Saturday, November 28, 2009

XXL_A Smart Movie

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Comedy
Ku ga nonton XL, karena kayaknya waktu itu ku masih suka pilih2 film, trus ilfil sama judulnya: Antara Aku, Kau dan Mak Erot. Tapi ku sekarang kan penonton segala, segala macam film ku tonton. Bahkan film yang menurut temen2ku abal2, kutonton juga. Kalau ada yg bertanya, "Film abal2 gitu lo tonton?". Aku menjawabnya, "Eitss..makin abal2 makin pengen kutonton.." (Ingat, Pijat Atas tekan Bawah pun kutonton to?)


Begitulah.. Maka pas malem lebaran haji kemaren, di saat orang2 takbiran, ku putuskan untuk nonton aja. Dan karena semua org sedang terobsesi nonton Ultraman The Movie (baca: 2012) dan Kisah Kasih Anak SMA (baca- New Moon), maka ku pilihlah XXL. Ga pake antri, se studio isinya cuma 14 orang, saling berjauh2an. Dalam benakku adalah: baiklah, aku siap untuk apapun. Mau jorok bin filthy kutelen dah..


Ternyata eh ternyata...ni film WOW... Super WOW.. Ku bukan hanya menerima dengan sangat baik, tapi juga terhibur dan terkagum2.


Konflik yang dimunculkan simple tapi ngena. Tentang Jawa vs Sunda. Persaingan antar genk Barudak Lier dan Wong Kenthir (jawa banget dan sunda banget kan?). Yang satu dipimpin Aming yang sunda banget dan satunya Dwi Sasono yang ok Jawanya walau sesekali lupa logat. Trus ada kisah kasih antara Aming dan MeiChan yang surprisingly ok aktingnya. Di situ kan MeiChan jadi adiknya Dwi Sasono, kupikir arahnya bakal kayak Rome-Juliet gitu...ternyata enggak. Keren deh critanya..


Nah, menurutku yang menjadi kekuatan film ini adalah:
- script yang oke banget. Nyambungin jalan crita perseteruan antar geng sama Mak Siat sang pembesar alat kelamin, bisa banget dan rapi. Trus dialog2nya tuh mantap, nampar banget. Udah gitu penempatan sindiran2nya passs ajah. Kayaknya nyeletuk2 biasa, tapi nendang banget. Misalnya pas MeiChan bilang kakaknya adalah anggota DPR, trus Aming nyeletuk "Dewan Perwakilan Rampok..?". Hwuaaa... Smart isn't it? Sumpah aku terkagum2, hingga nama pertama yg kucari di credit title adalah penulisnya. Dan terbacalah Monty Tiwa. dan itu jadi PRku untuk nyari tau siapa dia ^o^

- Pemain dan aktingnya wow. Aming ga usah diragukan lagi lah ya, dia selalu akting dengan total. Epy kusnandar apalagi, ku jatuh cinta padanya pas dia pentas Hamlet. Dwi Sasono, Sarah Sechan, kebayang lah ya.. Dan yang paling wow adalah MeiChan. Jawanya jawa banget, ekspresinya natural banget. Mau dia kegirangan, mau nangis sesenggukan, semuanya oke.

Nah, perpaduan script, cast dan akting yang wow itu menghasilkan tontonan yang udah kubilang di atas, ga cuma menghibur tapi juga nampar2.

Jadi, ku bener2 musti kampanye biar orang2 di sekitarku nonton film yang pintar ini. Bahwa ini bukan film biasa, apalagi abal2. Ini bener2 film pintar. Dan satu hal yang pasti, ga ada sekikitpun adegan atau becandaan jorok. Semuanya smart.

Berikut contohnya:
- Sumanto yang nanya ke Surti kekasihnya yang bekerja jadi TKI di Arab: Kenapa si Sur kamu lebih seneng jadi TKI di Arab? Padahal di sana kamu dipukulin.. kalau cuma gitu, aku juga bisa mukulin kamu terus di sini...

- Aming yang marahin anak buahnya karena salah nyulik orang, tapi mereka bilang gapapa. "Kita nyulik itu udah salah. Lha ini? Salah nyulik!"


Selain hal2 smart, yg sebenernya biasa juga ada. Tapi yang biasa pun, semisal tentang jogja yg udah punya 2 bioskop pun bisa disajikan dengan kocak. Range sindiran nya merata. mulai dari budaya bangsa yg dicuri tetangga hingga urbanisasi dan flu babi. Yaaa...walaupun yg flu babi agak2 kurang..


Satu hal yang menurutku kurasa kurang adalah penyelesaian konfliknya. Idenya si oke, yaitu berhentilah bertikai antar genk karena ada genk yang lebih besar yaitu Indonesia. Muatan nasionalisnya si ketangkep, tapi terkesan maksa dan kurang pas untuk ending pertikaian Jawa-Sunda yang sudah dibangun dengan cantik.. Untuk ending kisah cintanya, walau agak2 standard tapi berkat MeiChan dan Aming jadi pyas..


Untuk itu 4 bintang kuberikan...

Tonton yaaaa...

Wednesday, November 25, 2009

Kenapa Postinganku Begini-Begini

Habis baca postingannya Jo tentang kedewasaan dan intelektualitas dalam menulis. Trus aku berpikir, "Tulisanku dewasa dan intelek ga yah?"

Tapi habis itu ku jadi inget tujuanku ber-MP ria dulu kala.. Ini dia!

http://ta2surya.multiply.com/journal/item/4/Choose_ur_words_carefully_to_express_not-_to_impress

Dan aku kaget pas nemu postingan itu lagi! Wow... Dah lama juga yah aku berhubungan dengan si MP.. Dan, aku tidak lagi memikirkan apakah tulisanku dewasa atau nggak, intelek atau bodoh..karena aku menulis adalah to express, not to impress..

 

^o^

 

RAHWANA_Imajinasi Liar

 

 

Kisah Rama-Shinta-Rahwana yang kutau adalah begini: Rama dan Shinta adalah pasangan. Tapi si Rahwana jatuh hati pada Shinta dan kemudian berjuang untuk mendapatkan Shinta. Ketika berhasil mendapatkan Shinta, dibawa larilah Shinta dari istana Rama dan disembunyikan di hutan. Agar Shinta ga kabur, maka dibuatlah lingkaran api di sekitarnya. Kemudian, Rama ingin mencari dan merebut kembali Shinta. Dengan bantuan Anoman, maka kembalilah Shinta ke Rama, setelah bakar2an terlebih dahulu.

 

 

Itu versi yang kutau, lewat dongeng ibuku.

 

 

Pas sekarang kucerna lagi, ku jadi berpikir.

 

Di cerita itu, si Shinta nyaris ga ada suaranya. Diambil sama Rahwana, dia manut. Ditinggal di hutan, diem aja. Dikasih api, pasrah aja, padahal paling nggak dia bisa bilang makasih kan karena api itu akan melindungi dia dari binatang2 buas?

 

 

Atas fakta itulah, ku memiliki prasangka. Jangan-jangan nih.. Si Shinta bukan direbut oleh Rahwana dan dibawa ke hutan, tapi dialah yang minta Rahwana untuk membawa dia lari dari Rama. Bisa saja kan bahwa ternyata Shinta mengalami titik jenuh dengan Rama yang ganteng dan lempeng2 aja. Trus pas dia lihat sosok Rahwana yang slengekan dan tenar sebagai bad boy, dia melihat peluang untuk bebas dari Rahwana. Maka dimanfaatkanlah Rahwana untuk kebebasannya dari Rama yang dirasanya datar dan monoton.

 

 

Atau bisa juga begini, Rama dan Shinta sedang di titik jenuh, passion untuk berkasih2an ga ada lagi. Trus Rahwana melihat gejala2 ini dan merasa iba pada Shinta, ”Kasihan...cantik2 tapi dianggurin sama Rama”. Dia berpikir bahwa untuk kelasnya Shinta, dia berhak untuk mendapatkan lebih dari yang diberikan Rama. Kemudian muncullah spirit untuk ’menyelamatkan’ Shinta. Slogan dia adalah ”I will love you more than that”. Maka, diculiklah si Shinta. Atau bisa juga, pas si Rahwana PDKT dan flirting2, si Shinta kepincut dan ngajak kabur.

 

 

Bisa saja begitu kan? Apalagi dengan fakta si Rama yang angot2an ngambil balik di Shinta. Dia nyuruh Anoman kan? Kalau memang dia cinta mati ama Shinta, harusnya dia berjuang mati2an kan? Bukan mendelegasikannya... Kalau aku jadi Shinta si aku tersinggung..masa iya aku diperjuangkan oleh ajudan..manusia jadi2an pula.. ^o^

 

 

Jadi simpati sama Rahwana...

 

Cheers…

Friday, November 20, 2009

Mantra_Dia Akan Terusik Ketika Kamu Bahagia

 

 

Itu nasihat dari seorang temanku saat kuceritakan tentang terusiknya hidup dan hatiku akan sesuatu. Sesuatu yang menurutku janggal terjadi. Sesuatu yang berkaitan dengan pihak-pihak yang dulu pernah bersengketa cinta denganku. Amazingly, pihak-pihak yang bersengketa itu sekarang hidup rukun, gemah ripah loh jinawi, kecuali aku. Mereka semua meng-embargo aku. Bagaimana aku tidak terusik to?

 

 

”Udahlah, Ta... ga worthed ngurusin mereka..”

Tapi mereka mengusik hidupku! Jadi aku mau hidup dia juga terusik!”, aku ngotot. Aku minta ’keadilan’.

 

 

Dan keluarlah kalimat itu, ”Dia akan terusik ketika kamu bahagia, Ta...”

Aku terdiam, mencernanya.

 

Percaya ama aku. Cowok2 model begitu akan terusik dan terganggu hidupnya ketika mendapati perempuan2 yang disakitinya bahagia

 

 

”Tapi gimana dia bisa tau kl aku bahagia? Semua akses dia blok.”

 

 

Dia pasti tahu. Dia akan mencari tahu. Itu pasti. Mereka akan mengorek2 info tentang kamu.”

 

 

Oh ya?”

 

 

Pasti. Jadi buatlah hidupmu bahagia, Ta’..”

 

 

Siap!

 

 

Sekarang aku mendeklarasikan diri bahwa aku akan berusaha untuk kebahagiaanku. Aku tidak akan membiarkan sengketa masa lalu mengusik hidupku lagi. Aku akan bahagia. Dan bekalku adalah mantra itu: dia akan terusik ketika dia tahu aku bahagia.

 

Semangat!

 

 

Thursday, November 19, 2009

Relijius si Relijius…

 

 

Tentang teman sekamarku yang baru.

 

 

Ini masuk bulan ke-3 kami sekamar. Tapi kalo sekosan sudah tahun ke-3. Dia seorang wanita 35 tahun beranak 3 asal Medan. Jadi dia sedang kuliah lagi di UI seagai tugas belajar dari tempatnya bekerja.

 

 

Pas pertama kali dia datang, anaknya 2, cowok semua. Jarak umur mereka setahun saja. Si Sulung waktu itu TK besar dan adiknya TK kecil. Dua anak itu dia tinggal bersama suaminya di Medan demi ilmu pengetahuan mamanya.

 

 

Liburan Natal 2007 dia mudik ke Medan dan balik ke Depok setelah tahun baru. Waktu itu dia resah dan merasa ada sesuatu terjadi tubuhnya. Maka belilah dia test-pack dan ternyata positif. Atas berbagai pertimbangan, di antaranya kesibukan dia kuliah, jauh dari keluarga, tidak ada rencana nambah anak, maka dia dan suami memilih untuk tidak melanjutkan hamilnya. ”Jadi pembunuh kecil2an lah...”, gitu katanya.

 

 

Karena dia kuliah di FKM, maka dia punya beberapa teman yg bekerja di rumah sakit. Salah satu temannya menyatakan bahwa kalau dia mau, dia bisa melakukannya di RS nya. Temanku itu setuju, dan suaminya pun sudah siap mengirim surat pernyataan suami bahwa dia mengijinkan istrinya melakukan aborsi.

 

 

Tapi rencana yang hampir terlaksana itu terendus oleh Mamaknya temenku dan dia dimarahin habis2an. ”Karena alasan repot kau mau bunuh anak di perut. Nanti kalau dua anak kau itu besar dan kau kerepotan, mau kau bunuhi mereka juga??”. Dan kalimat2 keras lainnya.

 

 

Maka urunglah pembunuhan berencana yang kecil2an itu ^o^ Dan lahirlah anak perempuan yang lucu banget! Dan dia beri nama Honey.

 

 

Semester berikutnya temenku itu cuti hamil untuk melahirkan. Enam bulan kemudian, ketika Honey masih bayi, dia kembali ke Depok untuk kuliah kembali. Tadinya sang suami mau menahan Honey, biar mamanya aja yg ke Depok. Tapi dengan alasan ASI, maka Honey menjadi anak kos di usia dini.

 

 

Semester kemaren, Honey dan mamanya beda kamar sama aku. Walau begitu, kalau hari Sabtu kan aku libur sedangkan mamanya kuliah, jadi Honey suka kuculik. Di antaranya kuajak nonton Pocong Kamar Sebelah.. ^o^

 

 

Habis liburan semester dan lebaran kemaren, mereka kuminta untuk sekamar sama aku saja. Daripada aku sekamar ama anak baru dan ternyata penjahat lagi kan? Maka, sejak 3 bulan lalu aku sekamar sama bayi.

 

Seruuuuuuuu!! Apalagi sekarang dia lagi belajar jalan.. Kocak liat kaki2 mungil itu melangkah trus habis itu 'debummm', jatoh terduduk.. ^^

 

 

Nah, si mamanya Honey ini adalah penganut Kristen yang taat. Tiap hari Minggu dia ke gereja untuk kebaktian. Trus di hari lain (selasa sama kamis), pas sore2 gitu ke gereja lagi untuk Pendalaman Alkitab (PA).  Trus kulihat dia juga rutin baca Santapan Rohani Harian.

 

 

Nah, sudah seminggu ini Honey sakit batuk pilek. Jadi tidurnya selalu resah, bentar2 bangun dan merengek2. Kasihan banget dah.. Dia kan masih kecil, tapi batuknya berdahak sedangkan dia belum bisa ngeluarin dahak kan? Jadinya tiap dia batuk aku yg miris gitu.. Belum suara nafasnya yg kesumbat... Suka ga tega dengernya...

 

 

Semalem, Honey susah untuk disuruh tidur. Ngrengeeeeekkk teruuusss… Aku tau dia pasti sakit banget kepalanya, soalnya ingus dia tuh beniiiiinnggg dan enceeeeerrr banget! Maunya keluar kamar terus. Akhirnya kugendong dan kuajak maen ke kamar2 lain sampai jam 9. Habis itu balik ke kamar untuk tidur. Tugas itu kuserahkan ke mamanya, karena aku udah ngantuuuukkk bangeeettt…

 

 

Honey berpindah gendongan ke mamanya, dan tetep ga mau dibawa ke kasur. Lama2 mamanya kesel, dia paksa aja si Honey ke kasur. Ditidurkan. Pas kejadian itu ku udah selimutan, dan hampir sekarat.

 

Udah ya, Dek… Bobo lah Dek… Udah malam... Mamanya capek Dek…”, bujuk mamanya Honey.

 

 

Yuk kita baca cerita aja yah... Sini mama bacain”.

 

 

Aku masih denger tapi sambil merem, mataku dah ngantuk berat. Kupikir temenku itu mau bacain cerita dari salah satu buku2ku. Sambil tidur2 ayam itu aku berharap temenku milih yang 3 babi dan Serigala. Habis gambarnya lucu2, pasti Honey suka!

 

 

Tapi yang kudengar bukan, ”Pada suatu hari ada 3 babi”, melainkan ”Kita baca ini aja ya Dek... Daud mau membangun kuil”. Serta merta aku melek dan bangun trus nengok ke mereka. ”Busyet dah! Kakak bacain Alkitab buat Honey?!”. Dia beneran megang Alkitab buat didongengin ke anaknya yang berusia 13 bulan!

 

 

Kan tadi kakak ga berangkat PA, jadi sekalian aja... Hehehe...”.

 

 

Berat..berat...

 

 

Emang iya si pendidikan agama dimulai sejak dini... Tapi masa iya dongeng sebelum tidur anak 13 bulan adalah kisah Daud mau bangun kuil versi Alkitab... Masih mending kalau dalam bentuk cerita bergambar. Nah ini? Beneran Alkita yang tebel dan tulisannya kecil2 ituuuu.... Untung Alkitab nya berbahasa Indonesia, nah misal kan itu terjadi padaku? Serem ga si misal anakku tar pilek, rewel pas mau tidur trus kubacain AlQur’an? Bisa2 dikira Yasinan to?

 

^o^

 

 

 

 

 

Jasmine-ku




Aku dan Jasmine di hari ulang tahunku... Bisa foto bareng jasmine yg tersenyum adalah hal yg sangat membanggakan! Dia tuh ya..kl diajak foto juarrraaang banget mau senyum! Seringnya melet dan ga mau liat kamera..

Tapi untuk aku, dia senyum lhooo... ^o^

Thursday, November 12, 2009

Keberatanku atas Merantau Kucabut berkat Serigala Terakhir

 

 

Pas habis nonton Merantau dulu, komentarku adalah: tidak memuaskan, tapi ga mengecewakan juga. Ku waktu itu ga buat reviewnya karena ku punya beberapa keberatan atas film itu, yang mungkin minor tapi bagiku critical. Tapiiii...berkat Serigala Terakhir, keberatan critical itu terampuni dan kucabut.

 

 

Berikut di antaranya:

 

Keberatan 1: Baju rapi jali kayak habis di-aci

Di Merantau, si Iko kan critanya merantau dari Sumatra ke Jakata naik bis. Bekalnya cuma satu tas slempang ajah. Ke jakarta nya naik bis non-AC berhari2. Sesampai di Jakarta, ga dapet tempat tinggal, jadi tidurnya di tumpukan beton bundar. Selama di Jakarta kegiatannya adalah lari2 dan kelahi. Tapiiiiii.....bajunya, tepatnya kemejanya, yang ga pernah ganti itu rapiiiiiiiii teruuuuusssss.... Pas di akhir ajah jadi agak lecek karena kena darah... Tapi sebelum itu tuh, aje gile dah rapinya. Warnanya biru muda cantik, polos. Krahnya tegal lurus, dan setrikaannya itu loh...liciiiiiiinnnnn bangeeeetttt...dan tetap licin walaupun udah melewati banyak hal yg kusebut di atas.

 

 

Itu keberatanku. Duduk di bis berhari2 dia ga nyender? Tidur di dalam beton dia ga rebahan?

 

 

Naaahh... Mungkin Upi, sang pembuat Serigala Terakhir, nonton Merantau juga. Dan dia mungkin juga keberatan juga atas itu. Tapi keberatan yg beda. ”Idih..masa bajunya kemeja polos? Masa dari awal ampe akhir bajunya satu doank?”. Sepertinya itulah keberatan Upi. Jadinya para serigalanya dikasih bajunya banyaaaaakkk...modelnya pun beragam, warnanya beraneka! Mulai dari baju merah polos dengan celana kulit, trus jas model krah blazer lebar yg jatoh itu dengan motif bunga2 warna ungu (yupe! BUNGA UNGU!), jas krah bulu (oh my...). Dan klimaksnya adalah clana yang dipake Vino setelah seorang sahabatnya mati ditembak di depannya. Yaaa...aku ga berharap dia bakal pake setelah hitam-hitam si untuk nunjukin bahwa dia berkabung... Tapi ga musti CELANA KETAT MOTIF LORENG! MACAN kaaaaaannnn??? Kupikir si Jarot sakit jiwa nih...

 

 

 

Atas hal itulah keberatan 1 ku untuk Merantau kucabut.

 

 

Keberatan 2: Umpatan Maksa

Si Sisca Jessica kan kerjaannya di Merantau tuh ngumpaaaaatttt terrruuusss... Omongannya ‘anjiiiiiiing’ muluuuu... Tapi ga fasih! Jadi jatohnya tuh berisik...

 

Tapiiiiii... Para serigala itu lebih berisiiiiiiiikkkkk... Semua orang bentar2 ngomong ‘anjing’ dan ‘bangsat’. Udah dua kata itu doank umpatannya.. Dari awal sampe akhir gituuuuu teruuusss... Mem.bo.san.kan.

 

 

Keberatan 3: Ga mandi tapi ko tetep ganteng?

Si Iko kan selama merantau ga punya tempat tinggal..jadi ga jelas mandinya dimana. Mungkin ga mandi juga.. Adegan dia sholat ga ada...Jadi wudhu pun mungkin enggak.. Tapi dia ga dekil, tetep ganteng gitu...

 

 

Ini keberatan minor banget si... karena ga perlu dan ga penting juga ngasih adegan mandi to? Lama2 tiap penonton bisa nuntut adegan pipis dan kegiatan biologis lainnya kalau itu dituruti.. Tapi ku jadi beneran cabut keberatan itu setelah liat para serigala.

 

 

Mereka kan critanya anak kampung, preman...tapi mereka ganteng-ganteeeeengg.. Mulus2 pula... Ya mungkin emang mereka aslinya ganteng dan mulus... ya udah keberatan itu gapapa... Tapiiii... Mereka ga dekil sama sekali! Emang si...kulit mereka dibuat kecoklatan, biar kesannya coklat karena sering berantem dan kebakar matahari. Tapi jadinya bukan coklat dekil kayak anak2 jalanan atau kernet2 bis.. Tapi coklat kayak habis liburan di pantai itu lhoooo... kayak bule2 yg habis tanning ituuu... Adu..aduh...aduh...

 

 

 

 

Tapi ada juga si keberatanku di Merantau yang diungguli oleh Serigala, yaitu:

Keberatan 4

Ini keberatan terbesarku atas Merantau. Sebelumnya kuberitahukan bahwa aku adalah pemerhati dada. Yak, aku adalah pemerhati dada. Nah... Di Merantau kan critanya si Sisca Jessica diperkosa oleh bos penjahat. Ga dikasih liat semuanya si...cuma pas dah selesainya aja.. Dan sebenernya aku suka scene itu. Begini:

 

 

Dari pintu kamera masuk ke kamar, ngedeketin ranjang. Di depan ranjang ada sepatu kets-nya Sisca yang posisinya aku suka: satu berdiri tegak, satunya jatoh miring. Warna sepatunya merah. Trus warna bed covernya juga merah. Aku suka! Trus kameranya ke samping, liat si Sisca lagi telentang dalam pandangan kosong. Posisi kepala dia ada di ujung kasur yang seharusnya adalah tempat kaki. Ga masalah si.. Kan dia diperkosa, dipaksa, mana sempet kan dia pilih2 posisi kepalanya mau dibantal aja? Dia telanjang pundak. Badan dia terselimuti bedcover merah sebatas dada. Gambar yg diambil juga sebatas dada, close up lah.. Sampai di sini aku sukaaaaa banget! Syok-nya Sisca tuh kelihatan banget. Tapi ada yang salah: dadanya!

 

Dari awal liat si Sisca, ku udah komentar ”Oh dia modelnya Keira (baca: tipis)”. Nah, perempuan dengan tipe tipis itu ketika dia rebahan akan nampak flat. Buktinya adalah ibuku, kalau dia sedang telentang adekku suka godain dengan bilang ”Gelas ditaro di atasnya pun ga bakalan tumpah...”. Karena jadi datar kayak meja gitu... Naaahhh... Si Sisca malah kebalikannya. Dia malah jadi menjulaaaaaang! Jadi indah si dilihatnya...mana merah pula balutan bed covernya.. Tapi kan khayaaaaallll....!!

 

Nah, keberatanku yang ini tidak tercabut oleh Serigala. Justru memberikan sedikit keunggulan buat serigala: si Aisyah oke! Ku suka liatnya! Hehehe... Beneran lho, pas si Aisyah muncul pake baju yg di-ikat pinggang ku langsung nyeletuk "Eitss.. keren nih..". Hihihi... (please jangan pada takut ama aku yaaa...)

 

 

 

Kalau ada yg nanya, ”Masa si kamu segitu ga sukanya ama Serigala Terakhir?”. Oh ga semuanya buat meriang ko.. Ada satu yg kusuka banget (selain dadanya Aisyah..hehehe..). Yaitu pas si Vino lari2 dikejar orang, trus liat cewek di dalem rumah, trus dia masuk. Nah, obrolan yang cuma basa-basi flirting ga jelas itu aku sukaaaa bangeeeet. Vino oke banget pas di situ. Dibandingin sama Fathir pas mau mati, wuiiii...jauuuhhh... Somehow ku jadi inget Vino pas di The Police Movie. Dan aku jadi berpikir: The Police Movie mendingan banget daripada Serigala Terakhir. Dan pas kucerna2 lagi, bayangin lagi kedua film itu: Iya bener! Mending nonton The Police Movie dah! Paling nggak kita bisa ketawa dan terhibur! Dan di situ si Vino-nya keliatan ganteng, ga kayak serigala habis liburan...

 

 

^o^

 

 

 

 

Emak Ingin Naik Haji_P.A.S

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Drama

Orang bijak bilang, sering kita menyadari pentingnya kesehatan setelah kita merasakan sakit. Nah..itulah yg kurasakan semalam. Setelah malam sebelumnya aku dicabik2 oleh Serigala Terakhir (semoga film itu beneran terakhir, jangan pake sequel2an...naudzubillahi min dzalik amit2 jabang bayiiii...), maka pas aku nonton film ini rasanya nikmaaaaaaaatttt bangeeettt....


Ku jadi nyadar bahwa ketika cerita di film itu jelas dan berjalan dengan lancar (nyontek kata2 Shandy, ga lambat kayak got mampat) itu jadinya enaaaaakkk bangeeettt... Bahwa ketika para pemainnya akting dengan bener, kita jadi ikut terhanyut di sana (ku merinding pas liat si Reza kalut mikir gimana caranya nyari duit cepet biar tabungan haji Mak nya yg baru 5 juta itu ga perlu dipake buat operasi anaknya). Bahwa ketika kejadian2 dirangkai dan disambung2 dengan rapi, rasanya tuh mantap. Bahwa ide yang sederhana, digarap dengan cermat dan ramuan yg pas, hasil akhirnya oke ko... Ga perlu cerita2 yang wow dan fantastis trus dipaksa2 untuk disatuin, ditambah bumbu yg macem2 dan bertele2...


Salut untuk film ini. Ide ceritanya adalah seorang Mak (61 tahun) yang ingin naik haji. Profesi dia adalah penjual kue, dan satu2nya anaknya (Zein namanya) adalah pelukis dan penjual lukisan keliling. Tetangganya orang berada yang sudah naik haji 3 kali dan umrah hampir keenam kalinya. Tetangga lainnya, lebih kurang beruntung dari dia hingga bangkai burung pun mereka makan. Di sisi lain ada seseorang yg berambisi menjadi walikota dan mengejar gelar haji demi reputasi. Ada juga mantan istri Zein yang kesulitan biaya saat anaknya mau operasi hernia.


Semua cerita itu disatukan dengan rapi jadi enak diikutinnya. Ada beberapa kritik sosil yang diselipkan dengan cantik. Walaupun aku agak janggal dengan pemilihan rumah sakit Royal Progress International. Mungkin maksudnya untuk mengingatkan kita pada Omni, tapi kan di sini critanya mereka memiliki keterbatasan ekonomi...masa berobatnya ke RS internasional to?

Ada yg kurang berhasil si di sini, yaitu ngasi bumbu lucu2nya kurang ngena... Dialog antara supir dan pembantu yang (biasanya) dimaksudkan untuk lucu2 pun terasa kurang... Apalagi yg pas si Niniek L Karim bilang "Biar gendut2 gitu masih perkasa lho...", itu bukan hanya kurang tapi masuk kategori ga penting... Tapi ini emang bukan film komedi to?


Super salut untuk Reza yang memerankan tokoh Zein dengan pas! Sebenernya pas dia di Perempuan Berkalung Surban pun ku suka (ku ga kritik dia kan ya di reviewku? Hehehe..), cuma dia kurang fasih aja nyebut kata ’lonthe’-nya... Tapi di film ini dia membuatkua jatuh cinta! (apa karena sebelumnya ku musti nelen para serigala yg sumbang gonggongannya yah?).


Overall, recommended!


Ku Belum Pernah Sebegini Dicintai

 

 

Dia jatuh cinta tidak pada pandangan pertama, aku yakin itu. Waktu itu dia malu-malu dan hanya menjawab apa yang kutanyakan, secukupnya.

 

 

Kedua kali kami bertemu, cinta belum ikut serta. Dan dia pun masih malu-malu. Tapi tetap kudekati dia, karena aku mulai jatuh cinta.

 

 

Dan ternyata uluran tanganku tidak hanya disambutnya, tapi dia genggam dengan sangat erat. Dia cinta aku. Oh tidak, tidak hanya cinta. Dia sangat cinta aku.

 

 

Aku masih ingat ketika pertama kali dia menciumku. Saat itu kami duduk bersebelahan, dalam diam. Tiba-tiba saja ”cup’, bibirnya mengecup pipiku. Dan aku merona.

 

 

Hari ini dia mengirimkan sesuatu yang sangat istimewa. Tiada henti kupandangi. Tiada henti dadaku berdesir.

 

 

Dan aku sungguh meleleh.

 

 

----------------------------------------------------------------------------- 

 

Jasmine (6), adalah anaknya temenku. Dia sangat mencintaiku. Dan kemaren ketika temanku itu pulang dari kantor, Jasmine menyerahkan sebuah gambar. ”Ayah... Besok ini kasih ke Tata ya...”.

 

Dan pagi ini pas aku dikasih, mataku panassss... Dadaku pyas-pyasss... ^^

Temenku: Semalem aku kaget..ko dia tiba2 ngasih gambar itu...

Tata     : ...............tak mampu berkata2, hanya bisa tersenyum sambil liatin gambarnya......

Temenku: Gimana? Suka gambarnya?

Tata: I’m so flattered and melted...

Temenku: Jasmine bilang, “aku sayang Tata’

 

 

Hwuaaaaaa……. I love you more, Jasmine!

 

 

 

Tuesday, November 10, 2009

Sapu Kotor

 

 

Aku menemukan istilah ’sapu kotor’ pas jaman kuliah dulu, berdua temanku. Istilah itu kita gunakan untuk merujuk pada sesuatu tindakan yg sebenernya baik, tapi dilakukan dengan cara atau sarana yang tidak baik atau salah atau melanggar. Misalnya, jual ganja biar bisa nyumbang pembangunan masjid. Atau yang sederhana, demi memperjuangkan aspirasi rakyat maka ikut unjuk rasa pas jam kuliah, trus nitip absen deh.. ^o^

 

 

Waktu itu aku dan temanku itu berpikiran bahwa, apa yang dilakukan baik si…tapi caranya kurang baik… Jadi waktu itu aku bertanya2, “kalo kayak gitu jatohnya gimana yah? Malaikat nyatetnya gimana yah?”. Trus tercetuslah pemikiran kayak lagi nyapu, tapi pake sapu yg kotor… Tujuannya ngebersihin, tapi karena sapunya kotor, yaaaa…lantainya ga bersih juga dunk…bisa jadi malah makin kotor…

 

 

Maka istilah ‘kayak nyapu pake sapu kotor’ kita pake seterusnya untuk kasus2: nyontek pas ujian demi membahagiakan ortu, naik haji pake duit korupsi (atau sebaliknya korupsi demi naik haji), ngasi bunga hasil metik di kebun orang, dll.

 

 

Beberapa waktu lalu, ada seorang temanku (yg ga akan kusebut namanya) pengeeeeen banget umrah. Tapi budgetnya cuma buat dia sendiri. Bokapnya ga bisa nemenin karena habis haji dan habis pulang kampung yg jauuuuhhhh banget. Dia punya adek cowok yang sebenernya bisa nemenin dia, tapi masih mahasiswa, jadi ga ada duitnya. Kalau dia mau adeknya nememin dia, ya dia musti ngongkosin. Dan itu ga mungkin.

 

 

Peraturan umrah nomor 1 adalah harus ditemani muhrim kan? Agen tempat dia daftar umrah mengatakan bahwa bisa berangkat umrah sendiri, gapapa ga ada muhrim, tar dicariin. Lha? Muhrim ko dicariin? Ternyata mereka punya trik2 ‘mengakali’ peraturan, di antaranya dengan memasukkan temenku ini menjadi anggota keluarga rombongan yg lain. Tapi setelah dicoba, katanya ga bisa dengan cara seperti itu lagi. Temenku dah mau pupus harapan bisa umrah. Tapi si agen berkata, “Tenang Mbak.. Masih ada cara lain ko..”. Yaitu pura2nya temenku itu udah nikah sama ustadz pendamping rombongan, artinya akan ada surat nikah palsu. Pas aku denger crita itu dari temenku dengan ending, “Doain yah...”, aku sebenarnya agak terusik. Tapi kuiyakan ajah. Trus doaku gini, “Allah... Beri jalan yg terbaik buat dia yah..”. Kubilang ‘jalan yg terbaik’, ga cukup hanya ‘jalan yg baik’.

 

 

Dan aku jadi inget tentang ‘menyapu dengan sapu kotor’. Keinginan temenku itu untuk umrah adalah luar biasa baik. Tapi, kalo pake segala cara gitu? Jatohnya luar biasa baik juga ga?

 

 

Dan singkat cerita, temenku ga jadi berangkat umrah... Eh belum jadi dink.. Mungkin nanti kalau sudah ada muhrim asli... Amin... Dan jujur, aku bersyukur karena dia dihindarkan dari praktik menyapu dengan sapu yang kotor :)

 

 

Nah, pagi ini kubaca di koran berita ini:

 

 

 

 Seorang jemaah haji asal Sukabumi melahirkan di Madinah. Sebelum berangkat Iyet tidak terdeteksi sedang hamil. ”Dari pengakuannya, ia memang sengaja menyembunyikan kehamilannya agar tetap bisa berangkat beribadah haji”, keterangan Kepala Seksi Haji dan Umrah Kantor Depag Kabupaten Sukabumi. Dalam tes kesehatan tahap pertama, kedua, dan ketiga, Iyet mencampurkan air seninya dengan minuman teh supaya kehamilannya tidak terdeteksi.

 

 

Soal petugas yang kebobolan wanita hamil, ga usah dibahas lah ya.... Tapi ‘usaha’ si ibu menyembunyikan kehamilannya biar naik haji lah yang jadi concernku. Dia sedang menyapu dengan sapu kotor atau ngepel pake air kotor? ^o^