(katanya...aku si blm ngitung...blm punya kalender 2009 soalnya...hehehe...)
Rating: | ★★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Animation |
Lagi suka dengerin lagu ini.... Entah faktor Oom Duta yang menyanyikannya atau faktor liriknya yang lumayan... (lumayan mengena....Hoohoho...). Atau karena faktor tetanggaku muter lagu ini terus... Yang jelas aku suka ajah! ^o^
Kemana kau selama ini
Bidadari yg kunanti
Kenapa baru sekarang kita dipertemukan
Sesal tak kan ada arti
Karna semua tlah terjadi
Kini kau tlah menjalani
Sisa hidup dengannya
Mungkin salahku melewatkanmu tak mencarimu sepenuh hati
Maafkan aku
Kesalahanku melewatkanmu hingga kau kini dengan yg lain
Maafkan aku
Jika berulang kembali kau tak akan terlewati
Sepenuh hati kucari
Dimana kau berada
Walau ku terlambat kau tetap yg terhebat
Melihatmu mendengarmu
Kau lah yg terhebat
Aku sedang menulis balasan e-mail atas pertanyaan, "Emang banyak yang mati?". Ku mau jawab, "Puluhan lah...". Karena emang yang mati banyak, tapi ga sampe seratus kayaknya...
Ku mikir...
Kalo 'ratusan' itu hundreds
'ribuan' itu thousands...
'jutaan'....millions...
'puluhan' apaan yak?
.........mikir.......
.........mikir.......
.........mikir.......
.....................................
*tidak mampu berpikir lagi....*
Sebenernya udah bisa kuprediksikan si bakal begitu respon nya. Jadi sengaja kuulur0ulur ngucapinnya.
Tata: Met hari ibu yah...semoga semakin hebat jadi ibu nya..
Ibu: Makasih....
Trus ku berusaha mengalihkan pembicaraan ke adek kecil ku, ngobrol ama dia, nyanyi A B C D... Eeeeehhh... Teuteup...
Ibu: Ibu sebagai ibu berdoa semoga Tata segera menjadi ibu... Seorang ibu yang lebih hebat dan teladan. Siap-siapkan diri menjadi ibu yah...
Tata: Aaamiiinnn...
Kucinta deh ama Ibuku! I feel she understand me more...
Rating: | ★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Science Fiction & Fantasy |
Rating: | ★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Drama |
Mengenang jaman SMA dulu. Aku jatuh cinta dengan seseorang bernama Amandus. Dia teman sekelasku. Kami berteman dengan cukup dekat. Walaupun masih SMA, tapi kami tahu bahwa ada ’dinding’ di antara kami. Maka kami cukup HTS saja.
Selain aku, ada gadis lain yang suka sama Amandus ini, namanya Nia. Karena sekelas, maka aku pun berteman dengan dia.
Jaman SMA dulu, aku tidak berpenghasilan dan tidak memiliki tabungan. Kehidupanku hanya ditopang oleh uang saku yang diberikan oleh orang tuaku, meliputi transport, jajan, dan hura2. Jumlahnya adalah cukup, mendekati ke pas2an. ^o^ Sumber kehidupan lain adalah angpau hari raya dan ulang tahun.
Jadi kemampuanku dalam manajemen keuangan benar2 ditempa. Kebutuhanku selain pergi ke sekolah adalah langganan majalah dan sosial, misalnya berenang bareng temen, jalan2, beli jepit2 rambut, beli kaset boyband, dll. Yang penting juga adalah kado ulang tahun temen. Apalagi kalau yang ulang tahun orang yg disuka, musti agak2 special kan? Nah, ku musti atur2 budget biar ku tetep bisa berangkat ke sekolah tapi bisa beliin kado yang special. Tiap hari bawa bekal makan dari rumah deh... ^o^
Sebulan sebelum Amandus ulang tahun, ku udah atur bugdet biar ku bisa ngumpulin uang buat beli sesuatu yang keren. Karena dia anak band, ku berpikir membelikan sesuatu yang berhubungan dengan musik. Tak disangka tak dinyana, datanglah Nia ke tempatku mengatakan bahwa dia mau pinjam uang untuk suatu keperluan. Dia mengatakan akan mengembalikannya di awal bulan. Kupikir ga ada salahnya kupinjamkan uang ke dia, tokh ulang tahun Amandus tanggal 12. Dan lagi anggap aja aku mengungsikan uangku untuk sementara. Daripada kupegang sendiri, nanti aku tergoda oleh sesuatu yang lain mending kupinjamkan ke Nia dan berguna untuk dia.
Tibalah di awal bulan dan tak ada gelagat dari Nia untuk mengembalikan uang itu. Hari demi hari berlalu, dan tanda-tanda uangku akan kembali tak muncul. Waktu itu aku masih bersifat sungkan untuk menagih utang. Jadi aku tak berbuat apa-apa.
Aku kelimpungan.
Budgeting ulang. Rombak rencana-rencana yang sudah disusun.
Panik dan kesal campur aduk.
Akhirnya aku cuma bisa memberi kado sebuah harmonica untuk Amandus tanpa kertas kado bertuliskan Happy B’day. Harmonica itu kubungkus dengan kertas yang ku’hias’ dengan notasi satu lagu favoritku: soundtrack nya Ordinary People, dorama Jepun. (hasil ngrayu ibuku untuk dengerin lagu itu dan menuliskan notasinya). Kutulis harapanku bahwa suatu hari aku akan mendengar dia memainkan lagu itu dengan harmonica yang kuberi. (dan beneran lho...pas kita pisahan, dia memainkan lagu itu! Hohoho...)
Waktu itu aku agak2 sedih dan ga PD, ga berasa ngasih kado yang keren dan special. Aku tidak bangga dengan diriku. Kesal ke Nia ga ilang-ilang karena aku beranggapan ini akibat ulah dia. Kesalku semakin menggunung pas kudengar di hari ulang tahun Amandus, Nia memberikan serangkaian kado yang wow. Ada kaset entah apa, dan poster ukuran gedhe banget yang udah di-frame. Aku kesaaaaaallllll.... Kalau dia mampu beli kado se-wow itu kenapa dia ga bayar utangnya ke aku???!!! Bahkan bulan berikutnya pun dia ga kembalikan uang itu ke aku. Aku kesaaaaaallllll....
Ku merasa dia ber-keren2 ria setelah menggoyang perekonomianku! (hohoho...lebay...)
Tapi ya setelah kuingat ulang sekarang.... Untung uangku dipinjam ama Nia, jd ku bisa kasih kado yg romantissss... Kalo ga kan mungkin aku akan memberikan kado yang ga meaning dan ga indah untuk dikenang.. Hehehe...
Waktu itu pas ku maen ke rumah Amandus setelah kita lulus SMA, dia memainkan harmonica itu lho... So sweet yah?
Dinyanyikan pertama kali oleh Keenan Nasution tahun 80an. Didaur ulang oleh Lucky-Indonesian Idol. Trus denger2, dinyanyikan juga oleh seseorang bernama Julian, di ajang Indonesian Idol juga. Trus tadi siang denger di radio, dinyanyikan oleh entah siapa...
Tapi ya...siapapun yang menyanyikannya...selalu menimbulkan efek yg sama...
.......hangat di hati...
......mendatangkan senyum di wajah...
......berasa damai...
masalah jauh...
.....pikiran butek ilang...
.....bening...
......adem....
Jadi inget masa2 jatuh cinta... Hohoho... Tapi bener lho.. Salah satu metode mengatasi kejenuhan (dengan pasangan), adalah dengan mengingat kembali awal2 rasa itu datang, kenapa cinta itu tumbuh... Cukup efektif buatku! ^o^
Inilah lirik lagunya... Buat yg belum tau lagunya, silakan cari di youtube... >_<
Tiada yg hebat dan mempesona ketika kau lewat di hadapanku
biasa saja....
Waktu pertalian terjalin sudah
Ada yg menarik....
Pancaran diri terus mengganggu
Mendengar cerita sehari2 yang wajar tapi tetap mengasyikkan
Kini terasa sungguh semakin engkau jauh semakin trasa dekat
Akan kukembangkan kasih yang engkau tanam di dalam hatiku
Tiada kejutan pesona diri pertama kujabat jemari tanganmu
biasa saja.....
Masa perkenalan lewatlah sudah,
Ada yg menarik.....
Bayang2mu tak mau pergi
...nuansa-nuansa ilham
hamparan laut, tiada bertepi
Berkat lagu ini, ku bisa tersenyum kembali di hari ini...setelah dilanda BT dari semalam..^o^ Masukin list lagu kawinan aaaahhhh.... ^^
Buat kamu yg telah memberikan sumbangsih ke-BT-an padaku, berterimakasihlah pada lagu ini. Kita jadikan ini lagu kita yuks... Hohoho...
Rating: | ★★★ |
Category: | Other |
Rating: | ★ |
Category: | Movies |
Genre: | Other |
Hari ini tepat 26 tahun orang tua ku menikah. Saat itu Ibuku berusia 19 tahun dan Bapakku 23 tahun. Mereka baru kenalan 2 minggu lalu memutuskan untuk menikah.
Wow....
Mengingat ada perbedaan besar dan prinsipil, pernikahan mereka kumasukkan kategori ’wow...’
Dan menimbang sudah terbukti bertahan lebih dari seperempat abad, patut diberi penghargaan dunk... Tapi sekalipun ku belum pernah ngasih hadiah untuk anniversary mereka, jadi cuma ucap selamat ajah. Habis aku bingung mau ngasih apa... Kalo nanya ke mereka, pasti jawabnya, ”Mantu”. Haiyaaahhhh.... Kalimatnya template pula, ”Lihatlah bapak dan ibu... Awalnya tanpa cinta sama sekali, sekarang ga kebayang kalau musti pisah” atau kalo ga, ”Cinta itu bisa dibina dan ditumbuhkan”
Selain mantu, apa lagi si yg bisa jadi kado anniversary ortu?
Mohon bantuannya.... ^^
Kadang secara ga sadar kita suka sesumbar atau mungkin malah disadari. Contohnya ”Aku mau nonton bola dunk besok...”. Beli tiket juga belum tapi udah woro-woro. Akan banyak kejadian yang memungkinkan tidak terjadinya omongan kita lho... Jadi ati-ati...
Selain belum pasti, kadang respon orang yg denger sesumbar kita juga macem-macem. Ada yang support, ”Semangat yah!”, ada yang mendoakan, ”Ati-ati yah... Semoga lo slamet”. Tapi akan ada juga yang meremehkan, ”Halagh...paling ngomong doank...mang lo brani?”.
Nah... Sikap kita dalam menanggapi respon orang pun harus diperhatikan dan dipikirkan. Kalo respon yang support dan mendoakan serta yang positif lainnya si gampang lah ya.. Untuk yang meremehkan, gmn baiknya?
Kalo aku, kadang ku jadi termotivasi oleh peremehan. Jadi timbul semangat yang menggebu2 ketika kita diremehkan. Semangat untuk membuktikan bahwa aku bisa, bahwa yang aku omongin akan kulakuin. Nasihat itu juga yang kuberikan jika ada yg berkeluh kesah diremehkan orang lain atau ga dipercaya. Kubilang, ”Jadikan ini pecut buat kamu dalam bertindak. Buktikan kalau dia salah”.
Ternyata ku harus withdraw nasihat itu untuk dikaji ulang. Dasarnya adalah kisah berikut. Kisahnya temenku.
Jaman kuliah dulu ada satu temennya temenku, sebut saja namanya Indah, yang agak annoying. Tiap ujian dia pasti datang dengan banyak alasan yang membuat dia ga bisa belajar, ujungnya adalah dia minta dicontekin. Salah satu alasannya adalah bahwa dia ada konflik dengan ayahnya, karena ayahnya menghendaki dia kuliah di Prancis. Temen-temen Indah udah males denger alasan, dan menganggap Prancis itu hanyalah satu dari sejuta alasan Indah. Apalagi kemudian ternyata sampai lulus kuliah, si Indah ga ada wacana pindah kuliah. Bahkan S2 nya pun di UI juga.
Ketika akhirnya si Indah nikah, suaminya adalah diplomat dan ditugaskan ke negara Prancis. Maka diboyonglah si Indah ke Prancis.
Skenario normalnya, ketika akhirnya si Indah berhasil ke Prancis temen2nya pada kecele kan? Selanjutnya mungkin malu karena dulu pernah meragukannya. Dan bagi si Indah, mungkin ada kepuasan kan ketika dia akhirnya bisa ke Prancis, menggagalkan statement remeh dan sinis teman2nya.
Tapi ternyata yang terjadi tidaklah begitu. Ketika teman2nya tau bahwa si Indah ke Prancis. Komentar yang muncul bukan
”Yah, jadi malu deh dulu dah ngraguin”
bukan juga
”Kesampaian juga ya keinginannya dari dulu”.
Bukan.
Tapi, ”Hebat juga ya si Indah..Modal ngangkang doank bisa sampe Prancis”
Ya ko gitu?
Pokoknya aku akan berusaha untuk ga sesumbar! *kalau bisa...*
Hohohoho....
Entah pengenalan sepak bola sejak dini entah mak nya sibuk ga bisa nungguin anak, bapak-bapak muda ini membawa anak balitanya ke stadion untuk nonton bola.
Jadi buat kalian yang selalu bertanya, ”Ga serem nonton bola, Ta?” atau ”Aman ga si nonton bola gitu?”, lihatlah foto ini. Anak kecil aja nonton... ^^
Awalnya satu dipangku, satu dipanggul di pundak...
Trus yg satu ga mau kalah, minta dipanggul juga... Tapi Bapaknya males berdiri, jd sambil duduk aja, yg penting panggul...
Eh...lama-lama..mungkin karena ga mudheng, mungkin karena bosan, si adek kecil tidur...
Rating: | ★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Drama |
Tahukah kalian bahwa Megaria sekarang sudah berganti nama?
Tahukah kalian nama barunya adalah Metropole?
Aku baru tau hari Sabtu kemaren dunk... Selama ini cuma denger Megaria divermak.
Dan ternyata ga cuma ganti nama aja, tp ganti layout nya juga.. Trus kelas film yang diputer juga berubah. Kalo dulu kan kesannya creepy dan update untuk film2 lokal Indonesia ajah. Nah, sekarang enggak.. Walaupun film sekelas MBA (Married by Accident) dan Kawin Kontrak Lagi menempati studio 1 dan 2, tapi tidak menghalangi Twilight (yang konon high class) untuk diputer juga.
Aku juarang banget nonton ataupun mengunjungi Megaria. Karena aku bukan orang yg terobsesi merasakan sebanyak mungkin bioskop. Bagiku yang penting nonton di bioskop, ga bajakan, jadi paling nontonnya ya antara Hollywood KC, TIM, Detos, Margo Platinum dan sesekali PS (kalo di PS brarti lagi di traktir! Hohoho...) Jadi aku ga bisa terlalu membandingkan Megaria dan Metropole secara detail.
Yang kurasakan kurang lebih begini:
1. kesan creepy ga ada lagi.
Entah karena kemaren mendung habis ujan atau gimana, tapi pencahayan dan interior begitu masuk Metrople terasa hangat dan nyaman.
2. Terpisah-pisah bangunannya
Studionya ada 6 yang terbagi dalam 2 gedung. Musholanya juga terpisah. Jadi, kalau hujan dan kebagian di Studio 5 & 6, ya selamat ketampyasan deh... Apalagi kalau mau sholat, ya selamat wudhu plus-plus...krn tempat wudhunya beratapkan langit ^^. Parkirnya juga di luar, tapi keretaku kan parkirnya di stasiun Kota, jd ga ngaruh2 amat buatku... ^o^
3. Penempatan pintu kurang strategis
Kemaren aku kebagian studio 5. Pintu keluar studio 5 tepat berhadapan dengan pintu masuk ke-2 dan pintu toilet pria. Ga jauh dari situ pintu toilet wanita. Posisinya kurang lebih begini:
Jadi pas aku dateng kan mau pipis, pas yg di studio 5 bubaran. Trus denger deh ada anak kecil (7 tahunan umurnya) keluar dr situ berkomentar, ”Ah...vampirnya ga serem!”. Dia kecewa dengan film yg habis dia tonton. Trus kucek tiket Twilight-ku: studio 5. Ya iyalah ga serem..lagian siapa si yg propaganda ke dia bahwa Twilight itu film vampir?? Jadi sambil antri pipis kita bisa nguping komentar org2 tentang film yang baru diputar. Seru dan kocak juga...
Tapi pas selesai nonton, seperti biasa ku baru keluar pas credit title abis, jadi pintu exit udah ditutup ama bapak petugasnya. Langsung kudorong aja dunk...Alhasil... ternyata dibalik sana ada mas-mas yang lagi antri pipis. Kena pintu deh... Bukan salahku! Salah manajemen Metropole dunk yg design posisi pintunya begitu... ^^
Begitu masuk studio langsung jrengggg...merrraaahhhh... merahnya bangku sungguh merrraaahhh..trus sambil jalan, kupegang: wow..lembuuuutttt.... Ya iyalah baru gitu loh... Susunan bangkunya dibuat kayak TIM, jadi cuma 1 blok, ga ada gang. Ga gitu masalah si... yg jadi masalah adalah kemiringan posisi bangku2nya yang mendekati landai. Akibatnya adalah AKU TERGANGGU OLEH KEPALA2 YANG ADA DI DEPANKU. Bukan hanya terganggu dalam membaca teks, tapi tuh kepala gerak2 terus, jd ku juga musti miring sana miring sini. Dah gitu ku musti duduk tegak, ga bisa nyender santai. Mana kadang mas di depanku garuk2 kepala pula... =(
5. Layanan pesan antar
Kita bisa pesan makanan di depan itu, trus kasih tiket bangku kita dan nanti mbak nya akan antar ke bangku kita. Enak bagi org yang memesan, enek bagi yang lainnya. Karena pintu masuk studio ada di depan deket layar. Jadi kl ada yang masuk otomatis harus jalan di depan layar dulu. Begitu juga dengan mbak2 pengantar makanan. Dia jalan aja gitu di depan layar bolak-balik anter makanan. Aku terganggu lagiiiii....
Yah begitulah pengalaman pertamaku merasakan Metropole. Walau begitu aku akan datang lagiiiii.... Karena:
1. Di depan stasiun kereta
2. Murah meriah, cukup 15 ribu di hari kerja dan 20 ribu di wiken. Eh, tambah 1000 buat PMI dink...
Oiyah... Billboard dia masih pake lukisan tangan lho... Aku sukaaaa... Karena denger2 profesi bapak2 pelukis billboard bioskop sudah tergusur oleh adanya digital printing. Jadi dengan Metropole masih menggunakan jasa bapak2 itu, berarti masih menjaga kelestarian bapak2 itu. Masih mendukung bapak2 itu mencari rejeki. Aku menghargainya dengan akan nonton di sana lagiii!!
Semangat!
Dari dulu...aku pengeeeeeeennnnnn banget foto bareng mobil ini. Tapi tiap kali minta ijin, selalu ditolak. Akhirnya Sabtu malam kemaren, kesampaian juga... Hohoho....
Mobil polisi yang warnanya oranye itu lhooooo.... Cuma itu karena ku fotonya hampir tengah malem, trus takut ketauan, jadi gelap2an deh... Tapi jadi ketauan kan, kalo maintenance mereka ga bagus...ga semua hurufnya glow in the dark! =(
Inilah bonusnyaaa... Kapan lagi coba bisa menyusup ke parkiran POLDA dan foto2... hohoho...
Bisa numpang ngaca juga lho... ^^
Aku akan datang lagi dan foto dengan lebih banyak jenis mobil polisi!