Pas ada fatwa rokok haram, pas ku dapet email ini...
Kreatif yah?
Aku adalah orang yang imajinatif (atau halusinatif ya?). Sewaktu kecil, aku tidak bisa makan daging ayam atau sapi atau kambing karena aku memikirkan nasib hewan yang disembelih dan keluarganya. Aku takut sama ulat bulu, tapi ga berani sama sekali untuk membunuh atau membuangnya. Karena aku berpikir keluarga dan teman2nya akan balas dendam dengan mendatangiku ketika aku tidur. (sampai sekarang ku masih takut ulet bulu, tapi ga sampe ketakutan didatengin pas tidur si...)
Tiap aku liat sesuatu atau seseorang, aku pasti langsung menebak2 apa yang terjadi dan menyusun cerita di otakku.
Awal aku bekerja adalah awal aku rutin naik kereta, bertemu orang yang itu-itu saja. Adalah seorang wanita berwajah sendu dan sayu yang tiap pagi kulihat di peron dan gerbong yang sama denganku. Aku selalu memperhatikan dia karena wajahnya menyiratkan beban dan dia selalu bengong serta melamun. Ku berpikir pasti sedang terjadi sesuatu dengannya. Kalau dia damai hidupnya pasti dia akan lebih memilih untuk tidur selama di kereta. Ya kan?
Jadi aku benar-benar memperhatikannya.
Pengamatan hari pertama
Dia duduk di seberangku. Wajahnya sendu, dia menatap lantai kereta terus. Seperti tak ada gairah hidup.
Pengamatan hari kedua
Dia duduk di seberangku lagi. Memakai baju yang sama dengan kemarin. Bangku di sebelahnya kosong, dan di sebelahnya lagi ada seorang bapak-bapak. Kemudian bangku kosong di antara mereka terisi oleh orang lain. Lalu, ada ibu hamil naik, dan dia dengan segera berdiri memberikan tempat duduknya untuk ibu hamil itu.
Cerita yang disusun otakku adalah sebagai berikut.
Bapak-bapak yang ada di dekat dia adalah kekasihnya. Semalam mereka habis menginap bersama, dan terjadilah hal yang tidak mengenakkan wanita itu, entah pertengkaran entah pemerkosaan. Pokoknya kondisi pagi itu si wanita kesal terhadap si pria sehingga dia tidak mau berdekatan. Dan ketika ada kesempatan untuk berdiri (dengan memberikan bangkunya ke ibu hamil), dia langsung melakukannya.
Aku ikut2an benci bapak2 itu. Terutama lebih kepada betapa kejamnya dia dengan membiarkan si mbak memakai baju yang sama dengan kemarin. Kalaupun mereka stay tanpa rencana, bisa kan beli kemeja di mall dulu? Atau pinjami jaketnya untuk menutupi bajunya? (eh tapi kan mbaknya lagi kesel ya? Pasti dia ga mau pake jaket mas nya)
Pengamatan hari ketiga
Kereta yang sama, gerbong yang sama. Mbak berwajah sendu itu masih saja berwajah sendu. Jenis rambutnya yang berombak menambah kesan hidupnya semrawut. (tahu kan jenis rambut yang nggak lurus nggak keriting?). Dan dia memakai baju yang sama dengan yang dia pakai 2 hari sebelumnya!
Langsung terasa pyas di dadaku.
Ya ampun Mbak... Sebegitu tertekan nya kah hidupmu hingga kamu tidak memperhatikan diri sendiri lagi? Ku langsung berpikir bahwa semalam dia tidak pulang ke rumahnya lagi. Dan dengan kenyataan bahwa tidak ada lelaki yang kemarin, maka ku berkesimpulan kisah mereka sudah berakhir.
Ku memandangnya dengan iba. Berharap bisa menyampaikan empatiku kepadanya. Ku pengeeeennnn banget bilang ke dia bahwa aku notice baju yang dia pakai. Dan bukan tidak mungkin orang lain juga notice. Aku membayangkan tekanan hidupnya begitu besar sehingga dia rela mengorbankan dirinya jadi omongan orang. Dua hari memakai baju yang sama, masih oke (tidak jarang aku melakukannya ko). Tapi kalo 3 hari berturu2? Aku ga yakin orang2 ga akan ngeh..
Sepanjang perjalanan aku memperhatikan dia, mencoba mengerti perasaan dia.
Pas turun dari kereta, ku jalan di belakang dia. Tak lama kemudian, ada seorang wanita yang menyapanya. Dia menjawab dengan biasa saja, tidak antusias. Tapi tunggu dulu...lho lho lho? Ko baju mereka sama? Ku berpikir bahwa mereka sabahat yang suka beli baju kembaran.
Kami terus berjalan. Aku tetap di belakang mereka. Ternyata mereka satu gedung denganku. Pas masuk gedung, ada lagi orang yang berbaju sama dengan mereka, Cuma yang ini memakai blazer biru muda. Tapi mereka tidak saling sapa. Lho..? lho? Lho? Trus ada lagi yang lain...
Jderrrrr....!!!
Aku serasa terkena serangan angina pectoris. Ternyata itu adalah seragam BCA saudara-saudara!
Sampai sekarang aku masih selalu bareng dengan mbak itu, masih dengan wajah yang tetap sendu, rambut tetap semrawut. Cuma kondisi tubuhnya selama 2 tahun ini berubah-ubah: biasa, agak buncit perutnya, membulat dan akhirnya dia menghilang dari perkeretaapian. Saat dia muncul lagi 3 bulan kemudian, dia sudah langsing kembali. Tapi wajahnya tetap sendu dan sayu.
Tiap liat dia aku tersenyum dalam hati atas cerita yang kususun di otakku. Ada rasa malu tapi juga bangga. Kenapa? Dugaanku kan waktu itu dia ga pulang ke rumah untuk bercinta dengan kekasihnya. Trus tak lama kemudian dia hamil. Seandainya waktu itu ku tidak diberi hidayah tentang seragam BCA, wuuuiiiii...kisah di otakku makin gila2an pastinya. Hohoho....
Kyaaaaaaa.....!!!
Aku senang aku riang aku bahagia!
Sebabnya ada beberapa: satu dua dan tiga-a.. mulailah membacaaaaa... ^o^
1. Tadi meeting 2 jam, dan aku duduk di sebelah idolaku dan ku berkata padanya bahwa aku nge-fans sama dia! Dan dia berkata, "Saya tau". Kyaaaaaa...!!!
2. Aku dapet gossip heboooohhh! Aku selalu senang dan excited kalo ada gossip! Hohoho... Skenario yang kususun selama ini ternyata ga salah! Kyaaaaaaa.....!!
3. Aku berhasil menulari seseorang dengan virus gossip-addicted! Hohoho... Enak kan nge-gossip ituuuu....? :)
Aku senang aku riang aku bahagia!
Alhamdulillah... Makasi ya Allah... I love u... Mwah mwah mwah!
Ada yang pernah ke Izzi Pizza setelah kemenangan Obama tidak kah?
Minggu lalu, Sabtu tengah malam, aku dan Nila serta Zaky ke Izzi Pizza Menteng. Kami mau take away. Jadi kita duduk di bangku panjang deket majalah2. Semua pegawai memakai kaos berwarna biru bergambar wajah seseorang. Trus di tiap meja juga ada kertas semacam teaser atau flyer warna biru bergambar muka seseorang itu.
Karena aku penasaran, aku samperin satu meja dan kubaca teaser itu. Dan ya ampyuuuuunnn....itu wajahnya OBAMA. Trus di bawahnya ada paragraf keterangan satu jenis pizza baru: Obama's pizza.
Ku ga apal kata2nya gimana, ku ga sempet nyolong atau sekedar ambil foto. Aku terlalu terpana bagaimana orang begitu pandainya memanfaatkan moment. Wow...
Kurang lebih kalimatnya gini (in English):
Tahukah kalian Presiden Amerika terbaru dulu pernah tinggal di Jakarta? HE WAS A MENTENG BOY! Bla...bla...bla...yang intinya dulu Obama suka rendang ayam, makanya sekarang Izzi Pizza buat pizza ala Obama itu......
Bisaaaaaa....ajah!
Naaaahhh...Tadi pagi ku nonton berita tentang Obama yang menyapa Charles entah siapa, seorang diplomat yang pernah tinggal di Indonesia selama 7 tahun. Di antara percakapan singkat itu tentu saja ngomongin pernah tinggalnya Obama di Jakarta.
Charles: Dulu tinggal di Menteng yah...?
Obama: No...! I WAS NOT A MENTENG BOY. Menteng's for the rich.
Dan semua yang ada di sekeliling mereka tertawa.
Aku juga ikutan ketawa....
Semoga marketing manager nya Izzi Pizza menontonnya juga dan segera meralat alat promosinya... ^o^
Rating: | ★ |
Category: | Movies |
Genre: | Kids & Family |
Rating: | ★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Education |
“Saya memanggilnya Barry karena sulit mengucapkan Barrack. Makanya, saya panggil dia Barry,” kata Lia (51), Selasa (13/1) di rumahnya, di Kampung Babakan Banten, Desa Sukasirna, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.
Pertemuan Lia dan Barry adalah sebuah kebetulan. Suatu pagi pada tahun 1966, Lia yang baru berusia tujuh tahun kabur dari rumahnya. Lia kecil yang bingung terdampar ke sebuah rumah di Bogor milik Ny. Siti. Ternyata Ny Siti adalah pembantu pasangan Lolo Sutoro dan Stanley Ann Dunham di Jakarta, dia meminta Lia menjadi anak angkat.
Dua tahun setelah Lia menjadi anak angkat Sutoro dan Dunham, Sutoto menjemput Barry dari AS. Saat itu, Sutoro menjadi salah seorang manajer di PT Pertamina. Pada awalnya, Lia senang karena berarti akan memiliki teman sekaligus adik angkat. ”Saat bertemu, saya bilang ke Ibu, saya tidak sedang karena anaknya hitam dan tidak bisa berbahasa Indonesia,” kata Lia.
Ny Dunham meyakinkan Lia bahwa Barry akan menjadi adik yang menyenangkan. Setelah mendapat les bahasa Indonesia selama tujuh bulan, Barry mulai bisa berkomunikasi dengan Lia dan Siti yang dipanggil dengan Simbok.
Barry memanggil Lia dengan panggilan Mbak Non, mengikuti panggilan ibunya. Ada banyak kenangan di benak Lia mengenai sosok Barry. Salah satu kenangan yang tak bisa dilupakan Lia adalah hobi Barry berpidato.
Lia bertutur, Barry sangat senang menyimak pidato Presiden Soeharto di televisi “Ketika Presiden Soeharto berpidato, Barry mencatatnya dengan rapi. Setelah itu, dia mempraktikkan pidato Presiden Soeharto di hadapan seisi rumah,” ujar Lia.
Suatu ketika, Barry menirukan pidato Presiden Soeharto di sebuah acara yang beberapa kali menyatakan
Di rumah, Barry dan Lia tidur sekamar, tetapi beda tempat tidur. Barry selalu menginginkan Lia dan dirinya tidur serta bangun bersama. Kalau Lia bangun lebih dahulu dan meninggalkan Barry, dia akan marah besar. ”Setelah itu, dia kemudian mengikat tangan saya dan tangannya dengan tali panjang. Kalau salah satu bangun, baru boleh meninggalkan kamar kalau sudah membangunkan yang lain," ujar Lia.
Pada tahun 1971, Barry pulang ke Hawaii. Lia ikut dan sempat tiga bulan di Hawaii sebelum pulang ke Indonesia. Di Hawaii, Lia sering diajak Barry pergi ke pantai atau pusat perbelanjaan. Lia sedih saat berpisah dengan Barry.
Menjelang pelantikan Obama, Lia mendapat pemberitahuan akan diundang oleh anggota tim sukses Obama. Namun, hingga kini tak ada kepastian. Kendati mengaku ingin sekali bertemu dengan adik angkatnya itu, Lia memilih mengubur keinginannya dalam-dalam. Lia sudah senang asiknya yang hitam, dekil, dan sering menjengkelkan itu menjadi Presiden.
-----------------------------------------------
Kan katanya apa yang kita alami di masa kecil akan terbawa seumur hidupnya (kata iklan Pepsodent). Jadi... Jelas dunk sekarang siapa yang menjadikan Obama jago berpidato... Kita harus bangga! Hohoho...
Ada yang bisa meng-konfirmasi?^o^
Misalkan ada orang sedang berada di halte bis atau stasiun kereta. Mereka sedang menunggu bis atau kereta, sendirian. Biar ga mati gaya, biasanya kalo ga baca koran, baca buku, ya otak-atik HP atau bengong. Jarang ada orang yang ngajak ngobrol orang yang ada di sampingnya. Terperhatikan tidak?
Begitu juga ketika sudah naik bis atau kereta. Kecenderungannya adalah duduk sejauh mungkin dengan yang lain. Kalau di bis, pasti memilih duduk di bangku yang total kosong. Misalkan ada bangku 3 yang baru terisi 1, pasti dilewati, pilih yang masih kosong ke-3 nya.
Ya nggak?
Pernah ga mencoba membuat terobosan dengan duduk di bangku yang sebelahnya sudah terisi, di saat ada bangku lain yang masih total kosong?
Aku belum pernah.
Temanku nanya, "Kenapa enggak? Lo kan bisa nanya mau kemana, ngomongin hobi, atau apalah..."
Kujawab, "Idih... Centil banget si.."
Yak.. Kalo aku begitu. Takut dianggap centil kalo menyebelahi orang (terutama cowok) di bangku kereta atau bis. Apalagi memulai obrolan. Hooo...itu suatu pantangan. Bisa-bisa dianggap centil abisss... ^o^
Karena kalau ada orang yang berbuat begitu, pasti aku ngerasa geli (risih) dan jengah, seolah-olah zona amanku diinvasi.
Contoh 1:
Aku lagi nunggu kereta di Stasiun Cikini jam 11 malem. Sendiri. Ku baca buku. Trus ada seorang lelaki di sebelahku bertanya, "Mau pulang kemana, Mbak?". Ku jawab setengah hati, "Depok". Hanya dengan pertanyaan itu ku dah berpikir, "Ni orang apa2an si...". Dia lanjut, "Sering Mbak pulang malem begini?". Ku jawabnya makin minim lagi, seperempat hati, "Engga juga". Entah kenapa dalam pikiranku langsung terbuat skenario bahwa mas ini adalah pengganggu. Kalau kujawab iya, takutnya besok mas nya akan ada lagi di stasiun ini. Trus nanya2 lagi. Kalau ku jawab 'engga', tar dia bakal nanya lagi ini dalam rangka apa ku pulang selarut ini. Dan masih banyak lagi pikiran2 buruk lainnya. Padahal mungkin mas ini mungkin sedang membuat terobosan itu. (aku jahat!)
Contoh2:
Aku di kereta sendiri, berdiri, sambil baca buku. Trus ada mas2 yang berdiri di dekatku nanya, "Hobi baca ya Mbak?". Respon ku hanya senyum setengah2, tanpa mengalihkan pandangan dari buku. Dalam hatiku berkata, "Idih, centil banget si ni orang". (aku kejam!)
Jadinya aku sekarang beneran takut untuk memulai obrolan dengan orang asing di stasiun ataupun kereta. Padahal sebenernya bukan orang asing banget. Ku berkereta sudah 2 tahun lebih. Kereta yang sama, di jam yang sama, penumpangnya pun itu2 juga. Wajah2 yang kulihat tiap hari ya itu2 aja. Tapi nyapa sekalipun belum pernah. Senyum pun ga pernah. Dua tahun berkereta tanpa bisa menambah satu kenalan pun! Ck...ck...ck...
Sekarang aku pengen berubah! Aku mau nambah kenalaaaaannnn....!
Ada yang punya ide ga gimana cara memulainya tanpa berkesan menggelikan bin norak?
Mohon bantuan idenya....
Katanya tikus yang hidup di lumbung padi pun mengeluh.
Semalem aku dapat balasan SMS dari seorang teman atas SMS pantun Tubanku di pagi hari.
Ke Tuban nyamper anak bawang. Klo ujan jadi laper pgen cpt pulang. Hehe, gmn pjln mnuju kntor td? Tmnku ad yg gagal tu, dtgh jln akhrx mmutuskn plg. ujanny gila2an he
Hwuaaaa... Denger ada yg gagal sampe kantor krn ujan. Liat berita ada yang kebanjiran. Ku jadi berasa sangaaaaaatttttt ga ada apa2nya. Aku masih bisa berangkat ke kantor TANPA PAYUNG, perjalanan kereta sangat normal, dari stasiun ke kantor pun tanpa payung.
Trus walaupun kaca jendela di belakangku sepanjang hari serasa disemprotin air (kalo bahasa jawa 'digebyur'. Bahasa Indonesia nya yg pas apa ya?), paling tidak aku aman, tidak harus menyelamatkan barang-barang. Aku ngeluh kedinginan karena aku jadi biduran dan ngilu di persendian, tanpa sadar aku menyakiti perasaan orang yang benar2 kedinginan di luar sana.
Pagi ini ku telpon temenku untuk beliin mie rebus (ngidam dari kemaren blm keturutan!), ternyata dia masih di rumah. "Rumahku kebanjiraaaannn". Pyass....
Ya Allah... Maaf... Aku bersyukur ko... Cuma kemaren aku lupa... (habis dingin banget! Tapi hari ini aku penuh persiapan dunk..ku bawa kaos kaki dan selimut bersamaku! Hehehe...)
Kata Allah: Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
Iyaaaaaa.... Ku tauuuu... I love u, Allah... (boleh mwah ga?)
Rating: | ★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Other |
Bangun tidur, kedengeran di luar ujan. Dingiiiiiinnn....buanget! Pengennya terus berduaan ama selimut sepanjang hari! Tapi mau gimana lagi, selimut ga kasih aku duit... Terpaksalah bangun dan mandi. Brrrrrr....Dingin gila!
Berangkat ke stasiun ditemani gerimis. Males ngeluarin payung... Sampe sana, pas kereta nya datang. Di dalem kereta penumpangnya dikit. (pasti orang2 lebih cinta selimutnya!). Bapak masinis tetap menyalakan AC nya. Ck...ck...ck... Dikira kita penguin?!
Sampe kantor pengen makan mie rebus, ternyata minimarketnya belum buka (pasti mas penjaganya lebih cinta selimut!). Ya suds...minum teh panaslah aku...
Mulai nyalain komputer, muter lagu..langsung kedengeran suaranya Oom Duta. Ya ampyun...sisa sesek semalem jadi kambuh lagi deh... :)
Tuhan,
Aku berjalan menyusuri malam setelah patah hatiku
Aku berdoa semoga saja ini terbaik untuknya
Dia bilang, ”kau harus bisa seperti aku”
Yang sudah biarlah sudah
Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Andai saja cintamu seperti cintaku
(Coba saja lukamu seperti lukaku)
Selang waktu berjalan kau kembali datang
Kubilang, „kau tak berhak tanyakan hidupku membuatku semakin terluka“
Kau tak berhak tanyakan keadaanku
Kau tak berhak tanyakan keadaanku
Dingin, di luar gerimis, jauh dari selimut, denger Oom Duta nyanyi begitu.. Jadi kronis mengiris-iris... ^o^
Ke Tuban lewat Kramat. Walau ujan, harus tetap semangat!
Ketika kau sedang berkonsentrasi pada sesuatu, kau menghilang. Baiklah. Dengan kata lain, kamu mau bilang bahwa aku adalah pengganggu bagimu. I’m the annoying girl
Ketika aku membutuhkanmu, kau menundanya karena kamu sedang tidak membutuhkan aku. Baiklah. Dengan kata lain, kamu mau bilang kamulah penentu keputusan. You’re the decision maker.
Ketika aku sangat merindukanmu, hingga aku memohon padamu untuk mengobati rinduku, kau berkata, ”Ntar yah”. Baiklah. Dengan kata lain, kamu mau bilang bahwa aku dan apa yang kurasa itu nggak penting. I’m nothing.
Ketika kamu menginginkan sesuatu dariku, tapi alam tidak mendukungnya, kau menyalahkanku. Baiklah. Dengan kata lain, kamu mau bilang kaulah yang berkuasa. It’s all about you.
Ketika aku menanyakan kegiatanmu, kau bertanya balik ”Wajibkah aku melaporkan aktifitasku kepadamu?”. Baiklah. Dengan kata lain, kamu mau bilang aku tak memiliki hak atas kamu. You’re not mine [but I’m yours]
Semua harus berjalan atas keinginanmu dan apa yang kau sebut dengan mood. Baiklah.
*lagi pengen melow dan mendramatisir sesuatu*
Pandeglang- Kasus pembunuhan perempuan petani asal Desa Bangkonol, Kecamatan Karoncong, Pandeglang, banten, terungkap dengan ditangkapnya Abdul Aminudin (18), pelaku pembunuhan, Minggu (11/1). Pemuda pengangguran itu tega membunuh hanya karena kebingungan tak punya uang untuk membeli rokok.
Abdul Aminudin ditangkap saat bersembunyi di rumah Maryah (55), neneknya yang berada di Kampung Sangiang, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, sekitar pukul 01.00.
Menurut Kepala Kepolisian Resor Pandeglang Ajun Komisaris Besar Aminudin, penangkapan itu berawal dari penemuan kalung emas milik Iyon Kurnaesih, korban pembunuhan, di toko emas di Pasar Badak, Pandeglang.
Berdasarkan dari keterangan pemilik toko emas tersebut, polisi mengetahui identitas penjual kalung emas korban. Hal itu juga dikuatkan dengan keterangan sejumlah warga, polisi kemudian menyimpulkan pembunuh Iyon adalah Abdul Aminudin, tetangganya sendiri.
Saat diperiksa, Abdul menyeritakan kronologi pembunuhan. Awalnya, dia berangkat ke kebun milik orang tuanya untuk mencari buah melinjo yang akan dijualnya kepada tengkulak. Namun, karena kelelahan, pria tamatan sekolah dasar itu pun beristirahat di gubuk yang berada di tengah-tengah kebun.
Setelah terbangun, Abdul merasa ingin sekali merokok. ”Waktu itu kerasanya pusing, enggak punya uang buat beli rokok,” kata tersangka.
Niat untuk membunuh muncul saat Abdul melihat seorang perempuan melintas di depan gubuk. Saat itulah, dia langsung mengambil batang kayu yang tergeletak di dekat gubuk dan memukuli bagian kepala sehingga korban terjatuh. Korban kemudian diseret ke semak-semak dan disembunyikan di tempat itu.
Pelaku pun mengambil kalung emas seberat 10 gram yang dikenakan Iyon. Kalung emas itu dijual ke toko emas dengan harga Rp 200.000, 00. Uang hasil penjualan kalung itu digunakan untuk membeli rokok, pakaian, makanan, serta untuk bekal melarikan diri.
Sumber KOMPAS Senin, 12/1/2009 halaman 25.
---------------------------------------------------------------------------------
Begitulah... Rokok itu telah terbukti menyebabkan kecanduan. Tiap kita menghisap rokok, maka di otak akan dihasilkan dopamin yang memberikan sensasi rasa nikmat. Rasa nikmat inilah yang menyebabkan kita mau lagi dan lagi dan lagi.
Ketika rasa mau lagi dan lagi dan lagi itu muncul, harus segera dipenuhi. Kalau ga, ya bakalan sakaw. Pusing dan gampang marah (biasanya org mengartikannya sebagai 'ga bisa konsen/ mikir kalo ga ngerokok').
Buat yang berduit, maka asupan rokok dengan mudah tercukupi. Kalo yang cuma lulusan SD, pengangguran, yaaa...akhirnya gelap mata dan nekat melakukan apapun agar bisa mendapatkan sensasi nikmat itu.
Buat kalian dengan tingkat kepuasan rendah-udah puas dan berasa nikmat dengan asap rokok- berikan pendapat kalian tentang berita ini...
Tenanglah...
Tak usahlah kau mendadak dilanda kepanikan ataupun rasa berdosa begitu
Kita tidak sedang berselingkuh kok...
Selingkuh adalah bagi mereka yang mengkhianati cinta
Kamu tidak kan?
Cintamu padanya tidak berubah kan?
Selingkuh adalah bagi mereka yang menduakan cinta
Kamu tidak kan?
Cintamu padaku palsu kan?
[kalaupun tulus, itu adalah jenis cinta yang berbeda kan?]
Selingkuh adalah berbagi tubuh
Apakah kita bersetubuh?
Selingkuh adalah ketika aku memutilasi jatah dirimu untuknya
Aku tidak melakukannya kan?
Dia selalu menjadi nomor satu kan?
Jadi, katakanlah padaku dimana letak perselingkuhan kita
[jika kamu berpendapat bahwa kita sedang berselingkuh]
^o^