubungan seksual dengan seseorang dan kemudian orang itu memberi uang kepada Anda, maka kalian adalah prostitute, pelaku prostitusi.

 

 

Lha, berarti suami istri juga dunk? Kan suami ngasih duit buat istrinya?

Eitsss...balik lagi ke kategorinya. Ini adalah bagian dari seks bebas, pasangan suami istri di luar bahasan ini.

 

 

 

Apakah hanya keterlibatan uang saja yang menjadikan suatu seks bebas menjadi prostitusi atau bukan?

Ooo..tidak. Uang atau sesuatu yang dapat diuangkan, contohnya kalung berlian, mobil, rumah atau surat obligasi.

Jadi, jika Anda adalah pelaku seks bebas dan kemudian pasangan Anda memberi Anda uang atau sesuatu yang dapat diuangkan, maka Anda bukan hanya seks bebas-ers, tapi juga seorang prostitute.

 

 

 

Jadi kalo ga dikasih apa-apa, brarti bukan prostitute dunk...?

eitsss.. coba cek dulu lemari Anda atau kamar Anda, ada boneka atau dasi atau barang lain yang dari dia ga? Atau pernah ga Anda dibelikan pulsa oleh dia ga? Atau bisa saja tiba2 besok dia mengirim kue kepada Anda. Karena seks bebas berbayar bisa pra-bayar ataupun pasca bayar. Bisa saja keluarkan dulu biayanya, baru ambil seks-nya. Bisa juga seks dulu baru bayar.

 

 

 

Kesimpulan

1. Istilah free sex dalam bahasa Indonesia adalah seks bebas.

2. Berdasarkan cara mendapatkannya seks bebas dibagi menjadi dua, yaitu seks bebas gratis dan seks bebas berbayar. Lebih lanjut, seks bebas berbayar dibagi menjadi dua berdasarkan cara pembayarannya, yaitu seks bebas pra bayar dan seks bebas pascabayar.

 

 

 

Hwuaaaaa….otakku capeeeee…kkkk!!

 

 

 

John. Kamu benar2 harus belajar bahasa Indonesia dengan baik! Kalau ga mau, sewa penterjemah tersumpah! Hohoho....

 

 

owya, jadi dengan definisi sex bebas aka free sex yang seperti di atas, maka Indonesia seharusnya identik dengan itu. Malah seharusnya sedari dulu kala. Pergundikan, perseliran para raja dan patih kan masuk kategori itu. Hihihihi... Piss!!

 

 

 

*yang sudah mengenal aku pasti paham bahwa hanya ada sedikiiiii....tttt unsur keseriusan di sini. Hehehe...*

 

 

Thursday, August 21, 2008

Roommates Akyu...

Karena Mba Qoqon sebut2 roomate ku jadi pengen nginget2 sudah berapa banyak roommate yang kupunya yah?

 

Baiklah….

Pertama. Pastinya bapakku dan makku. Bertahan sampai umur 2 tahun saja. Kata makku biar aku mandiri.

 

Kedua. Adekku. Nah, kalo yang ini sampai sekarang pun tiap aku pulang ke Kopeng ku pasti tidur sama dia. Karena aku tidak punya kamar. Tepatnya tidak ada yang sudi memelihara kamar yang tidak ditempati. Dan aku males nyiapin kamar untuk diri sendiri untuk beberapa hari.

 

 

Ketiga. Namanya Herialita. Waktu itu kuliah di D3 FKM jurusan MPRS angkatan 99. (Manajemen Pe...... Rumah Sakit). Rumahnya ada di Kalimalang. Ku sekamar sama dia kurang lebih satu tahun. Kita berpisah karena dia lulus. Pas pisahan, aku nginep di rumahnya. Sekarang dia sudah bekerja di RSCM. Tapi kami masih berhubungan baik ko. Pas aku PKL di RSCM kami makan siang bersama.

 

Keempat. Namanya Martina Indah. Kuliah di D3 jurusan K3 angkatan 2001. aku inget banget waktu itu pas dia bilang kuliah di K3, ku langsung berespon, ”Kebersihan, Keindahan, Kesehatan?”. Masuk akal dunk..secara fakultasnya Fakultas Kesehatan Masyarakat. Dengan sabar dia menjelaskan, ”Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Tata...”. Sekamar dengan dia kurang lebih setahun juga. Kita berpisah karena dia PKL di suatu industri di Tangerang yang dekat rumahnya. Nah, kalo yang ini ku lost contact. Terakhir kali ketemu tahun kemaren dia udah gendong anak dah lumayan gedhe. Abis itu ga ada kabar lagi.

 

Kelima. Namanya Nurul Aini. Anak Farmasi angkatan 2002, rumahnya di Cempaka Putih. Kayaknya ini paling lama. Karena dia bertahan sekamar denganku sampai dia lulus kuliah di tahun 2006. ku datang pas wisuda dia. Cuma pas dia angkat barang untuk pulang ke rumah, aku lagi ga ada. Ga ada perpisahan deh...=(

 

Keenam. Namanya Eka, anak Kimia Terapan angkatan 2006 apa 2007 yak? Pokoknya aku dah kerja, dia baru masuk kuliah deh. Aslinya dari Cikarang. Tapi ini cuma bertahan beberapa bulan, kemudian dia pindah ke kosan sebelah bersatu dengan teman sekelasnya.

 

Ketujuh. Namanya Meyta. Sebenernya bukan temen baru, karena dia adek kelas di farmasi dari dahulu kala. Kita mang dah deket. Dan pas dia musti PKL di jalan raya Bogor, maka dia kos lah di kamarku, karena Serpong-Kelapa Dua lumayan jauh kan? Selesai dia PKL, maka selesai pulalah hubungan roommate kita. Tapi ga ngaruh, mang dia doyan nginep, jadi kami masih bersama.

 

Kedelapan. Abel namanya. Anak Kriminologi angkatan 2007. Sebenernya ku agak bingung kenapa dia ngekos, secara rumah dia di Tebet. Dan, benarlah adanya. Kami hanya menjadi roommate selama 2 bulan. Habis itu pulanglah dia ke rumahnya.

 

Kesembilan. Sofianita namanya. Anak Kimia Terapan 2007. ku ga gitu mengenal dia, karena dia cuma sebulan nge-kos, habis itu pindah ke asrama bertepatan dengan pemugaran kosan kami.

 

Kesepuluh. Shanty dan Katrin. Kami sekamar di kosan baru, setelah kami harus hengkang dari kosan yang berganti kepemilikan. Sekamar dengan mereka kurang lebih 3 atau 4 bulan (tapi sebelumnya ku sekosan sama mereka 4 tahun!). Shanty rumahnya di Tanjung Priuk, Katrin di tangerang. Kita berpisah karena mereka telah menyelesaikan studinya.

 

Nah, itu terjadi di bulan Juli. Selama bulan Agustus aku sendirian di kamar berukuran 5x4.5 m, dengan 3 tempat tidur, 3 lemari dan 3 meja. Ketiga tempat tidur itu dijadiin satu, dan semuanya kusprein, jadi kalo aku tidur bisa bermigrasi kesana kemari. Akibatnya tiap pagi ku musti meluangkan waktu lebih untuk ngrapiin sprei. Hwuaaaa.... Tidak ketinggalan kamar mandiku yang lebay. Kemaren kusempatkan ngitung jumlah eternitnya, karena temanku selalu berkomentar, ”Ga kebayang gimana kamu ngebersihin kamar mandi kamu..”. Dan ternyata emang lebay, 3 x 1.5 m. Maka aku sangat sangat sangat membutuhkan teman sekamar.

 

2 minggu yang lalu, sudah ada calon datang. Namanya Sandy, anak pariwisata angkatan 2008. Asal dari NTT, tapi bertempat tinggal di Serpong. Katanya dia mau sekamar sama aku. Tapi ko sampai sekarang dia belum masukin barang??

 

Doakan dia ga kabur yaaaaa...

Wednesday, August 20, 2008

Kamu Merusak Pagi-ku

 

Kamu ingat kan aku pernah bilang bahwa aku adalah manusia yang sudah menyerupai robot? Hidupku begitu teratur. Tiap hari aku menjalani kegiatan yang sama, dengan waktu dan durasi yang sama. Deviasi hanya sesekali terjadi. Tapi tidak pernah ada penyimpangan sama sekali.

 

 

Aku bangun pada jam yang sama [dan melakukan ritual yang sama persis di tiap paginya]. Tak pernah ada satu pun yang terlewat [bahkan ku tak pernah lupa untuk membenarkan letak sikat gigi di dalam gelas sebelum aku mematikan lampu kamar mandi]. Aku selalu menyapa bapak penjaga rumah dan ibu penjual nasi uduk di depan gang [dengan kalimat dan senyum yang sama]

 

 

Tapi tidak pagi ini [dan banyak pagi sejak kamu ada]. Aku sering lupa meminum vitamin mataku [mungkin itu sebabnya yang kulihat hanya kamu]. Aku menjadi jarang sempat menyemprotkan perfume ke tubuhku [tapi tak mengapa, kamu lebih suka dengan yang natural kan?]. Jam tanganku lebih sering tergeletak di meja [karena denganmu waktu tak pernah cukup].

 

 

Aku tidak lagi mandi pada pukul lima lewat empat lima pagi.

Aku tidak lagi mematikan TV setelah selesai Nuansa Pagi.

Aku tidak lagi [selalu] mengunci pintu ketika aku mau pergi.

 

 

Kamu benar-benar merusak pagi-ku [bukan cuma pagi]. Kamu juga merusak siangku, soreku dan juga malamku [tapi tidak hidupku].

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

[sepertinya] aku cinta kamu

 

 

:o)

Dagelan Negeri Ini_bodoh…bodoh…

 

Bagiku sidang TIPIKOR itu adalah panggung dagelan. Ku ga ngikutin2 amat si. Karena makin hari aktornya makin banyak. Nama yang muncul makin bertambah. Episodenya juga beragam. Udah gitu ending nya ga tau kapan. Kalo di film2 ksatria melawan kejahatan kan jelas tuh, yang jahat pasti dihukum. Nah, kalo di sidang tipikor itu tuh mbulet-mbulet. Jadi, aku ngikutin dari headline ajah.

Cuma, aku mencatat ada 2 dagelan terkocak. Pertama yang pas diputer perbincangan telepon antara Artalyta dengan Urip, baik episode 1 ataupun 2. Sumpah, itu kocak abissss....

Nah, sekarang ada lagi yang kocak.

Kasusnya tentang apa ku ga gitu mudheng. Pokoknya antara DPR dan BI dah.. Bahwa buanyak duit negara yang dah disetor ke DPR sedari dulu kala.

Cuplikan dialog antara hakim dan seseorang bernama Rusli (mantan kepala biro gubernur BI). Awalnya adalah tentang klarifikasi bahwa pemberian uang ke DPR itu tidak pernah memakai tanda terima.

Hakim: Kalau BI memberikan bantuan kepada yayasan yatim piatu apakah memakai tanda terima?

Rusli: Pakai Pak.

Hakim: Lalu kenapa kalau ke DPR tidak pakai tanda terima?

Rusli: Karena sudah lazim begitu. *bagiku ini jawaban bodoh. Kayak kalo ditanya kenapa naek motor ga pake helm, jawabnya krn dah biasa ga pake*

Berikutnya hakim konfirm berarti praktik ngasi duit ke DPR tanpa tanda terima itu dah lama dilakukan, dan diiyakan si Rusli.

Hakim: Apa hebatnya DPR, kok sampai BI memberikan uang tidak pakai tanda terima?

Rusli: Karena dia yang menentukan segalanya *aihhhhh....lebay deh lebay...*

Hakim: apakah DPR menentukan hidup atau mati kita? *kusuka deh pertanyaan ini! Ga penting buat kasus, tapi penting buat kekonsistenan dagelan*

Rusli: Saya hanya melaksanakan perintah saja, Yang Mulia. Saya diperintah Pak Aulia Pohan.

Selanjutnya, hakim bertanya sejak kapan acara give away ke DPR itu terjadi.

Rusli: Sejak tahun 1970-an sudah begitu. Itu menurut cerita pensiunan BI. Tetapi, sekarang sudah berhenti, Yang Mulia.

Hakim: Lho kok berhenti?

Rusli: Karena saya ditahan, Yang Mulia. *bodoooooooo.....hhhhhh...*

Hakim: Kalau Saudara tidak ditahan, berarti praktik pemberian uang ke DPR ini akan jalan terus?

Rusli: iya. 

*super duper bodoooooooooooooo.....hhhhh....*

Si Rusli ga cocok jadi pejabat BI tuh, harusnya ikut audisi pelawak ajah... Kocak banget tuh orang...

Ada yang tau ga pengadilan tipikor itu ada dimana? Kalo lagi pengen ketawa, ku mau ke sana aaaaa...hhhh... nonton dagelan secara live! Pasti lebih dapet feel-nyah!

Monday, August 11, 2008

Apalah Artinya Larangan...

Pagi ini saat aku antri untuk beli tiket kereta, tiba2 ada seorang wanita menyerobot antrianku. Tiba2 aja gitu, tanpa senyum apalagi permisi dia langsung aja berdiri di depanku. Aku cuma tersenyum. Buru2, Bu? Pan kita naek kereta yang sama. Takut amat ga dapet tiket..

Tapi aku juga ga nyalahin sang ibu muda itu. Kenapa? Karena memang di sekitar loket tidak ada tulisan tentang imbauan untuk tertib mengantri atau larangan menyerobot antrian. Jadi, aku ga punya dasar untuk menegur apalagi marah2 atas kelakuannya.

Lha wong yang jelas2 ada tulisannya aja masih sering terjadi pelanggaran.

Ini salah satu contohnya.

Jelas tertulis bahwa tidak diperbolehkan makan dan minum di taman, tapi ko sampahnya banyak ajah yak? Yang lebih mengherankan ada sampah bekas makanan yang bener2 ada di dalam taman!

 

Yaaa..bisa aja si si oknum makannya entah dimana, trus krn di taman ga ada larangan buang sampah maka dia buanglah sampahnya di situ.  Pintar...pintar..

 

Yang agak membingungkan, kan ada tulisan ini

Tapi itu sampah bisa nyampe di taman! Ck...ck...ck... Mengagumkan!

Dan sepertinya larangan membuang sampah di sembarang tempat memang harus dipajang dimana-mana. Supaya orang inget untuk tidak membuang sampah semau mereka. Kayak gini nih akibat tidak ada larangan itu.

 

Tidakkah mereka menyadari bahwa tong itu adalah tempat bagi sampah? Jarak antara mereka membuang sampah dan tong itu dah dekeeeeeeee....tttt...banget! Tinggal asal lempar aja pasti nyampe. Tapi kenapa oh kenapa itu sampah bisa tercecer begitu....*elus dada aja deh*

Dan yang musti diingat dalam memajang larangan adalah bahwa larangan itu harus bisa dimengerti oleh target yang dituju. Antisipasi dari kejadian ini

 

Bagi sebagian orang tanda S dicoret sudahlah familiar bahwa itu artinya dilarang berhenti. Dan tanda P dicoret artinya dilarang parkir. Tapi ternyata mas pengemudi mobil itu ga ngerti arti kedua tanda itu. *elus dada lagi deh*

Trus jangan memberi celah. Contohnya

 

Brarti kalo aku boleh dunk jualan?? Hehehe...

Jadi, selama belum ada larangan menyerobot antrian di loket, ku hanya akan tersenyum jika ada yg menyerobot antrianku. Kalau tar larangan itu dah ada trus masih ada juga yang nyerobot antrian, maka aku akan....elus dada. Soalnya ku pasti ga akan berani bilang ke penyerobot, ”Bisa baca ga?”. Hohoho...

Sunday, August 10, 2008

Jika TaTa Pergi Ke Dufan




Sebagai orang pengecut, kalo ga dibayarin ku ga bakal mau ke Dufan. Percuma..buang2 duit doank soalnyah.. =)

Maka yang bisa kulakukan di Dufan tidaklah banyak... Rumah cermin, rumah ajaib, istana boneka, niagara, alap2, gajah bledug, arung jeram. Udah itu ajah..

Sisanya adalah duduk sambil baca koran, nungguin temenku yang sedang naik permainan yang tak berani kunaikin... Mutualisme lah.. :o)

Saturday, August 9, 2008

Saatnya Berubah (kembali)

Hwuaaaa.... Dah laaaaammaaaaaaa....buanget ga 'ngurusin' MP ini... Bukannya tak sayang lagi, tapi ku tak sempat.. Maaf ya MP...Selama 2 bulan ini ada yg 'membajak' akyu... =( Tapi aku akan berjuang untuk mendapatkan kembali kebebasanku! Semangat!

Dan sekarang jadi bingung untuk memulainyah... Dah banyaaaaa....kkkk yg klewat! Tar aja yah crita2 nya...

Ku inget jaman dulu, jaman aku penuh dengan hura2 (hihihihi..lebay deh..), aku (di)ikut(kan) training dengan topik time management. Ku ngrasa agak2 ga cocok sebenernya join training itu. Karena itu diperuntukkan untuk org2 yang super duper sibuk kayaknya. Habisnya pertanyaan pertama yg diajukan oleh trainer nya adalah "Kapan terakhir kali Anda nonton di bioskop?". Dan org2 pada termangu, lantas tersenyum2. Dan hampir semua peserta menjawab, "Dah lama banget.." atau "Dah ga inget lagi". Sedangkan aku krn merasa sebagai anomali sendiri, dan krn ga enak sama trainernya (mendengar jawaban peserta yg lain kutau dia sangat bangga akan dirinya krn berhasil memunculkan pertanyaan yg menohok peserta). Ku senyum ajah..biar dia tetep bangga dan puas. Ku jawabnya dalam hati ajah, "Semalem Pak...". Krn emang waktu itu aku masih update dan aktif berbioskop ria.

Nah, jika pertanyaan itu diajukan kepadaku sekarang. Maka aku pun akan bingung menjawabnya. Ummmhhh....ummmhhh...yg jelas film nya adalah Kungfu Panda untuk kedua kalinya. Bayangkan saja kapankah itu. Habis itu aku absen dari bioskop. Jangankan bioskop, nonton DVD saja ku tak pernah. Nonton resital, pameran, festival apalagi... Hiks...hiks... hidup apa ini... Ku dah dikiiiiiii....ttttt lagi menjadi robot. Menyedihkan!

Nyontek kata2 para politikus muda yg lagi rajin ngiklan, kukatakan "Inilah saatnya memulai perubahan!"

Dan datanglah pertolongan itu dari seorang teman. Tiba2 dia SMS menanyakan apakah aku akan tongkrongin Q film festival lagi seperti tahun lalu. Dia menyatakan dirinya akan bergabung denganku. Dan kupikir inilah momen yg pas untuk mencegah evolusiku menjadi robot. Aku akan memulai menyeimbangkan kembali hidupku. Hohoho...

Walaupun dah missed 2 hari, ga masalah... Kata seorang ustadz yang telah menurun popularitasnya karena masalah cinta, jika mau berubah maka mulailah dari hal kecil, mulai dari diri sendiri dan mulailah sekarang! Baiklaaaaa...hhhh...!!!

Semangat!

Friday, August 1, 2008

Bingung untuk mulai lagi..

Hwuaaaaa... Dah luamaaaaa....buanget ga ngurusin MP ini! Hampir dua bulan! Wow...wow.. Dan sekarang agak2 bingung untuk memulai lagi.. Terlalu banyaaaaa...kkkk..yang pengen di-share, pengen dicritain. Tapi bingung yg mana duluan...

Ummmhhh...Dari kenapa ku sampe 2 bulan 'menelantarkan' MP aja ah.. Selama bulan juni, ku fokus dan konsentrasi pada Piala Eropa. Waktu tidur jelas tersita, dan hasilnya siang harinya agak2 melayang2...

Setelah Piala Eropa berakhir, aku disibukkan oleh 'maenan' baruku. Apakah itu? Maenan baruku bernama Kerjaan. Yupe... Kerjaan. Tepat Piala Eropa berakhir, aku sendirian di kantor. Satu tim ku terdiri dari 4 org. Satu org cuti hamil selama 3 bulan, satu lagi cuti selama 2 minggu pulang kampung ke Medan dilanjutkan acara seminar di Bali seminggu. Satu lagi, bosku, cuti 2 minggu bertepatan dengan liburan sekolah anak2nya. Nice! Jadi ibarat kata kita adalah kelompok petani, yang tadinya kerjaanku adalah mencangkul, maka dengan raib nya anggota yang lain, maka aku harus melakukan kerjaan yang lain. selain mencangkul ku juga harus ngurusin masalah irigasi, pembibitan, tanam, nyiangin rumput, nyari pupuk ke KUD. Pokoknya semua.