Monday, May 10, 2010

Kisah Hewan di Telingaku

Warning: critanya panjaaaaanggg.. ^o^

 

Seperti yang kuberitakan kemaren, bahwa aku kemasukan hewan. Entah gimana cara dia masuk, tau-tau udah ada di dalam kupingku. Pas lagi tiduran sambil telfonan, tiba-tiba ku merasa ada yang bergerak di bantal. Ku angkat kepala, ku cek ga ada apa-apa. Trus tiduran lagi, ada gerakan itu lagi. Trus ku pikir ada sesuatu di kepalaku. Kukibas-kibaskan rambutku, ga ada apa-apa. Lanjut ngobrol, ada gerakan itu lagi! Pas aku berdiri gerakan dan suara itu makin menjadi. Maka, yakinlah aku ada sesuatu di telingaku. Kubilang ke rekan telfonku, “Besok ku musti ke THT nih.. Ada hewan di telinga”. Dan rekanku itu menimpali, “Yak..trus bentar lagi lu akan mendengar suara-suara ‘bunuh dia…bunuh dia..’”. Jiaaaaa…Dia ga percaya dan menganggapku skizofren ^^

 

Setelah selesai ngobrol, aku mencoba untuk belajar. Tapi tiap ku gerak, hewan dalam kupingku gerak juga. Ya aku ngerti si.. Pasti kan dia tadi tuh lagi jalan-jalan, trus berasa masuk gua, makin masuk makin gelap, eh tiba-tiba gempa. Paniklah dia. Trus gempanya makin dahsyat, karena aku memiringkan kepalaku, kupukul-pukul, dengan harapan tuh hewan jatuh. Ternyata dia pintar! Dia lawan gravitasi..yang artinya dia berlari makin ke dalam. Kepanikan dia adalah bencana buatku. Gerakan dia tuh kayak cakaran-cakaran tak beraturan dan membabi buta. Dan entah gimana ku terbayang hal yang serem-serem. Kalo dia nyadar berada di dalam kuping, trus dia tau gendang telinga itu adalah alat vital, trus dia sengaja cakar-cakar tuh gendang gimana? Dan makin lama kepanikan dia makin menggila. Dan aku bener2 frustrasi. Sakit si enggak, tapi stress buanget.

 

Dan aku punya pemikiran untuk membunuh dia. Kurencanakan penenggelaman dia. Dalam bayanganku, kalau kumasukin air ke dalam kuping, maka dia akan klelep trus mati. Nah, kalo habis renang dan kuping kemasukan air itu kan tar airnya akan keluar dengan sendirinya to? Naaahh…saat itulah mayat hewan itu akan keluar. Rencana yang sempurna. Hohoho...

 

Sebelum eksekusi, aku konsultasi dulu dengan temanku yang seorang dokter. Dan dia berkata “Jangan! Ga boleh dimasukin apa-apa. Itu harus dikeluarkan dengan alat khusus. Lo ga tau kekuatan gendang telinga lo semana kan? Ke UGD ajah, tapi UGD RS yang besar jadi menyediakan alat itu”. Dan aku agak-agak shocked dan agak-agak histeris. Itu tengah malem dan aku harus ke RS untuk mengenyahkan hewan itu?! Yang bener ajah! Akhirnya kuputuskan esok hari saja, tokh aku juga akan ke RS. Aku mau tidur ajah.

 

Ternyata jam biologisku dan si hewan tidak sama. Pas aku mau tidur, dia masih saja sangat gesit dan aktif bergerak-gerak di telingaku. Entah apa yang dia lakukan. Kalau misalkan dia mencari jalan keluar, ya tinggal balik kanan saja bukan? Jalan menuju terang. Tapi ini enggak. Dia berputar-putar saja di dalam kupingku. Aku gerak dikit, dia gerak banyak.

 

Karena aku tidak tahan lagi, maka kususun rencana pembantaian jilid II. Ku mau gencet dia biar mati. Maka kuambillah cotton bud, kumasukkan ke dalam telinga, kutekan-tekan ke dindingnya. Kubayangin tuh hewan serasa ketiban palu raksasa, keulek-ulek dan mati. Tapi ternyata enggak, dia berhasil melarikan diri, semakin ke dalam kupingku, tak terjangkau lagi.

 

Aku benar-benar stress dan frustasi. Aku tiduran, aku berusaha tenang, tidak banyak bergerak. Bahkan aku tidak bersuara. Tadinya kan aku merayu-rayu tuh hewan untuk diem biar aku bisa tidur. Tapi ternyata itu suatu kesalahan. Bukankah ketika aku bersuara maka akan ada getaran di dalam telinga? Akhirnya aku diem. Karena kantuk tak tertahan, maka aku tertidur. Nah, ketika tidur, kita kan suka ganti posisi tuh. Ganti posisi kepala = gempa buat si hewan = kepanikan dia= mimpi buruk didatangi Kraken buatku. Aaaarrgghh…  Begitulah tidurku kemaren malam..

 

Pagi harinya, aku masih merasakan dia bergerak-gerak. Okay…mungkin dia berolahraga. Ku ke kantor dengan sangat sayu. Trus ku ke RSCM. Dan karena kasusku gini ‘doank’, maka aku tidak bisa dilayani di UGD. Artinya aku harus ke poli THT. Tapi, karena aku ada ujian jam 9, maka kupikir ke THT nya nanti saja. Menujulah aku ke ruang ujian yang ternyata delay 1 jam. Selama ujian, aku masih merasakan pergerakan tu hewan. Tapi sudah melemah, tanda-tanda kehidupan mulai berkurang. Aku tidak lagi mendadak histeris dan menahan sakit. Paling sedikit tersentak.

 

Selesai ujian, sudah jam 12. Dan itu pendaftaran poli THT sudah ditutup.  Temanku menyarankan ke Klinik THT di jalan Proklamasi. Tapi kupikir nanti sajalah sepulang kantor ku ke RS langganan sajah. Tokh tu hewan dah banyak diemnya. Mungkin dia mati lemas atau pingsan atau capek gerak terus.

Teman: Lo yakin itu hewan?

Tata: Yakiiiinnn… Dia gerak-gerak gituuuu…

Teman: Lo liat wujudnya?

Tata: Ya enggaklah!

Teman: Brarti belum tentu dia hewan dunk..

Tata: Tapi sumpah! Dia gerak-gerak, cakar-cakar, dan kadang sayapnya bergetar. Drrrrttt gitu..

Teman: Lo yakin dia masuk kuping lo?

Tata: Yakin!

Teman:  Soalnya ya Ta ada tuh ya penyakit kejiwaan yang dia merasa sangat yakin ada hewan di dalam kepala dia

Tata: Oh my… Kamu pikir aku mengada-ada?! Kamu pikir ini hanya halusinasiku aja?! Ini beneran ada! Ada hewan di kupingkuuuu!

Teman: Nah, pasien-pasien penyakit itu juga gitu Ta.. “Ada binatang di kepala saya! Ada binatang di kepala saya!”. Mereka juga sangat yakin, Ta..

Tata: Tau ah terserah..

Teman:  Dan mereka juga jadi defensive ketika dibilangin itu ga mungkin.. Lo yakin ada hewan di kuping lo? Bukan karna lo stress ujian? Buktinya selesai ujian, tuh hewan lo bilang diem…

 

Damn..

 

Sepulang kantor aku menuju RS, daftar ke poli THT.

 

Begitu masuk, ketemu dengan dokter perempuan yang sangat keibuan. Dia nanyain aku pake nada tanya ke anak TK. Maka aku pun keluar manjanya, “Semalem ada hewan masuk kuping”. Dokter: Ouw..ouw..ouw.. Yuk..kita liat..

 

Aku duduk di kursi, depanku ada TV 14 inch. Dokter itu datang dengan lidi besi bersinar di ujungnya. Dia masukkan itu lidi besi ke kupingku, dan muncullah telingaku di layar TV. Si lidi melihat ke dalam kupingku, dan sangat bersih. Ga nampak ada kotoran, puing, apalagi hewan. Aku shocked.

Dokter: mana hewannya? Ga ada tuch..

Tata: ada kooo… beneran! Semalem dia gerak-gerak teruuuusss…

Dokter: Tapi mana? Ga ada kan ni? Kalau ada, pasti keliatan kan? Ni.. dah sampai gendang telinga dan ga ada apa-apa kan?

Tata: tapi…tapi…kerasa banget gerakannya.. (ku dah mau nangis gitu..)

Dokter: yakin ada hewan masuk ke telinga? (dia ngeluarin lidi besi itu)

Tata: ya..kin.. aku ngrasain dia cakar-cakar… (ni dah hampir nangis beneran.. ku mulai panik karna ada kemungkinan aku beneran berhalusinasi)

Dokter: Coba kita liat lagi..

 

Akhirnya dia ngliatin kupingku secara manual. Pake mata telanjang dengan bantuan lampu senter di kepala. Dan aku masih menerawang, mencoba meyakinkan diri bahwa beneran aku merasakan hewan itu mengganggu tidurku.

 

Dan akhirnya dokter itu berkata, “Ga ada hewan ko.. Cuma ada kaki ajah..”. Hahh?? Kaki? Kaki hewan kan? See?! Beneran ada hewan masuk kupingku kan?! Aku tersenyum lega dan bahagia.. Kalau memungkinkan ku mau sujud syukur! ^^

 

Trus dokter masukin lagi lidi besi, dan nampaklah tuh hewan di layar TV. Dia gelantungan di dinding telingaku, dan DIA BERGERAK! Dia masih hidup! Wow...menakjubkan! Aku terharu melihatnya.. Pengen kuciumin, trus kujites2 habis itu!

 

Prosedur selanjutnya adalah, kepalaku dimiringkan dan dokter memasukkan rivanol ke dalam telingaku. Rasanya? Seperti ada kawah lahar di kupingku. Blup..blup..blup..krenyesss…krenyesss… Dan entah kenapa aku merem dan nangis. Setelah beberapa detik ada pendidihan di kupingku, kepalaku ditegakkan, cairan keluar, tanpa si hewan. Trus habis itu udara hangat mendekati panas ditiupkan ke kuping. Aku nangis lagi. Habis itu disedot. Aku dah ga peduli lagi.

 

Dan kudengar di dokter berkata ke si suster, “Ko ga ada yah.. Mungkin tadi dah keluar bareng rivanol ya..”. Trus lidi besi masuk lagi “Dah ga ada yah.. Tuh… Tadi ada di sini kan? Sekarang udah ga ada ya..”, si dokter berkata padaku. Dalam hati aku berkata “Dia kan bisa aja pindah tempat!”. Tadinya ku pengen maksa ku mau liat wujud bangkainya. Tapi ya sudahlah..Pasti dia dah mati bak dikremasi!

 

Selesai prosedur, aku diberi tau bahwa mungkin beberapa saat kupingku akan terasa aneh. Setelah itu aku ku kasir menyerahkan kartu statusku. Setelah ketik-ketik, si mbak kasir menyebutkan angka itu. Hahh?? Aku berdoa aku salah denger atau hewan itu masih ada dan iseng bisik-bisik bahasa manusia. Kuminta diulangi, dan angka yang disebut adalah sama. Oh my… Aku hanya meminta jasa pembunuhan satu hewan keciiiiiil!  Hewan kecil yang ga jelas itu semut atau nyamuk! Ga jelas pula bangkainya dimana! Pengen aku masuk lagi ke ruang pembunuh bayaran itu dan menuntut wujud bangkai hewan yang membangkrutkanku. Tapi ya sudahlah… Yang penting telah terbukti aku tidak berhalusinasi, bahwa beneran ada hewan masuk kupingku. Dan yang terpenting, aku bisa tidur nyenyak lagiiii...

 

Alhamdulillah.. ^o^

 

 *mulai merencanakan puasa nonton, puasa Daud dan puasa-puasa lainya.. Hehehe...

 

80 comments:

  1. Hah??? Jadi, blom tentu dia keluar kan??? Tatatata... Kau blom liat jasad atau abunyaaaa... Masa kau bisa percaya begitu saja dan membayar kegiatan-mematikan-hewan-tanpa-bukti-nyata, yang jelas-jelas harganya dua kali lipat dari cek up hamil...

    Ogh...

    ReplyDelete
  2. karna ga mungkin dia bisa menghindari kremasi itu, May... dididihkan di telinga, disemprot udara panas,habis itu disedot. Masa iya dia bisa lolos..?! Pasti dah jadi abuuuuu...

    Amin..

    ReplyDelete
  3. Serahkan pada Yang Maha Kuasa *natap Tata sewot sambil mikir, "mendingan lu cek hami, Ta. Dapet dua kali"...

    ReplyDelete
  4. Gimana caranya biar aku bisa cek hamil yah, May?

    ReplyDelete
  5. Aku baca aja merinding-rinding Ta... hiiiy

    ReplyDelete
  6. maka percayalah ketika kau mengalaminya, serasa ada monster di telinga..

    ReplyDelete
  7. Huaa, sereem... Syukurlah udah berlalu ya Ta, walaupun pasti masih penasaran juga dan walaupun lumayan biayanya.

    ReplyDelete
  8. hmmm, dokter THT emang super mahal ta... ngelebihin biaya USG dan konsultasi..... sekali lien ke THt dan cuma disenter, dimasukin kamera ketelingaku jd kulihat jelas saluran telingaku, bayarnya beratus-ratus ribu... gitu doang padahal.... huft


    *hikmahnya, tata musti lebih care sama kamarmu, musti sering dibersihin, sering dijemur, sering disemprot anti serangga.. jangan saking sibuk diluar dan kecapekan, nyampe kamar langsung nggeloso, trus merem....

    ReplyDelete
  9. iyah alhamdulillah... penasaran si dikiiiiitt masih ada.. tapi dikit ajah.. lagian takutnya tar pas liat wujud dia yang ancur, ku jadi sedih.. ^^

    ReplyDelete
  10. eitss.. kayaknya RS ka Lien lebih matre nih.. hihihi... aku di kuitansinya ada 6 item tindakan, dan totalnya ya seharga 20 kali nonton itu..

    ReplyDelete
  11. siaaaapppp!!

    Ku dah mau pindah kosan si tapinya... hehehe..

    ReplyDelete
  12. katanya kemampuan membaca kamu di atas rata-rata... masa baru segini udah mengaduh..

    ReplyDelete
  13. gw bilang juga apa.... gejala gila tuh.... dan dokter THT itu ternyata adalah dokter jiwa yg menerapkan metode yg dipakai di RSJ Shutter ISland... suatu saat kamu akan sadar....
    Welcome libotomi....

    ReplyDelete
  14. aku kemaren ke RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK, Jo.. ga ada poli jiwa di sanaaaaa...

    ReplyDelete
  15. itu berdasarkan kata-kata kamu.. di suatu tempat kuliat kamu berkomentar sesaat setelah tuh postingan muncul. Trus si pemosting berkata "baca dulu si". Dan kamu menimpali dengan "kamu meragukan kemampuan membacaku?". Gituuu..

    tadi kuinget2 dan kucari2 dimana, tapi ga ketemu... tapi aku yakin pernah baca itu!

    ReplyDelete
  16. Rumah sakit ibu anak itu kan halusinasimu.... sebenernya itu adlaah RSJ...
    gawat kamu....

    ReplyDelete
  17. aku punya bukti kuitansinya! di situ tertulis nama rumah sakitnya, beserta alamat dan nomor telponnya!

    ReplyDelete
  18. Tata... para dokter itu sedang melakukan tugasnya... mereka sedang mengikuti arah halusinasimu kemana.... percayalah suatu saat kau akan sadar.... dan ternyata selama ini aku adalah therapismu... hihihi... nama gw Chuck...

    ReplyDelete
  19. itu di postingan asiah klo ga salah

    aku kan bilang "kamu meragukan kemampuan bacaku?", bukan bilang "kemampuan bacaku di atas rata-rata lho", itu beda....

    jgn tanya bedanya apa, telaah sendiri..ribet ntar hahaha

    ReplyDelete
  20. Jonaz... kamu bener2 membuatku mati gaya dan salah tingkah..

    kalau ku ngotot menentang kamu, maka ku akan dibilang defensif..
    kalau ku ga peduli ma omongan kamu, maka ku akan dibilang apatis, menarik diri, withdrawal..


    tapi tapi tapi... aku kan makan makananku, merokok rokokku.. ga ada yang dari kamu atau kalian.. aman dunk aku... ^o^

    ReplyDelete
  21. tapi aku gak mematikan idemu kan?

    ReplyDelete
  22. ssssttt... udah lah Di... dia dalam masa penyembuhan.... ikuti saja apa maunya....

    ReplyDelete
  23. hohoho..

    u'll always be my inspiration dunk.. ^^

    ReplyDelete
  24. penyembuhan? hewan itu ga membuat aku sakit ko...habis dikeluarin, beres deh..

    dompet si yang agak sakit... ^^

    ReplyDelete
  25. hmmm baiklah..
    tapi menurutku baca cepat dan tahan ngebaca panjang itu beda...hehe

    ReplyDelete
  26. lho bukannya kalau cepat berarti yang mampu melahap yang panjang dengan singkat jadi pasti sanggup baca?

    ReplyDelete
  27. baiklaaahh... intinya kamu ga berminat baca kisah hewan ku ini kan?



    ^o^

    ReplyDelete
  28. udah baca kok...

    setuju ama jo, kamu berhalusinasi Ta..

    ReplyDelete
  29. Ardi... aku kangen...
    *peluk2 Ardi...

    ReplyDelete
  30. imajinasimu ta.. mendeskripsikannya.. keren! :D

    syukurlah dah gak terganggu lagi..
    semoga gak kemasukan lagi yaaa..

    masih penasaran niy, hewan apa ya?

    ReplyDelete
  31. kukukuruyuk,, begitulah bunyinya... kakinya bertanduk... hewan apa namanya...
    *jadi yg masuk ke kuping tata seekor ayam?

    ReplyDelete
  32. @ m'onit: sepenglihatanku si kayak nyamuk tapi tak bersayap, kayak semut tapi berkaki panjang.. Harusnya beneran minta diprint yah, trus kita identifikasi deh.. ^^

    @ jo: kalau ayam ak tau dunk.. Ni hewan ga berparuh.. (ayam berparuh kan ya?)

    ReplyDelete
  33. Tataaaa...ini kenapa jadi antiklimaaakkss? heuheuehue *tega*

    kupikir lo akan pasang gambar hewan aneh yang teronggok setelah diracunin pake rivanol :D

    semoga beneran udah keluar deh, soalnya THT kan oke banget biayanya

    ReplyDelete
  34. Astaghfirullah Ardiii..! Ku langsung ngilu niii..!

    ReplyDelete
  35. apa kubalik lagi ke THT nya dan minta rekaman gambar semalam yak? demi kepuasan pembaca... ^o^ Ah tapi tar dimintain bayaran lagiiii... sudah cukup pemorotan semalam.. ^^

    ReplyDelete
  36. sumpah bikin kuping ku berdenging lagi tuh gambar!

    ReplyDelete
  37. echan...ga nangkep kesimpulannya ya??
    si tata berkhayal...halusinasi..

    ReplyDelete
  38. separuh postingan sih iya...tapi kan dokternya bilang dia liat kaki...
    meski ujung2nya gak ditemuin juga sih hewannya.
    kesimpulannya?
    si dokter bohong gitu? demi Tata? karena gak enak mo bilang "Mbak, Tata, itu cuma halusinasi semata" hihihihi

    ReplyDelete
  39. bukan bohong...ia hanya menuruti halusinasi Tata, biar tata ga freakout2 banget...
    itu dah terstrukturisasi dgn baik...metodis

    ReplyDelete
  40. echaaaaannn.... tetaplah di kubukuuuuuu...!!!

    ReplyDelete
  41. oh begitu... *manggut2 polos*

    tapi seru juga yah tu dokter, cuma ngikutin halusinasi dapet duit banyak huuuhhh... kalo gitu gw tetep di kubu Tata, bagaimanapun sungguh gak rela ngebayangin duit segitu raib dalam semalam hihihihi

    *nagih coklat krn udah rela tetap tinggal di markas Tata*

    ReplyDelete
  42. i love you, Chan.. I do!

    mwah mwah mwah!

    ReplyDelete
  43. apa cukup cinta sampe akan menghadiahi gw coklat sekarung?

    ReplyDelete
  44. nyicil karungnya dulu boleh tak? ^^

    ReplyDelete
  45. tapi karungnya yang bagus yah...
    kalo bisa yang bahannya tahan aer gitu Ta

    ReplyDelete
  46. hahaha.. mau kamu pake bauta apakah tu karung tahan aer, Echan?

    ReplyDelete
  47. buat jas ujan Ta, maklum ini udah musim ujan kan... daripada pake payung, mending karungan, kayaknya lebih efektip en episien

    ReplyDelete
  48. Marvellous...marvellous! *pake nada si anak India di upin ipin yah..

    ReplyDelete
  49. ada anak Indianya yah?
    *jarang nonton Upin Ipin*
    pake goyang2 gak Ta ngomongnya?

    ReplyDelete
  50. hahahahhahah.. *HUGS*
    btw gw ketawa baca inii hehhhe *upss maap ta*

    ahh RIP buat hewan kecil itu ya.
    semoga dia gak balik2 lagi! EYMENNNN!

    ReplyDelete
  51. BWAHAHAHAHAHAHHAHA.. ini lagiii!
    kenapa hewannya amit2 gini ya?

    ReplyDelete
  52. ah..olip ga ngeh nih...
    hewannya tu ga ada lip...halusinasi

    ReplyDelete
  53. @ mariaolivia: kamu percaya aku kan? Kaaann? Acuhkan si ardi! Dia yang berhalusinasi tentang aku berhalusinasi!

    ReplyDelete
  54. Begitulah Ardi.. Aku menyerah.. Ilmuku blum sampe untuk menghadapi kamu..

    ReplyDelete
  55. hahahhha. kasihan. aku percaya kok taaaaaaa *hugs*

    ReplyDelete
  56. tapi kamu kan punya ajian pamungkas ribetjaya Ta... kamu pasti menang melawan Ardi...

    ReplyDelete
  57. tenanggg ta, ada akuu kok. sinii..sinii.. duduk deketann..

    ReplyDelete
  58. kuanggap ini sebagai pujian yah, Jo.. mwah!

    ReplyDelete
  59. asiiiikkk.... dapet peluk nggak?

    ReplyDelete
  60. jadi kamu ngebela tata?

    *metotot sambil benerin bokser dan mlintir bulu dada

    ReplyDelete
  61. kayak punya ajah... pun punya, pasti palsu!

    Hohoho...

    ReplyDelete
  62. kyaaaaaa~~~

    Tata kok tauuu?? *pasang muka terkejut tiada tara*

    ReplyDelete
  63. itu nawarin Tata kan yah?
    *dorong Tata*

    ReplyDelete