Sunday, June 28, 2009

Fesbuk_Oh my…

 

 

Aku buka fesbuk kalau:

  1. ada pemberitahuan ada orang yang add aku
  2. Ada pembertitahuan kalau ada yang nge-tag aku

 

Kalau ada yg add, aku cek siapakah dia, kalo beneran kenal, ku confirm. Kalo ga kenal (walaupun mutual friend-nya banyak), ku diemin. Apalagi yang asal add, tanpa prolog... Pasang primary photo-nya bukan foto dia pula..  Kalau ada yg tag, langsung segera di-review apakah layak dipertontonkan di publik atau tidak ^o^

 

 

Nah, kalo pas cek gitu kan mau ga mau sekilas aku liat update kegiatan2 orang2. Status2 yang mereka tulis, yang menurutku kebanyakan adalah curhat sekilas, kegiatan sedang apa. Kalau ada yang menarik, ku kasih comment... 

 

 

Minggu lalu, entah hari apa. Pas ku buka FB, ada hal yang menurutku nggak banget. Pelakunya adalah dua orang kakak kelasku yang merupakan pasangan suami istri.

 

 

Diawali dengan si istri yang memasang status nggak banget: Kata Ayah, walaupun aku tidak berdada besar, ga papa...yang penting aku berhati besar.

 

 

Sang suami menyahut: Kan kalo sama Ayah, semua yang ada di Ibu jadi besar...

 

 

Dan si istri menjawab: Ayah kan emang ahli membesar-besarkan sesuatu...

 

 

Comment selanjutnya dari teman lain, ”Hush! Urusan rumah jangan dibawa kesini dunk.. Bikin pengen..”.

 

 

Kalo kubilang, mengumbar kemesraan di fesbuk boleh2 aja... Kalimat ”Tar malem jangan lupa beliin martabak yah...”, walaupun ga penting, tapi masih bisa kuterima...

 

 

Tapi kalau modelnya kayak film picisan gitu, itu namanya MEN-JI-JIK-KAN!

 

 

Sepakat?

 

 

Saturday, June 27, 2009

Melepuhnya sudah pecah!

Kupikir bakal sakit dan perih. Aku sudah membayangkan bahwa aku perlu cuti seharian untuk menghindari memakai baju, biar luka bekas pecah lepuhan tidak tergesek baju. Ku dah menyiapkan SMS pemberitahuan ke bosku kalau aku ga bisa masuk kerja ^o^

Ternyata eh ternyata pecahnya lepuhan tidak kurasakan sama sekali! Tiba2 aja pas kucek, dia sudah tidak berair lagi... Tadinya kupikir menghilang begitu saja! Ajaib! Ternyata pas kulihat dengan seksama, celanaku yang berwarna putih ada nodanya...

Hwuaaa...dia pecah begitu sajaaaaaa....

Thursday, June 25, 2009

Lelaki Yang Pernah (Berusaha untuk) Kucintai

 

 

Rupawanlah yang menarikku untuk mendekatinya. Kabar burunglah yang membuatku semakin mendekatinya. Kudengar dia adalah sosok yang menarik dan membuat hidup terasa berwarna.

 

 

Aku dekati dia.

 

 

Dia merapat pula.

 

 

Pertukaran kata berlanjut ke pertukaran pikiran. Aku tersentak. Burung-burung sepertinya telah berbohong kepadaku. Mereka mengabarkan lelaki itu akan membawaku ke arah bingar kehidupan. Tapi ternyata dia mengarahkan langkah kami ke sunyi dan sepi. Dia berkata, ”inilah jalan kedamaian”.

 

 

Ingin ku berbalik arah dan meninggalkannya. Tapi dia begitu lekat. Dan tak semua yang ada di peta dia adalah sunyi. Ada beberapa hal yang kukagumi.

 

 

"Aku ingin membangun rumah kita dengan keringat kita. Penghuni rumah kita adalah orang-orang dari golongan kita". Itu mimpinya. Demi mimpi itu, dia berpeluh-peluh dan menampik tiap uluran.

 

 

Aku kagum dan bangga padanya. Tanpa peluh, dia bisa bermandikan harta. Tanpa berusaha, dia bisa dapatkan apa saja [bukan hanya rumah]. Tapi bukan itu mimpi dia, mimpi kami.

 

 

[ternyata] kesamaan mimpi bukanlah perekat yang cukup kuat bagi kami. Friksi tetaplah ada. Beda arah yang kami tuju menjadi pengeruh.

 

 

Maka, terpisahlah kami.

 

 

Kutinggalkan dia. Kubiarkan dia berjalan sendiri menuju tempat idamannya. Dia pun merelakanku menempuh jalan pilihanku.

 

 

Sesekali aku masih menengok ke arah perginya. Berharap masih dapat melihat punggunggnya. Tapi dia benar2 menghilang [tanpa kabar]. Burung tak lagi menawarkan berita tentangnya. Begitu juga angin.

 

 

Hingga datanglah seekor burung membawa kabar. ”Dia telah menemukan tulang belulangnya”. Aku nyaris tersedak mendengar dengan siapa dia mengikatkan diri. Bukan seorang gadis yang bisa dia bawa ke arah sunyi dan sepi. Gadis yang memberikan hingar bingar dan gegap gempita dunia kepadanya. ”Sepasang sriti telah tergambar di pinggul mereka berdua”, lanjut si burung.

 

 

 

Aaahhh... Kenapa waktu itu tak kau bilang bahwa kau tak cinta aku, wahai lelaki? Tak perlulah kau pakai alasan bahwa arah hidup kita berbeda.

 

 

Dan aku tergelak.

 

 

Bermaksud tertib dan beretika, tapi berkelanjutan jadi kebodohan

Aku adalah orang yang ga suka dengan suara dering handphone di saat pertunjukan berlangsung. Entah itu film di bioskop, teater, apalagi resital piano. Meng-gang-gu. Sangat mengganggu. Pernah di suatu resital duo piano, di sambutannya, bapak pemberi sambutan berkata, "Mohon para hadirin untuk mematikan alat komunikasinya. Saya tidak akan translate ini ke bahasa Inggris. Karena mereka, para bule itu, kalau mau menonton acara seperti ini, mereka tidak membawa handphone. Mereka benar2 hadir untuk menikmati pertunjukan"

 

Hwuaaaa....

 

Oleh sebab itu, tiap masuk ke bioskop atau gedung pertunjukan, aku otomatis langsung mematikan handphone atau men-silent-kannya.

 

Begitu juga semalam. Aku nonton KING, aku men-silent-kan handphone-ku. Begitu pulang, aku mandi dan nonton TV. Lalu tidur. Semenjak tidak ada bipang dan gebetan lainnya, hidupku kan begitu 'tenang'. Keberadaan HP tidak begitu terasa, tidak ada template nite-nite ataupun progress report sedang ngapain.

 

Akibatnya, ketika tengah malam ada SMS masuk. Aku tidak mendengar. Baru pagi-pagi pas kulihat handphone, ternyata ada SMS. Itu pun aku belum sadar bahwa HP-ku masih bisu.

 

Sampai barusan, jam 10.30, temenku mengirim e-mail berbunyi, "Tataaaaa....angkaaaattttt....!!". Hwuaaa...ternyata dia sedang menelponku dari tadi, untuk hal yang sangat penting, tapi ga kuangkat2. Trus karena HPku bisu, getar pun tidak, ku bingung juga nyarinya. Obrak-abrik tas, meja, tempat makan juga...

 

Pas ketemu dan selesai trima telpon temenku, kuliat layar HP. Hwuaaaa.... ada 3 miskol! Ada yang nomer tak dikenal. Ku kan sedang menunggu2 telpon dari pemberi kerja, kalau ternyata salah satu yg miskol itu adalah dia gimana dunk?

 

Hwuaaaa.....

 

Tuesday, June 23, 2009

73!

Yak 73! Bukan jumlah contactsku (walau pengen si...bersih2 hingga mencapai angka itu... hohoho...), bukan juga berat badanku!

 

Tapi 73 DVDku yang sudah terjual! Hohoho...

 

Yang pertama kutawari adalah Senja temanku... Dan dia membeli 42 DVD. Trus Ari penasaran untuk melihat list-nya, dan dia membeli 21 judul. Setelah itu ada Shanty yang membeli 9, dan teman kantorku kupaksa beli 1. Hohoho...

 

Berikut judul2 DVD yang sudah terjual... Ada beberapa film yang diminati Senja dan Ari. Jadi aku harus membelikannya lagi...

 

  1. 2 days in Paris
  2. 4 months, 3 weeks, and 2 days
  3. Amores Perros
  4. L’appartment
  5. Atonement
  6. Because I said so
  7. Che The last hours
  8. Cinderella Man
  9. Constant Gardener
  10. Definitely Maybe (2)
  11. English Patient
  12. A Few Days in September
  13. Finding Neverland
  14. Finn’s Girl
  15. Flight of the Red Baloon
  16. Four Last Songs
  17. Freedom Writers
  18. Garden state (2)
  19. Girl’s Revolution (2)
  20. Gone with The Woman
  21. The Greatest Game Ever Played
  22. The Holiday
  23. In Bruges (2)
  24. I’ve Loved You So Long
  25. Juno
  26. Just Friends
  27. Life is Beautiful (2)
  28. Little Miss Sunshine
  29. Love Takes Wings
  30. Lovely Rivals
  31. Man on Fire
  32. Memento
  33. My DNA Says I Love You
  34. My Tutor Friend II
  35. The Namesake
  36. The Notebook
  37. P.S. I Love you
  38. The Pianist (2)
  39. Rumor Has It
  40. The Secret Life of Bees
  41. Seven Pounds (2)
  42. Sicko (2)
  43. The Ten
  44. Thank You for Smoking
  45. Tick Tock Lullaby
  46. Turtles Can Fly
  47. Always Will
  48. The Aristocrats
  49. Che
  50. The Fine Art of Love
  51. Friendship
  52. Garden State
  53. Goodbye Bafana
  54. I want Someone to Eat Cheese With
  55. I’m not There
  56. Jewboy
  57. The Other Boleyn Girl
  58. Pride and Prejudice
  59. The Ten commandments the musical
  60. Then She Found Me
  61. This Life is Yours
  62. Valkyrie (2)
  63. Waltz with Bashir
  64. What Love is

Dari 64 judul itu ada yang kulepas dengan penuh keikhlasan... Tapi ada juga yang sebenernya beraaaaatttt untuk kulepas... (yang ku highlight)Hingga ku berpesan kepada para pembeli untuk menjaganya baik-baik, suatu saat akan kubeli lagi... ^o^

 

Ada yang tertarik untuk melihat list judul film yang kujual kah? Masih banyaaaaakkkk.... ^o^

 

Monday, June 22, 2009

Kena Setrikaan di Perut: Pernah Dengerkah?

Ku sedang mencari teman ni...

 

Pagi ini aku mengalami kecelakaan kecil. Pas nyetrika baju, setrikaannya mampir ke badanku, di bagian perut. Jadinya sekarang di perutku ada garis hitam memanjang, agak melepuh. Rasanya? Menyengat, senut2, panas, dan perih kalo kegesek baju.

 

Jadi, untuk meminimalisir gesekan, bajuku kutarik ke arah luar biar ga nyenggol2 lukaku. Beberapa teman bertanya kenapa begitu. Pas kubilang aku kena setrikaan, responnya menyakitkan hati... Hiks...

 

Pas denger ku kena setrikaan, responnya masih lumayan...

Respon1: Kayak pembantu gua ajah...kena setrikaan mulu...

Respon2: Ahh...itu biasa...

Respon3: Kebayang kan lo gimana rasanya Manohara yg disetrika lehernya...?

 

Nah, pas kukasih liat yg kena adalah perutku.

Respon1: Busyet dah! Lo korban KDRT? Atau lo TKW?

Respon2: Lo bugil pas nyetrika? (yg komennya begini ada 2!)

Respon3: Ih sama banget ama bekas operasi gua..

 

 

Pas kubilang, "Emang ga mungkin kena setrikaan di perut?? Emang aneh?"

 

Jawab mereka, "Ada noh...TKI-TKI... Kalo kena di tangan itu wajar, kl di paha gua pernah denger... Kalo di perut? Cuma lo dan TKI..."

 

Hwuaaaa..... Kalo ada yg pernah mengalami atau mendengar ada korban setrikaan di perut, kecuali dialami para TKI, kasih tau yaaa.... Biar kubilangin ke temen2ku bahwa yg kualami adalah wajar adanya!

 

ps: tidak ada maksud sedikitpun untuk menyinggung perasaan para TKI dan Manohara yah...

Thursday, June 18, 2009

Untuk Ka Lien: ga pake 'k' ko Ka... ^o^

Gara2nya ini: Ada yang mempertanyakan nulisnya itu 'alhamdulillah' atau 'alkhamdulillah'.

 

Pas aku penasaran, pas aku buka laciku langsung terlihat buku kumpulan doa pemberian bosku untuk mengenang 40 hari meninggalnya bapaknya. Sekian lama kuterima, tak pernah kubuka. Baru ini tadi kubuka. Dan kutemukan ini:

 

 

 

Bukan 'kh' Ka'... ^o^

Badanku Tidak Setangguh Dulu

 

 

Kuingat di tahun 2008, aku sering marathon nonton. Sekali marathon biasanya 3 film, dari siang sampai malam. Kalau hari kerja 2 film. Pernah juga saking niatnya, bukan cuma pindah studio, tapi pindah bioskop. Pernah habis nonton di Kalibata, trus film berikutnya di Metropole. Atau dari Semanggi ke Hollywood Kartika Candra. Apalagi kalo festival film. Perpindahannya bisa dari Erasmus ke GoetheHaus, trus ke TIM, habis itu ke IIC. Yang paling oke dari Djakarta XXI di Sarinah pindah ke EX. Emang deket si... Makanya kuputuskan pindahnya pake kaki! Ternyata lumayan...lumayan berkeringat dan berbetis.

 

 

Nah, 3 hari ini aku juga marathon nonton. Hari selasa nonton KCB, Rabu nonton Drag Me to Hell. Dan semalem nonton Garuda di Dadaku. Dan hari ini badanku terasa limbung dan melayang-layang.

 

 

Kupikir marathon sehari 3 film dengan merathon 3 hari berturut2 akan sama saja. Tapi ternyata tidak. Kali ini terasa lebih capek.

 

 

Entah karena emang faktor perbedaan jenis marathonnya atau karena faktor U. Hwuaaaa... jadi berasa renta begini... Hiks...

 

 

Owya, kemarin kan medical check up (setelah malam sebelumnya jejeritan di bioskop). Pas diukur tekanan darah, hasilnya: 90/60 (normalnya 120/80). Kubilang ke dokternya, ”Oh..sedang kurang tidur, Dok..”, biar tidak ditulis sebagai anomali. Trus pas diperiksa tenggorokan, sepertinya dia melihat kemerahan. Dia bertanya, ”Sedang batuk? Atau radang?”. dan kujawab, ”Oh..semalem habis jejeritan, Dok..”. Dokternya mengernyitkan dahi. Maka kulanjutkan, ”Dua malam ini saya pulang tengah malam, untuk nonton. Dan semalem filmnya serem, jadi saya jerit2 terus. Dah kerasa si kalo tenggorokannya luka”. Dokternya tersenyum, ”Saya kira kurang tidur karena begadang urusan kerjaan...”. Duh...ku belum segitunya...begadang untuk bekerja.. Hohoho...

Garuda Di Dadaku_Menghibur Anak-Anak, Menyentuh yang Dewasa

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Kids & Family


”Ternyata nyenengin anak2 tuh gampang yah?”, itulah yang langsung terpikir olehku pas nonton dan setelah nonton. Adegan-adegan yang bagiku bisa saja kumasukkan kategori ga penting, tapi bagi anak2 sangat sangat sangat menghibur. Dan aku pun jadi ikut terbawa terhibur dan sangat menikmatinya. Jadi menurutku komposisi penonton menentukan penerimaan film ini. Semalem aku nonton di antara banyaaaakkkk anak2 kecil. Seru dan menyenangkan mendengar mereka tertawa terbahak, mereka bertepuk tangan kalau ada gambar bola masuk gawang. Salut untuk Salman Aristo.


Film ini dipersembahkan untuk sepakbola nasional. (Kusuka bahwa yang dijadikan idola dan tokoh panutan adalah Bambang Pamungkas, bukan Ronaldo.) Tokoh utamanya adalah Bayu, anak mantan pemain sepakbola yang akhirnya menjadi supir taksi, hingga meninggal di usia yang masih muda. Bayu mewarisi bakat bapaknya, namun ditentang oleh kakeknya yang menginginkan kesuksesan bagi cucu satu2nya itu. Dan tentu saja menjadi pemain bola tidak masuk hitungan sebagai jalan menuju kesuksesan. Oleh karena itu sepakbola sangat terlarang untuk Bayu, dan Bayu diikutkan les musik dan lukis, selain matematika dan bahasa inggris.


Bayu bersahabat dengan Heri yang sejak kecil berkursi roda namun penuh kepercayaan diri dan sangat gila bola (tapi kenapa Arsenal, bukan persija atau persib...). Dia tinggal dengan seorang supir dan pembantu, karena orang tuanya sangat sibuk dan banyak berada di luar negeri. Ada satu lagi tokohnya, yaitu Zahra anak penjaga kuburan yang tinggal di rumah sangat sederhana di kuburan.


Nah, selanjutnya adalah tentang bagaimana jalan yang dilalui Bayu dan Heri untuk menjadikan Bayu anggota timnas U-13. Bagaimana mereka mencari lapangan untuk latihan, umpet2an dari kakeknya.


Dialog-dialognya ringan khas anak-anak. Berantemnya juga anak-anak banget. Dan taksir2annya pun sangat SD, lengkap dengan sorakan2 ”Heri naksir Zahra..Heri naksir Zahra..”.


Pokoknya ni film cocoooookkkk dan paaaaasssss banget buat anak-anak. Celetukan2 Ramzi (ternyata) juga mesuk banget di anak-anak...


Nah, buat yang dewasa film ini adalah menyentuh dan menggelitik. Dua kali ada pyas di dadaku. Melihat bagaimana pengorbanan kakek untuk cucunya dan bagaimana seseorang meleburkan arogan dan pride-nya demi orang yang disayangi. Bagaimana seorang anak kecil menyampaikan impian dan cita-citanya dengan kalimat yang sangat sederhana, ”Saya ingin ada garuda di dada saya!”, merujuk pada gambar garuda di kaos timnas. Mars yang selalu kudengar di stadion, juga terasa pyas di film itu... (ya kalo di pas di stadion kan suasananya deg2an dan kegerahan...hohoho...)


Gelitikan terasa pada kalimat2 ringan namun jleb, dalem. Contoh:
- Sepakbola itu tidak bermutu, tidak elit. Apalagi di Indonesia, jadi penonton saja bisa mati ==> menggelitik banyak pihak dunk pastinya...
- Soal cari-cari lapangan mah Abang udah khatam. Cuma lapangan pekerjaan yang susah dicari
- Sekarang di Jakarta susah banget cari lapangan, dah dibeton semua


Trus quote favoritku adalah:
- Lari dari masalah itu tidak baik, cuma bikin masaah baru
- Emang kalo berhenti main bola, harus berhenti persahabatan juga yah?


Dan bagian yang ku juga suka adalah yang mengajarkan beli obat itu di apotik bukan di toko obat. ^o^ Ga ada kalimat verbal gitu si... Cuma sepotong gambar mereka mau beli obat, si Heri langsung belok ke arah Apotik Ridho Farma, tapi si Bayu ribut mengusulkan ke arah lainnya, ”Situ aja Bang..toko obat tuh..situ aja...”. Dan sama bang Dulloh, supirnya Heri, si Bayu langsung diangkat dan dibawa ke arah apotik. Semoga penonton menangkap maksudnya yaaaa... ^o^


Pengambilan gambarnya oke lho... Paling kusuka yang dari balik gerobak bakso, di antara mie dan bakso2, trus di kacanya pantulan anak2 SD maen di lapangan. Wow...


Tapi ada satu keberatanku: Kan critanya si Bayu itu umurnya 12 tahun. Tapi dia baru naik ke kelas 6. Pas aku umur 12 tahun, aku dah klas 2 SMP lho... Hohoho... Tapi emang susah juga si... Kalau mau dibuat dia umur 10 atau 11 tahun, biar masih bisa SD, tar susah pas untuk menceritakan dia mau masuk timnas U-13. karena jelas2 U-13 itu adalah Usia 13 tahun. Nah, kalo mau dicocokin umur 12 dengan sekolah normal, alias dia dibuat SMP, tar critanya jadi musti lebih bervariasi lagi...ga bisa ada adegan anak2 klas 1 yang lucu dan imut2...ga ada ledekan2 taksir2an...


Jadi kurekomendasikan untuk menonton film ini dengan membawa anak-anak, kalau bisa dalam jumlah banyak, biar yg kalau dalam kondisi normal adalah ga penting dan mengganggu, menjadi terabaikan.

Kurekomendasikan juga buat para capres dan cawapres untuk nonton! Jauuuuhhhh lebih bermakna daripada film yang dijamin asli mesir itu!




Muslimah The Movie_episode Ketika Cinta Bertasbih

Rating:★★
Category:Movies
Genre: Drama

Adalah beban berat ketika aku harus menulis review ini. Selain karena sudah keduluan sama Mumu dan Vian, hal2 yang menjadi catatanku sudah dibahas semua ama mereka. Sepanjang nonton, kerjaanku nge-tick list2 nya mereka. Padahal aku sudah bertekad sebelum nonton, bahwa aku akan mencari hal lain dari film ini, yang positif dan selanjutnya berkata pada Mumu dan Vian, “Ga segitunya ko…”. Tapi ternyata mencari hal keren di film ini sama seperti nyari mutiara di dasar lautan. Musti nyelem dulu. Hingga aku berharap ada keajaiban, seperti halnya Bagus dibantu Jinni oh Jinni (ni serial jaman kapan yak?).


Apa yang bisa kukatakan lagi. Langit berbintangnya emang katro, bahkan orang rabun pun tahu. Akting dan ekspresi pemainnya template. Entah karena kemampuan mereka begitu, atau karena arahan sutradaranya. Ku ga kenal Chaerul Umam, tapi sepertinya dia berjaya di masa silam. Nah, berasa banget nuansa silamnya itu, mengabaikan setting waktu dan baju2 yang dipakai, ku berasa nonton film nya Ka Rhoma atau Rano & Yessy, idola remaja di masa itu. Kertas yang dipake nulis surat, mendukung kejadulan... Udah gitu ada tulisan ”NB”-nya. Hadoooohhh... Padahal konon ceritanya yang nulis surat itu adalah penulis cerpen Menari di Atas Ombak yang memenangkan sesuatu. Tapi nulis suratnya kayak aku pas SD praktik nulis surat ke Mbahku. Dah gitu bilangnya ”ini kan udah pertengahan Juli”, tapi tanggal suratnya 19 Desember 2008. (sabar...sabar...)


Sisipan iklannya maksa abis. Selain Mandiri dan Yamaha yang udah disebut sama Vian, ada juga kecap kurma, Toyota dan RCTI (viva news apaan si, Mu? Krn ku ga tau, maka ku ga nemu. Hehehe...). Masa di Mesir nonton sinetron di RCTI adegannya di Alice Norin lagi lari2 di antara pohon2. Trus beberapa waktu kemudian yang di Kartosuro nonton sinetron itu juga, di RCTI juga, adegannya itu juga?! (sabar...sabar....)


Kalau Slank punya Orkes Sakit Hati, nah KCB adalah film sakit hati atas AAC (tanpa sengaja waktu itu ku terdampar di pengajian dengan pembicara si bapak penulis novel, dan dia curcol ttg kekecewaannya). Tapi mbok ya kalo menjawab hati yang tersakiti dengan senjata yang tajam. Lha ini? Sakit hati karena ga bisa syuting di Mesir, dijawab dengan stempel ’Dijamin Asli Mesir” di posternya dan klim ”Film pertama yang syuting di Mesir”. Duh... Sakit hati karena keinginan Aisya diperankan oleh orang yang aslinya berjilbab tak dikabulkan, dijawab dengan mbak-mbak bermimik template. Sakit hati atas jalan cerita yang dibuat membumi, dijawab dengan ’to be continued, sampai jumpa di KCB2, coming soon’.


Sehari sebelum diputar, di iklan korannya ada testimoni dari Bapak Din Syamsudin yang menyatakan bahwa ini film Indonesia terhebat abad ini. Catet ya ABAD. Ternyata eh ternyata itu karena dia muncul di film ini dengan dialog bahwa dia habis ketemu Paus Benekditus di Roma trus mampir ke Mesir.



‘Penyelamat’ ku dari tertidur karena kebosanan adalah:
1. Furqon: menarik dan paling tidak ada dia emosinya
2. Ninik L Karim: kalo ini mah emang sudah kuidolakan. Tapi kl disuruh milih antara nonton dia di film ini sama nonton monolog dia, tentu saja kupilih monolog kemana2. Mau sejam atau dua jam, hayuks aja.
3. Tidak ada adegan berdoa meratap2 di atas sajadah dengan kedua tangan terangkat di depan dada, kepala tengadah, dan air mata berlinangan.
4. Baju2 yang dipake Alice Norin bagus bagusss.. Terutama yang pas dia ulang tahun ^o^


Pokoknya nonton film ini harus membekali diri dengan ilmu kesabaran tingkat tinggi deh...


Owya, ku sengaja pending posting review ini, nunggu wash out pake film lain dulu. Biar review ku tidak berapi2 ^o^

berikut review yang lebih komprehensif:
http://rumputeki.multiply.com/reviews/item/105

http://apatisvian.multiply.com/reviews/item/7


Wednesday, June 17, 2009

Drag Me to Hell_And Everyone is Happy

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Horror


Sudah pernah naik tornado di Dufan kah? Atau halilintarnya? Kalau belum, Niagara deh… Atau yg lebih cemen lagi Alap-alapnya deh… Nah, pas naik wahana-wahana itu, apa yang dirasa? Awalnya biasa aja kan? Trus tiba2 dihentak2 hingga jejeritan, habis itu slow lagi...dan semua orang ketawa2. Habis itu naik lagi, jejeritan lagi, ketawa2 lagi.


Nah, nonton film ini suasananya sama persis seperti itu. Awalnya biasa, trus tiba2 ngagetin hingga terdengar banyak jejeritan, habis itu menurun, ketawa2. Trus landai lagi, nafas dulu, stabilkan detak jantung. Jejeritan lagi, disusul ketawa2 lagi.


Ketawa di sini bukan karena filmnya lucu, tapi semua orang menertawakan diri sendiri yg menjerit melengking. Bagi yang tidak menjerit, dia menertawakan sebelah2nya yg kocak saat jejeritan. Sama seperti pas naik tornado deh, pas diputer2, kompak terdengar jejeritan. Pas selesai, pada ketawa bahagia kan? Trus ga ada kan yang menjerit sebelum saatnya? Pengaturan jejeritannya oke banget dah ni film... Ga ada yg menjerit sendirian, tapi begitu jrengg! Semua menjeriiiiiit! Habis itu ketawa karena seruuuuuu....


Jadi, kalau mau merasakan sensasi tornado di dalam bioskop, tontonlah film ini! Dijamin pas keluar dari bioskop akan tertawa sumringah. Dan itu terjadi pada SEMUA penontonnya. Hasrat untuk diskusi tentang filmnya, ga ada. Dan walaupun agak menjijikkan (banyak lendir dan hal lain yg sticky2), regardless. Walau mbaknya ga cantik, mas nya ga genteng, ga peduli. Pokoknya seruuuuuu....


Dan ga cuma Pachinko yang bisa meng-klaim everyone is happy. Drag me to Hell juga membuat semua orang ceriaaaaa….





Monday, June 15, 2009

Pinjem Alamat dunk…_Biar Menang TTS

 

 

Setelah kuperhatikan, pemenang TTS KOMPAS itu ternyata tidaklah murni undian acak. Melainkan mengikuti pola yang teratur. Jumlah pemenangnya kan ada 25. Nah, itu diurutin dari nomor 1 sampai 25 adalah dari Aceh sampai Papua. Semua daerah punya pemenang.

 

 

Nah, selama ini kan aku ngirim jawaban TTS 3-5 kupon pakai namaku semua, alamat Depok. Pertimbanganku adalah memperbesar peluang untuk terambil namaku.

 

 

Setelah aku melihat pola pemenangnya, maka aku berpikir untuk mencatut alamat di daerah yang sekiranya pengirim TTSnya sedikit. Masalahnya aku kan ga bisa ngarang2 alamat kan? Pagi ini ku menghubungi temen yang tinggal di Jayapura. Tanpa perlu prolog panjang (karakter SMS kan terbatas), kubilang ku mau pinjem alamat rumah dia. Dan dia sama sekali tidak keberatan.

 

 

Siang harinya aku pinjam alamat rumah teman lainnya. Kupikir Surabaya, ternyata alamat rumah dia di Sidoarjo. Aku senang! Sidoarjo lebih udik daripada Surabaya kan? Peluang terpilih makin besaaaarrrr....

 

 

Nah, aku masih punya 3 kupon lagi. Ada yang merelakan alamat rumahnya untuk kupinjam? Semakin terpencil semakin bagus... ^o^

Sunday, June 14, 2009

Ketahuilah kondisiku lewat passwordku

 

 

Aku adalah penganut satu PIN untuk semua dan satu password untuk semua. Alasannya sederhana, demi kepraktisan. Otakku tidak mampu menyimpan beberapa PIN ataupun password. Maka, kusamaratakan saja. Akibatnya enak. Kadang aku suka ga inget punya account dimana aja, tapi pas aku mau sign up, dibilangnya alamat e-mailku sudah terdaftar tinggal log-in saja. Karena satu password untuk semua, maka aku dengan mudah untuk masuk.

 

 

Tapi ketika berurusan dengan pekerjaan ternyata aku tidak bisa memberlakukan satu password untuk semua. Karena sistem di kantorku secara periodik password harus diperbaharui. Dan password yang sama baru bisa dipakai lagi setelah 8 periode, kalo ga salah. Nah, sistem yang kupakai di kantor yang membutuhkan password ada 4. Keempatnya punya masa expired password. Aku puyeng.

 

 

Awalnya aku pengen menggunakan nama-nama planet sebagai password. Jadi setelah merkurius, ku mau pakai venus, bumi, mars, dst. Tapi ternyata yang namanya password itu minimal 7 karakter. Duh...merepotkan. Akhirnya kupakailah kalimat2 yang sedang kusuka. Dan akhirnya kutentukan temanya adalah lagu yang sedang kusuka, theme song ku.

 

 

Natal tahun 2008. saat itu ku sedang sukaaaaa banget sama lagu Nuansa Bening. Karena bipangku waktu itu tiba2 menelfonku dan menyanyikan lagu itu sambil diiringi gitar. Fufufu... Maka periode itu password ku adalah NUANSABENING. Setelah periode itu passwordku adalah ’cantletyougo’.

 

 

Nah, menjelang masa berakhirnya bipang theme song sekaligus passwordku adalah iamyours. Setelah bipang expired, passwordku menjadi myworldcolorful, merujuk pada lagu terakhir yang dia nyanyikan: you make my world so colorful-nya Daniel Sahuleka.

 

 

Berakhirnya password itu adalah minggu lalu. Aku diminta untuk mengganti password myworldcolorful itu. Aku bingung. Karena aku sedang dalam keadaan melayang-layang, ga ngerti lagi ngrasain apa. Pas seorang teman bertanya apa kabarku, kujawab, ”I’m numb and hollow”. Tapi kalau itu kujadikan password, masa selama satu periode ke depan aku mengawali hariku dengan suasana seperti itu?

 

 

Lagu yang sedang kunyanyikan adalah Mengapa Tiada Maaf Darimu, Kisah Sedih di Hari Minggu, Out of reach. Dan lagu2 menyedihkan lainnya. Tak akan kujadikan password.

 

 

Akhirnya aku ingat sebuah puisi tulisan seorang teman yang sangat kusuka. Ku selalu ingat satu kalimatnya yang menyiratkan ketangguhan. Maka kujadikanlah itu passwordku selanjutnya. Berikut puisinya.

 

 

I'll Do My Crying in The Rain

Lelaki itu kehilangan mimpinya. Sahabatku tepatnya. Mimpi itu dari awal terlahir bersamanya dari rahim malam. Berselimut lendir pekat ari arinya. Menyusup perlahan melalui tali pusarnya dan mendekam di seluruh pelosok buluh darahnya. Sahabatku selalu tersenyum dan dapat menyembunyikan sedihnya. Katanya, "I’ll never let you see the way my broken heart is hurting me. I’ve got my pride and I know how to hide. All my sorrow and pain. I’ll do my crying in the rain". Indahnya, dan pasti bukan dari isi kepalanya sendiri. Terlalu indah.

Siang kemarin, sahabatku merintih. Panjang dan pilu. Tidak seperti orang yang aku kenal sebelumnya. Matanya cekung dan tubuhnya lunglai. Dia bilang dia telah kehilangan mimpinya. Kutanya bagaimana hal itu terjadi dan hilang begitu saja karena sudah menghuni buluh darahnya. Jawabnya hanya lirih dan samar mampir di telingaku. Sayup kudengar dia mengatakan bahwa darahnya tak berwarna merah lagi karena cinta ternyata putih.

Kali ini, dia dendangkan lagi I’ll do my crying in the rain, I’ll do my crying in the rain. Nadanya tak lagi merdu namun perih di dengar. Itu terakhir aku melihatnya sejak cermin di depanku pecah berantakan semalam.

TBT 130507
"I’ll do my crying in the rain adalah judul lagu dari A-ha"

 

 

Dapatkah kalian menebak kira2 apakah password-ku saat ini? ^o^

 

 

Monday, June 8, 2009

Pocong Kamar Sebelah_Coba Pocongnya Diilangin

Rating:★★
Category:Movies
Genre: Horror


Jujur, aku nonton ini karena pemainnya Rahma Azhari. Ekspektasiku adalah akan mendapatkan pemandangan wow dari fisik dia. Sebelum menonton aku sudah siap mencaci dengan kalimat, ”Jual badan ya Mbak?”


Ternyata komentar itu tak jadi kukeluarkan, karena filmnya jauh dari ekspektasiku.


Ekspektasi cerita: ga jelas
Ternyata:
walaupun standard, tapi oke juga. Ada ceritanya dan lumayan masuk akal. Yaitu tentang seorang gadis kosan, mau diperkosa sama temen kosannya. Karena kesal ditolak, si teman kosan mencekiknya hingga mati. Kemudian dia merekayasa bahwa gadis itu mati gantung diri. Ibu kosan dan anaknya ketika mendapati ada warga kosan yang bunuh diri, memutuskan untuk menyembunyikan hal itu dari warga lainnya dan mengubur gadis itu diam2 di belakang kosan. Arwah sang gadis ga terima, gentayangan. Tapi sama dukun, diperangkap di bekas kamar dia. Dua tahun kemudian Rahma Azhari, anak kosan baru, membuka kamar terlarang itu. Si arwah terbebas dan menuntut balas kematian pembunuh dan penguburnya.


Ekspektasi pemeranan: lebay, mendayu-dayu, pamer badan doank
Ternyata:
lumayan natural ko...dibandingkan Dewi Perssik, mendingan Rahma Azhari. Tokoh lainnya juga lumayan. Walaupun si Ibu Kos nampak terlalu diseram2kan, tapi sepertinya emang sengaja dibuat begitu, karena ada dialog si anak kosan yang bilang, ”Ibu kos kita emang agak misterius...”.

Si anak ibu kos, agak kurang meyakinkan untuk menjadi seorang cowok yang doyan ngintip dan merekam tubuh wanita. Tampangnya kurang mesum! ^o^
Adegan pamer badan Rahma Azhari emang ada. Tapi pada porsinya. Misalnya dia abis keujanan, trus masuk kamar trus ganti baju. Pas karena dilakukan di kamar dan cara nglepasnya pun pas, tanpa ada maksud dramatisasi (ga kayak Dewi Perssik yang bentar2 coba pake bra, trus adegan lepas bajunya pake slow motion). Yang agak berlebihan adalah scene kolam renang. Ada 3 kalo ga salah. Jadi, tiap si Rahma pamit ke kampus, scene berikutnya pasti kolam renang. Obrolannya nyambung si...tapi kenapa harus di kolam renang? Sampe2 rekan nontonku bertanya, ”Kampusnya sebelahan sama kolam renang kali ya, Ka?”


Ekspektasi: akan bertaburan adegan percintaan
Ternyata:
Cuma satu scene dan itupun lewat kamera si tukang ngintip. Jadi yang nampak hanya dari lubang intipan dan tampak belakang. Dan tanpa detail, apalagi desahan2.


Jadi... Secara umum aku bisa menerima film itu. Hohoho...


Yang menurutku kurang adalah:
- harusnya jangan pocong. Kan critanya nemu gadis mati, trus dikubur asal2an di belakang rumah. Harusnya mereka ga sempet mocongin dunk... Harusnya bungkus kain aja, atau karung, atau malahan kubur gitu ajah... Nah, di film ini critanya, si gadis itu dipocong, tapi mereka lupa lepas talinya. Jadinya satu2nya cara untuk menghentikan nafsu balas dendam si gadis itu adalah menggali kuburan itu dan melepas tali pocongnya. Agak2 janggal...

Selain itu..seandainya hantunya tidak dalam wujud pocong, akan lebih nendang lagi.. Karena, pocong itu kan gerakannya terbatas. Kalau jalan loncat2, kadang ngesot2... Trus rambutnya suka keluar2 dari pocong dan nutupin wajahnya. Pas dia muncul, penonton emang kaget, karena munculnya emang tiba2 disertai musik yang emang ngagetin. Walaupun semua kemunculannya predictable...T api selanjutnya pas dia loncat2, hilanglah efek nyereminnya...

Akan beda jika gadis itu tetap dalam wujud gadis itu semasa hidup, tetap dengan baju yang dia pakai terakhir kali, tetap dengan tampang juteknya. Kayaknya akan lebih menghantui...

- Prolognya kepanjangan. Jadi jalan ceritanya kan mundur. Di awal adalah tanda2 ada hantu di kamar sebelahnya rahma. Trus Rahma buka pintunya, arwah mulai meneror. Jawaban tentang siapa arwah itu bener2 ada di akhir. Nice.. Tapi... teror si pocong kebanyakan dan kelamaan, tanpa ada petunjuk sedikitpun tentang siapa dia dan apa maunya selain nakut2in..

- Penata musiknya kurang oke. Ngagetinnya kurang, mencekamnya juga kurang. Belajarlah pada Samuel melton, mas2 yang membuat film RASA jadi nakutin banget.


Yang layak dihargai:
- konsistensi suasana: Kalau siang cerah, hingga si Rahma bisa berenang terus. Kalau malam hujan deras disertai petir. Pas credit title muncul, dan ada tulisan ”Asrama Apa IPB Bogor’ di bagian terimakasih, rekan nontonku berkata, ”ooohh..di Bogor, pantesan hujan terus ya Ka’...”

- Nice wardrobe. Dialog jorok, atau nyrempet mesum ga ada. Zoom bagian2 wow juga ga ada. Bersih deh... Tapiiii... kaos yang mereka pakai dunk... Desainnya unik. Contohnya kaos yang dipakai Rahma ada yang tulisannya ”RIDE ME”. Dan kaos2 lainnya sejenis itu... Aku jadi suka memperhatikannya, salut untuk Ian Jacobs yang bisa ajah... Ada satu kaos yang peduli bumi juga lho...warnanya ijo, dipake sampe dua kali sama mas-nya, tulisannya ”This Earth need a doctor”. Gambarnya stetoskop tapi ke pohon... Keren!

- Adegan terakhirnya. Pas si Rahma nglepas tali pocong dari mayat. Mayatnya keren. Efek ujannya juga keren. Musiknya oke. Kilasan2 peristiwa pemerkosaan hingga pencekikan dalam adegan itu, rapi. Ekspresi Rahma juga pas.


Jadi kesimpulannya ni film lumayan dengan beberapa catatan.



PS: aku nonton film ini dengan membawa bayi usia 7 bulan dan pengasuhnya. Bayi itu kupangku dan dia tertidur pulas. Sesaat dia bangun, ikut nonton kemudian kuayun2 dan dia tidur lagi. Artinya apa? Artinya tuh film kurang nyeremin... Lha aku aja bisa nonton sambil momong bayi... Hohhoho...


Friday, June 5, 2009

Dialah yang Bisa Membuatku Bersemangat (lagi)

 

Lo semangat banget si hari ini?”, begitulah komentar temanku saat mendapati aku lebih bersemangat dari biasanya. Senyumku berseri-seri, aku berlari-lari kecil kesana kemari, dan peluk sana peluk sini. Yak aku sedang sangat bersemangat!

 

 

Aku sedang mengalami apa yang dikatakan oleh pepatah, lagi ngantuk disodorin bantal.

 

 

Aku punya perhatian lebih untuk iklan. Bukan karena aku seperti bapak Samuel di Memento yang memorinya sangat2 pendek sehingga kalau nonton film, baru jalan bentar dia dah lupa tadi nonton apa. Sedangkan kalau nonton iklan kan dia tidak akan kehilangan cerita. Bukan karena alasan itu aku suka iklan. Tapi aku juga tidak tahu pasti kenapa aku suka iklan.

 

 

Tapi, entah bagaimana aku tidak pernah kepikiran bahwa iklan itu ada yang buat. Bahwa ada satu tim produksi yang diketuai sutradara. Aku sama sekali tidak kepikiran. Kalau menyangkut film, sutradara itu kan nomor satu yang dipertanyakan entah ketika filmnya bagus atau buruk. Tapi kenapa dengan iklan aku tidak pernah kepikiran yah? Jawabannya: Karena aku nggak tau bagaimana proses pembuatan iklan itu.

 

 

Beberapa waktu lalu aku jatuh cinta pada iklan pembentukan citra-nya Prabowo. Dan komentarku adalah, ”Wow...tim nya Prabowo kerrreeennn...”. Tanpa berfikir atau bertanya2 siapakah kira-kira orang keren itu. Iklannya Soetrisno Bachir juga ada yang keren. Tapi ya itu..ga ada penasaran untuk tau siapa yang buat.

 

 

Nah, pas mulai kampanye legislatif iklan-iklan mulai bertebaran. Dan kebanyakan lumayan-lumayan, inovatif lah... Tapi lagi-lagi yang kupuji adalah tim-nya si X, tim-nya partai Y.

 

 

Saat muncul iklan SBY versi Indomie, malam harinya di Apa Kabar Indonesia Malam TVOne, narasumber yang datang adalah dari tim sukses dua capres lainnya (tim SBY cuma lewat telfon diwakili Max Sopacua). Topiknya adalah iklan Indomie tersebut, iklan yang tidak berani ku review, karena khawatir disambit ama fans nya SBY ^o^. Aku pulang dah kemaleman, jadi ga nonton acara diskusi itu dari awal. Tapi aku nonton pas bagian perwakilan JK-Win ngomong ke Tina Talisa, ”Indomie ada rasa baru lho... Rasa Presiden! Rasanya...? dijamin garink!”. Aku terbahak, ni orang kocak bangeeetttt.... Bahkan Tina Talisa pun jadi gemes sama orang yg ngomong itu. Sambil nyubit mas itu dia bilang, ”Iiihh... mas beep nakal”. Aku tidak menangkap nama orang itu.

 

 

Beberapa hari yang lalu, foto orang itu muncul di KOMPAS bersama dengan tim sukses capres lainnya. Tapi hanya dikatakan mereka tim sukses capres nomor 1, nomor 2, dan nomor 3. Tanpa nama masing-masing.

 

 

Nah, malam harinya di TV One lagi, dia muncul lagiiiiiii!! Dan setiap pernyataan yang keluar dari dia tuh kocaaaaakkk... Aku sukaaaaaaaa... Cara dia ngomong itu enak banget... pokoknya aku suka!

 

 

Pas jaman Friendster, di kolom ’who I want to meet’, kutulis begini: Orang yang mempunyai selera humor yang sama denganku. Orang yang bisa menertawakan hal yang sama denganku. Jangan sampai apa yang kuanggap lucu, bagi dia jayus. Dan apa yang dia bilang kocak adalah garink bagiku.

 

 

Nah, si mas itu adalah orang yang seperti ituuuuuu.... Cara becanda kita sama!

 

 

Maka, kudengerin baik2 siapa nama dia. Esok harinya kutanya paman gugel siapa dia. Dan setelah ketemu:

  1. Aku terpana. Dia adalah sutradara iklan. ”Hah? Ada ya profesi itu?”. Aku merasa bodoh sebodoh-bodohnya... Tapi senang! Berasa dapat pencerahan gitu... Hohoho...
  2. Aku histeris. Pas kuliat iklan apa saja yang sudah dia buat, yang pertama muncul adalah iklan Kiara itu lhoooooo.... Kyaaaaa!!!

 

 

Langsung kucari fesbuk nya (akhirnya aku bersyukur aku punya account di FB), trus ku kirimkan message padanya. Esok harinya, kubuka inbox e-mail dan kulihat ada 2 nama dia: 1. dia balas messageku; 2. Dia add aku. Catat ya! DIA ADD AKU! Hohoho...

 

 

Dengan membaca balasan messagenya aku semakin yakin bahwa we do have the same taste and we do share the same values!

 

 

Kusukaaaaa….. Dan aku menjadi bersemangat! Aku yang suka iklan ketemu sama orang yang buat iklan yang kusuka! Wow deh rasanya...