Tentang nama siapakah yang berhak/ layak/ seharusnya dipajang
Seorang teman membuat tulisan disertai foto, kemudian di akhir tulisan dia kasih keterangan "foto: Adi". Tentu saja maksud dia adalah untuk memberi tahu kepada pembacanya bahwa pihak yang mengambil foto itu adalah si Adi. Jadi, kalau mau memuji, alamatkan kepada Adi, bukan ke dia. Sebaliknya kalau mau mengkritik, ya jangan ke dia karena dia sekedar memajang.
Aku yang tahu sejarah foto itu, memprotes karena itu bukan hasil foto Adi "Ralat: fotonya Amir! Dia yg jepret..kameranya sih emang punya Adi". Dan temanku itu langsung pengen edit tulisannya. Tapi sesaat kemudian aku mikir juga, "tapi kan yang ngedit fotonya si Adi yah? Jadi nama siapa dunk yang berhak ditulis atas foto itu?". Si penjepret kah? Karena atas kemampuan dia dunk jepretannya bisa oke. Si pemilik kameranya kah? Kan kalau ga ada dia, ga bisa tuh si penjepret menjepret. Dan misal yang ngedit fotonya orang lain lagi, kl ga ada dia..ya ga akan seoke itu juga kan fotonya..
Itu contoh sederhana di antara kita-kita dimana kredit seolah belum penting. Tidak ada yang merasa lebih berhak untuk dicantumkan namanya. Ibarat kata, tokh ga ada pujian atau penghargaan lain yang berpotensi salah alamat. Jadi, atas tulisan temanku itu tidak ada edit-edit pada keterangan fotonya.
Sekarang agak maju selangkah.
Intan dan Angel adalah fotografer. Hasil foto keduanya selalu mendatangkan puja-puji tiap kali diupload. Satu waktu keduanya berjalan-jalan bersama, namun hanya Intan yang membawa serta kamera. Dalam perjalanan itu tiba-tiba Angel gatel pengen foto, maka dia berkata kepada Intan "boleh pinjam sejepret dua jepret?". Saat mendengar itu aku agak heran, 'kenapa minta ijinnya kayak sungkan gitu.."
Selesai jalan-jalan, aku nagih foto donk ke pemilik kamera. "Yang di kolam itu jangan lupa yaaa..luchuuu". Dan si Intan berkata "itu fotonya Angel, Tata.. Udah kukirim ke dia kok file-nya.. Mungkin masih diedit". Aku bingung dalam hati "bukannya dia bisa sekalian ngedit trus upload skalian yah?".
Sekarang.. aku baru agak tercerahkan. Ini terkait kredit. Iya nggak?
Mari diskusi agar aku makin tercerahkan… ^^
mari kita tanya Eugene dan Better
ReplyDeletekredit emg lagi heboh ya...twit di ambil aja naik pitamnya gila2an...
ReplyDelete"Tata, aku boleh gak majang poto Tata di blog-ku?"
ReplyDelete"fotoku juga boleh kok"
ReplyDelete"kredit : to ****,tengkyu untuk pinjeman foto Ardi" :D
ReplyDeletegw setuju sama tindakan Intan, semestinya sih begitu..
ReplyDeleteatau kalau kejadian nyata biasanya gw tulis 'photo by: ' dan di bawahnya ada tambahan 'editing by: '
soalnya kedua bidang itu sebenarnya dua profesi yg berbeda..
yups..seharusnya yang memotret dan mengedit dipisahkan..sedangkan pemilik kamera cukup terima kasih saja. ini sama dengan menulis sebuah puisi dengan menggunakan laptop temen hehehehe
ReplyDeletehehe.. soal kredit fotografer.. emang gak semua orang ngeh..
ReplyDeletekrn dipikir yg perlu kredit adalah kameranya =))
asal jepret kan jadi :)
mereka sedang cuti panjang dari MP.. susah nanya nyaaa.. (dan kenapa mereka yg kau pilih, Jonaz?)
ReplyDeletehahahaha.... maaf ya di TL ku tak ada kehebohan itu..
ReplyDelete:)
ReplyDeleteini agak beda konteks yaaa.. tapi itu salah satu attitude yg layak dicontoh..
Aha! solusi yg adil!
ReplyDeletesebagai orang yg awam seawam-awamnya dengan fotografi..makasih yaaa... ini pencerahan!
*bilang ke temenku untuk edit tulisannya dengan foto by dan edited by*
eh pemilik kamera perlu ditulis namanya tak?
makasihnya lisan atau tertulis di fotonya kah? (bakal panjang ajah ya?)
ReplyDeleteiya soalnya kamera kan mahal ya..jd kl bisa kredit kan lumayan... *lho kok malah jadi kredit aka cicilan... hohoho...*
ReplyDeletejadi, pendapat m'onit gimana nih penulisan kredit yg adil?
hmm emang musti ditulis semua ya..
ReplyDeletefotografer,
editor,
hmm apa lagi yah?
kalo kameranya sih udah tersimpan di dlm filenya (kalau diklik properties).
kecuali kalo sering kerja bareng, bikin tim aja.. "blahblah photography" misalnya :)
ilmu baruuuuu...
ReplyDeletehadeuh kirain apaan
ReplyDeletepemilik kamera dikasih timakasih secara lisan aja, atau di tulisan yg terpisah dengan fotonya
ReplyDeletekalo saya yg punya kamera malah malu ga perlu ditulis namanya, lha wong cuma minjemin alat doang ^^
sependapat ^^
ReplyDeletePhotographer, Digital Imaging/retoucher, stylist, wardrobe, property, equipment, lokasi, wardrobe, apa lagi yah???
ReplyDeleteBiar lengkap, biar lebih heboh kreditnya daripada photonya.
:)))
Aldi..kau mencerahkan hariku! Sungguh!
ReplyDeleteEugene..kamu tuh yaa.. #chubit
I love you, Ta ^^
ReplyDelete*ketularan*
Auw! I love u too, Aldi..
ReplyDelete*jd bersemangat mandi*
karena mereka pakar fotografi yang paling dekat sama kamu....
ReplyDelete