Sunday, October 28, 2007

Emansipasi

[Untuk Nila: Kau harus bangga akan Bapak]

 

Semalam ku nonton teater Malam Jahanam di Sanggar Baru TIM. Tanpa mengikuti diskusinya, ku pulang jam 10. Seperti biasa, di saat ku kemaleman ataupun males pulang ke Depok, maka ku nyampir ke Matraman Dalam II, rumah Nila. Walaupun Nila tak ada di rumah karena harus membanting tulang di negeri orang, bukan merupakan hambatan bagiku untuk numpang tidur.

 

Di rumah Nila biasanya ada Mamanya dan adiknya, Zaky. Yang perlu kulakukan hanyalah menelepon untuk mengabarkan bahwa aku sedang di jalan menuju rumahnya, Tante, Tata ke rumah yaaaa.... Jadi modal untuk nginep di rumah Nila adalah pulsa untuk telepon, sikat gigi dan pantyliners. Handuk, dan baju tinggal ambil punya Nila. Hmm..enaknya...!

 

Tapi semalem kejadiannya agak berbeda. Saat ku telpon ke rumah Nila, tak ada yg mengangkat. Walau begitu ku tetap menuju ke arah Matraman. Sampai depan rumah Nila, lampu nyala. Pfuhh... brarti ada orang di rumah.

Ku buka pintu pagar tanpa pencet bel, ketok2 ataupun permisi. Sesaat, ada yang buka pintu rumah: Bapaknya Nila, diikuti Zaky. Agak aneh, karena biasanya yg menyambutku adalah Mama Nila. Ketika masuk rumah, Mama Nila pun tak nampak. Ternyata beliau masih berada di Surabaya dari hari Rabu menghadiri pernikahan adik sepupunya.

 

Jadilah aku di rumah Nila bersama dengan Bapak dan adeknya. Zaky langsung naik ke kamarnya lagi. Maka tinggallah aku dan bapak Nila berdua di depan TV berusaha mengobrol tentang apa saja. Ku coba crita tentang film rekonstruksi Aceh yang baru kutonton, mengingat Bapak Nila juga kerja di Aceh untuk pembangunan perumahan. Tapi ternyata topik itu tidak bertahan lama. Ku ke atas sebentar menengok Zaky di kamarnya. Dia sedang ber-SMS ria dengan gadisnya. Fufufufu...

 

Lalu ku turun lagi ke ruang TV. Di TV sedang menayangkan acara selebriti menari yang dikomentari juri, kemudian penonton memilih melalui SMS siapa yang paling jago menari. Obrolan mengarah ke acara itu. Sekarang tinggal 5 peserta ya, Ta?. Wah, kl si ini emang ga bagus kan ya, Ta? Saya sukanya yg ini ni... Waduh... Ku yg ga pernah nonton acara itu pun klabakan mengimbangi komentar2 beliau. Begitu pula jika ada iklan acara lainnya, ku ga ngerti musti komentar apa. Cukup senyum dan komentar seadanya.

 

Akhirnya jam 11. Acara selebriti menari berakhir dengan memulangkan pasangan penari tertua. Bapak Nila meminta Zaky untuk membereskan kamarnya untuk kutiduri. Zaky…kamarnya diberesin ya..Biar Ka Tata tidur di situ, Zaky tidur sama Bapak aja… Tadinya ku mau mengatakan Ga usah Om, Tata tidur di sini juga gapapa. Tapi ku trus kebayang, kl Zaky tidur di atas, brarti ku di bawah hanya berdua sama Bapak Nila dunk.. Sepertinya tidak pantas.. Hihihi…

 

Tak lama, Zaky turun dan masuk ke kamar Bapak. Aku pamit ke atas. Begitu masuk ke kamar Zaky, aku agak terpana. Tadi pas ku melihat dia ber-SMS, kamar Zaky cukup berantakan. Tapi saat ku mau tidur itu, wow... Rapi jali! Buku-buku yang tadinya berserakan di lantai telah tertata rapi. Bantal yang tadinya entah di mana tertumpuk di ujung kasur. Di ujung kasur satunya, bedcover terlipat rapi. Keajaiban! Seumur-umur ku nginep di rumah Nila baru sekali itu tersedia bedcover di kasur. Zaky yang nyiapin pula. Hohoho...

 

Ku terbangun saat subuh. Bukan karena ku rajin. Bukan pula karena jam biologisku secara otomatis membangunkanku saat subuh. Tapi karena mushola di depan rumah Nila mengumandangkan adzan dengan begitu bersemangat. Tak cukup adzan, bacaan sholat beserta aba2 AllahuAkbar nya juga dikumandangkan melalui loud speaker. Mau ga mau aku bangun dan ambil wudhu. Kemudian aku sholat subuh di ruang tamu. Dan di situ kutemukan Zaky tidur di sofa. Ouw..dia ga jadi tidur sama Bapak.

 

Selesai sholat subuh, seperti biasa ku naik lagi ke kasur melanjutkan tidur sampai jam 6. Biasanya kala ku di rumah Nila, ketika ku bangun jam segitu Mamanya Nila sudah bangun dan sedang merebus air. Tadi pagi, yang kutemui saat turun tangga adalah: bapaknya Nila sedang menyapu ruang tamu! Wow… Jadi malu.. Sumpah ku malu!

Di sofa sudah tidak terbaring Zaky. Ku ke kamar Bapaknya Nila, ga ada juga. Zaky mana Om? Jawabannya adalah: tuh lagi mandií. Wow lagi... Biasanya jam segitu Zaky belum bangun atau sedang terjadi adegan pembangunan Zaky secara paksa oleh mamanya. Wow.. Secara spontan ku berkomentar Waa..tumben Zaky rajin..! Kata bapaknya Nila Ya tetep musti dibangunin dulu.. Walau begitu tetep aja wow, karena adegan pembangunan Zaky berlangsung sedemikian rupa sehingga aku tidak ikut terbangun. Wow..

 

Tetap sambil menyapu lantai, Bapak Nila menlanjutkan Di meja udah ada nasi uduk, Ta. Sumpah aku maluuu... Dan yang keluar dari mulutku adalah Ya ampun Om... Kata Bapak Nila sambil mengayun2kan sapu menyentuh lantai skalian beliin Zaky ko..

Bapak Nila bergerak menyapu area dapur sambil berkata ke Zaky Zak..cepeten mandinya, gantian ama Ka Tata... Dan tak lama kemudian, Zaky keluar kamar mandi berbalutkan handuk. Oiya..handuk! Ku segera ke atas, mencari handuk. Pas ku ambil handuk di jemuran, kuliat Bapak Nila sedang menyapu jalan di depan rumah. Wow...

 

Pada saat ku selesai mandi dan mau ganti baju di kamar, Zaky sudah rapi berpakaian dan sedang makan nasi uduk. Kemudian dia berkata, Pak, kaos kaki dimana?. Bapak Nila bergegas masuk kamar dan membolak-balik tumpukan baju. Kemaren udah disiapin ko Zak... Udah dipisahin.. Sambil terus mencari. Zaky naik ke kamarnya mengambil tas, dan saat turun menanyakan kaos kakinya lagi. Dan kaos kaki itu telah disiapkan oleh Bapak di sebelah sepatu Zaky.

 

Setelah Zaky selesai memakai sepatu, dia diantar Bapak ke sekolah. Dan aku duduk di depan TV makan nasi uduk sambil nonton acara gosip tentang presiden yang meluncurkan album baru dan berpikir pemandangan yg tidak biasa pagi ini...

2 comments:

  1. malu sama Bapaknya Nila karena apa Ta? Smoga nggak ada kaittannya dengan gender ya

    ReplyDelete
  2. hehehe...
    Malu karena dia yg seorang bapak2, bangun pagi trus bli nasi uduk trus nyapu rumah. Sedangkan ku yg seorang gadis, dah numpang tidur, bangun nya siang tinggal makan tu nasi uduk pula...
    Harusnya kan seorang gadis bangun tidur trus nyiapin kopi sedangkan bapak2 bangun tidur trus baca koran sambil minum kopi...
    Gender kah?

    ReplyDelete