Saturday, April 24, 2010

Lirik Cinta 41

        Ingin aku mengucapkan kata-kata terdalam yang mesti kuucapkan padamu; tetapi tak berani aku, karena takut, engkau akan tertawa.
       Itulah sebabnya mengapa kutertawakan diriku sendiri dan kuremukkan rahasiaku dalam bergurau.
       Kuringankan kepedihanku, karena takut, engkau akan membuatnya demikian.


       Ingin aku menyampaikan kata-kata paling benar yang ingin kusampaikan padamu; tetapi tak berani aku, karena takut kalau engkau tak mau mempercayainya.
       Itulah sebabnya mengapa kusamarkan kata-kataku dalam dusta, mengatakan yang sebaliknya dari apa yang kumaksud.
        Kubuat kepedihanku aneh kelihatan, karena takut kalau engkau akan membuatnya demikian pula.


      Ingin aku memakai kata-kata paling tepat yang kusediakan bagimu; tetapi tak berani aku, karena takut, aku tak akan terbalas dengan harga yang setara.
       Itulah sebabnya kusampaikan kata-kata keras padamu dan kubanggakan kekuatanku yang kukuh padu.
      Kulukai engkau, karena takut, engkau tak pernah mengenal kepedihan sedikit juga.


       Ingin aku duduk membisu di dekatmu; tetapi tak berani aku, takut kalau hatiku terluncur ke bibirku.
      Itulah sebabnya mengapa aku bicara dan mengoceh dengan ringannya dan menyembunyikan hatiku di balik kata-kata.
      Kuperlakukan kepedihanku dengan kasar, karena takut, engkau akan memperlakukannya demikian pula.


       Ingin aku pergi menjauh dari sisimu; tetapi tak berani aku, karena takut kecemasanku akan terbuka bagimu.
       Itulah sebabnya mengapa kutegakkan kepalaku tinggi-tinggi, dan tak peduli datang aku ke hadapanmu.
    Tusukan terus-menerus dari matamu membuat kepedihanku segar selalu.




Rabindranath Tagore; Tukang Kebun; Lirik no.41
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tukang Kebun-nya Rabindranath Tagore ini bisa dibilang satu kumpulan lirik yang pertama kali khatam kubaca. Dan ku hafal hampir semua isinya. Jadi, ketika ku sedang merasakan apa, maka ku akan dengan mudah menemukan lirik yang sesuai. Membaca lirik-lirik Tagore selalu membuatku tersenyum dan damai, "Oh my...berpuluh-puluh tahun lalu ada juga yang merasakan apa yang kurasakan sekarang". Mengagumkan yah? Emosi tidak mengenal istilah jadul. Applicable sepanjang masa. Dan kali ini lirik no.41 di ataslah yang kalau nyontek kata-kata Jonaz, aku banget ^^

30 comments:

  1. lho lho lho... ko mewek? ini lirik cinta lhoh...

    ReplyDelete
  2. bagiku bikin mewek.. pagi2 udah cinta-cintaan nih..

    ReplyDelete
  3. Jangankan waktu pagi siang sore malam, musim dan masa aja ga dikenal ma si Cinta.. Kan kata Pasha ma Rosa 'skali cinta, aku tetap cinta'.. ^^

    ReplyDelete
  4. mba tata, itu dari buku yg judulnya apa?
    dari dulu ingin baca karya tagore, blm kesampaian...

    hehehe...aku juga baru ngeh kalau perasaan yg kurasakan skrg bisa juga dirasakan org jaman dulu...:p

    ReplyDelete
  5. Waah, belum pernah baca... Dalam banget ya kata-katanya.

    ReplyDelete
  6. wah bagus kata2nya..
    aku tau si tagore ini dah lama, tapi belon pernah baca..
    kapan2 pinjem ya ta ^^

    ReplyDelete
  7. eh udah masuk project gutenberg!
    http://www.gutenberg.org/files/6686/6686-h/6686-h.htm

    silaken teman2 yg mau baca ^^ (versi english)

    ReplyDelete
  8. Aku punya beberapa buku Tagore.. Yang khatam dan berkesan dua: satu Tukang Kebun, terjemahan dari The Gardener, satu lagi kumpulan dari (mungkin) semua karya Tagore, in English.. Ada drama Chitra, Gitanjali, dll. Untuk lirik 41 ini, ku berasa lebih pyass ama yang versi Indonesia..tapi ada beberapa yang English nya lebih nancep ati..mostly yang patah2 hati.. ^^

    @ Anda, di perpus FIB ada lengkap ko.. Kan ku dulu suka 'nyolong' di sana.. Hehehe..

    ReplyDelete
  9. @ all: bagus, dalem dan adem, itu yang kurasa..

    ReplyDelete
  10. Aku juga suka Rabindranath Tagore. Pertama beli bukunya pas SMA, judulnya Gitanjali. Pas kuliah, baru dapet yg Tukang Kebun.
    Bahasanya halus, menyentuh dan universal...

    ReplyDelete
  11. Ardi!!!!! Kuserahkan tanggung jawab ini padamu!

    ReplyDelete
  12. @ maya: setujuuu..

    @ jo: lho..lho..lho.. Ko lepas tanggung jawab gitu?

    ReplyDelete
  13. Dan semua buku itu ada di Bandung, hiks... Di tempat mertua. 3 kardus bukuku ada disana semua, huaaaaaa...
    Tata... Punya buku Mahabrata ga? *kerlingin mata

    ReplyDelete
  14. Ni beneran ngidam mahabharata yak? Tadi di toko buku ku liat tu buku dan langsung inget kamuuu.. Hohoho..

    ReplyDelete
  15. Huaaaaa... Di Cirebon susah dapetinnya.. Hiks, Tata... Dulu aku punya buku itu. Waktu kecil, papa yg kadoin ke aku.
    Pasti sekarang mahal harganya ya *langsung liat dompet

    ReplyDelete
  16. ummmhh... buku yang kamu mau dan yang kuliat adalah buku yang sama ga yah? Tar ku catetetin info detailnya deh...ku konfirm ke kamu, kalau bener...siapkan cash kamuuuu... ^o^

    ReplyDelete
  17. penuh dengan ketakutan dan ketidak-beranian, fiuh

    ReplyDelete
  18. Penuh perhitungan dan pertimbangan, Ardi..disertai ekstrapolasi di sana sini.. Hohoho..

    ReplyDelete
  19. Penuh perhitungan dan pertimbangan, Ardi..disertai ekstrapolasi di sana sini.. Hohoho..

    ReplyDelete
  20. Ya kan ku sedang belajar, Di.. Kata konsultanku, "kini saAtnya lo ngrasain gimana pusingnya jadi cowok.. Sekarang tau kan rasanya kalo pedekate?". Jadi wajar dunk kalo aku atut.. ^o^ -pembenaran lagi-

    ReplyDelete
  21. Tapi paling gak kan konsultannya bikin action... bukan nunggu kayak elu.. xixixiixixixi

    ReplyDelete
  22. Ya kan dimana2 sebelum beraksi musti survey lapangan dulu..dan itu adalah tugas konsultan.. Dia dibayar untuk ituu! ^^

    ReplyDelete
  23. konsultan pajak bayarnya bisa M loh... apalagi kalo pajaknya di olah sedemikian rupa.... apalagi konsultan asmara...

    ReplyDelete
  24. Konsultan pajak kan ngurusin duit pajak, maka dibayarnya pake duit.. Brarti kalo konsultan asmara, bayarnya 'mwah' aja cukup dunk.. Mau brapa banyak?

    ReplyDelete
  25. Weits... Ta, coba cari puisi SDD... Itu keren juga loh... Beliau ahlinya hujan, hehehe...

    ReplyDelete
  26. Hujan di Bulan Juni? Tak ada yang lebih kejam dari hujan bulan Juni.. -mulai bersenandung-

    kalau SDD punya, yang nancep di otakku yang dah ku denger musikalisasinya..inget2nya gampang.. Hehe..

    ReplyDelete
  27. Owh... Yg hujan di bulan juni ya. Blom pernah denger musikalisasinya. Yg bawain Reda Gaudiamo kan?
    Aku seneng yg Aku Ingin... Kalo ga salah ada juga yg bagus selain dua itu. Ttg berjalan ke arah barat di pagi hari (tapi aku lupa judulnya...)

    ReplyDelete
  28. Yupe! Ari dan Reda..


    Lumayan banyak ko yang ada musikalisasinya... *jadi kangen...

    ReplyDelete