Sunday, July 26, 2009

Gugatan untuk Jo_Penyembunyian Fakta Pulau Sempu

 

Kami sudah kembaliiiiii.....

 

 

Alhamdulillah... Setelah bertemu dengan banyak hal yang diluar skenario, kami bersyukur kami dapat kembali dalam keadaan utuh.

 

Sebelum lanjut ke laporan perjalanan kami (yang akan ku sampaikan dalam beberapa tahap...menimbang biar ga kepanjangan dan sambil menunggu foto2 dari sang fotografer), tolong yang namanya Jo dimohon untuk berdiri. Agenda pertama ini adalah sidang terhadap saudara Jo yang telah memberikan informasi tidak akurat kepada Tim Gadis Nekad.

 

Saudara Jo siap untuk disidang? Mari kita mulai.

 

Jadi waktu itu awalnya adalah undangan pernikahan dari Meilia dan Adi yang bertempat di Batu kepada salah satu anggota Tim Gadis Nekad, Nurul. Anggota lain langsung bersemangat untuk ikut dan membayangkan jalan-jalaaaaannn! Maka dimulailah pencarian ide jalan2 di Batu-Malang. Kemudian muncullah Saudara Jo dengan ide ‘Bromo’-nya. Masih ingat, Saudara Jo? Maka kami jajakilah semua kemungkinan tempat jalan2 yang bisa didatangi di antara agenda kondangan.

 

Sebulan lebih konsultasi dilakukan antara perwakilan Tim Gadis Nekad dengan Jo. Hingga akhirnya didapatkanlah draft akhir rencana perjalanan berserta budgetingnya. Pada rencana itu dinyatakan bahwa kami akan menjadi gadis mandiri di sana. Kami akan menggunakan angkutan umum untuk mencapai lokasi-lokasi wisata. Jo memberikan gambaran angkutannya dan tarifnya. Termasuk untuk ke Bromo, bahwa dari Batu kami akan naik bis ke Probolinggo kemudian naik colt ke Cemoro Lawang. Perhitungan waktu dan biaya disusun senyata mungkin. Pokoknya dengan melihat rencana perjalanan yang disusun, kami mantap untuk berangkat.

 

Rencana awal, kami akan berangkat dari Jakarta pada hari Jumat sepulang kerja. Tapi karena harga tiket kereta antara hari Kamis dan Jumat berbeda 40ribu, maka kami memutuskan untuk berangkat pada hari Kamis. Hohoho...

 

Dengan adanya pemajuan keberangkatan, maka itu artinya kami membutuhkan agenda acara tambahan untuk satu hari. Saudara Jo berkata, “Ke Pulau Sempu aja”. Tim gadis nekad langsung tanya paman Google tentang Sempu Island. Dan didapatkanlah gambar ini.

 

 

 

Hwuaaaa...Siapa yang tidak ngiler coba?! Laguna seperti di The Beach! Imajinasi untuk ketemu dengan Leonardo lokal memperbesar keinginan kami untuk ke sana. Trus kita langsung memikirkan properti untuk sesi foto2 di sana jugaaaa... Hohoho...

 

Jo mengatakan bahwa untuk ke sana maka kami harus menuju suatu  tempat bernama Sendang Biru, kemudian dari situ dengan naik perahu menyeberang ke Pulau Sempu. Ketika agenda Sempu belum final, si Jo jatuh sakit. Maka konsultasi dilanjutkan dengan Wida. Informasi yang diberikan tidak jauh berbeda, hanya Wida menambahkan bahwa jalan ke Sempu itu jauh dan sepertinya tidak ada angkutan umum ke sana. Maka tercetuslah ide untuk menyewa mobil.

 

Estimasi perjalanan dari Malang ke Sendang Biru adalah 3 jam. Jadwal kedatangan kereta dari Gambir di Malang adalah jam 08.44. Jadwal kususun sebagai berikut:

 - Sampai di Malang langsung mandi dan sarapan

- jam 10 sudah berangkat ke Sendang Biru

- Jam 1 siap menyeberang

- Jam 2 tiba di pulau Sempu impian

- Leha2, makan seafood, sesi foto2, ukir2 nama di pasir, kejar2an di antara ombak, sambil nunggu sunset

- Menikmati sunset, foto siluet

- Jam 7 jalan balik ke Batu

- Jam 10 sudah berada di kasur untuk meluruskan punggung

 

Rencana yang sempurna bukan?

 

Namun sayang sungguh sayang... Rencana yang sempurna itu harus mengalami ‘kekacauan’, kekacauan pertama karena kereta kami telat. Kami baru sampai di Malang jam 10 lewat. Baru bisa mulai jalan ke Sendang Biru jam 1. ‘Kekacauan’ lainnya dikarenakan ada fakta yang disembunyikan oleh Jo.

 

Fakta 1

Bahwa Sempu adalah pulau konservasi alias cagar alam.

Artinya bukan objek wisata. Artinya tidak boleh asal didatangi.

 

Fakta 2

Sebagai konsekuensi dari Fakta 1, maka untuk bisa mendatangi Pulau Sempu, harus mengantongi izin dari Departemen Kehutanan! Itu pun harus di Surabaya! Dan harus atas nama organisasi, ga bisa pribadi. Konsekuensi lainnya adalah: masih banyak binatang liar di sana, termasuk macan!

 

Fakta 3

Menyeberang ke Pulau Sempu ada batas jamnya. Paling sore jam 2. Lebih dari itu, boleh nyebrang tapi ga boleh balik lagi, alias kita harus nginep, paginya baru dijemput.

 

Fakta 4

Ketika kita menyeberang dari Sendang Biru ke Pulau Sempu, kita tidak langsung sampai di tempat yang kita mau, melainkan di suatu tempat yang namanya Teluk Semut. Dan itu adalah ‘nothing’, kecuali tempat perahu menurunkan penumpang.

 

Fakta 5

Dari Teluk Semut ke laguna, yang namanya Segara Anakan, kita harus berjalan kaki selama satu jam. Yak benar JALAN KAKI SELAMA SATU JAM NONSTOP. Medannya pun bukan jalan beraspal, bukan pula jalan setapak seperti di tengah persawahan, melainkan JALANAN LIAR DI TENGAH HUTAN. Akar pohonan malang melintang, tak sedikit pohon yang tumbang, tanah berlumpur, dan tentu saja tidak ada petunjuk, apalagi lampu.

 

Fakta 6

Selain laguna itu masih ada tempat2 lain yang cuantik. Ada yang namanya Segara Lele, Pasir Panjang (pantai yg jumlahnya 8!)

 

Fakta 7

Ketika sore, jalanan di fakta 5 adalah GELAP GULITA.

 

Dengan fakta2 di atas, maka persyaratan minimal menyeberang ke Sempu adalah:

 1. Ijin dari DepHut. Untuk mendapatkannya kita harus memenuhi syarat di nomor berikut.

2. Sepatu. Jalannya adalah tanah tidak beraturan. Resiko becek dan lumpur tinggi. Jadi sandal jepit is not recommended, makruh deh hukumnya.

3. Senter. Karena di sana itu gelap gulita kalo udah mulai sore.

4. Perlengkapan bertahan hidup di alam liar, misalnya minuman (wajib ni, karena di sana ga ada yg jualan!), makanan, korek api, tikar, tenda, jaket.

5. Pemandu yang mengerti Sempu

 

Dan kami baru tau tentang itu semua pas udah di sanaaaaa....pas udah mulai jalaaaaannnn... Tau kalo gelap buanget juga pas jalan baliiiikkkk....

 

Jadi, saudara Jonaz... Kami menuntut Anda dengan pasal penyembunyian fakta2 yang dapat membahayakan gadis2 imut dan berakibat fatal!

 

Apa pembelaan Anda? Siap menghadapi kami berlima?

 

 

 

 

 

 

 

*untung tuh laguna keren abiesss... kl ga, beneran kami perkarakan kamu, Jo...*

 

24 comments:

  1. Pembelaan oleh Jonaz (butuh pengacara)
    Atas tuduhan menyembunyikan fakta seperti yang dikemukakan oleh saudari Tata bahwa :
    1. Pulau Sempu adalah Cagar Alam... semua orang tau kaleee... kan lu dah tanya mbah Google... coba tanya mbak Wiki juga http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Sempu

    2. Kalo masalah ijin, gw nggak pake ijin2 segala. Mungkin kalian terlihat mencurigakan.

    3. Untuk kedua kalinya gw kesitu gw baru jam 4 nyebrang dan balik lagi jam 6 pakai perahu nelayan setempat dan it's fine.

    4. What do you expect? Teluk dengan banyak semutnya?

    5. Kalo masalah jalan selama 1 jam itu juga harusnya udah aware... jangan ngebayaning fasilitas eskalator atau jalan beraspal di pulau yang tidak berpenghuni..

    6. Kalo sempet lagi bisa ke karang Nyonya, agak ke tengah laut selatan...

    7. Ya jelas lah gelap gulita, emang mall jam segitu terang benderang?

    ReplyDelete
  2. Begini yah... Kami sangat percaya ke Anda. Jadi hanya omongan Anda yang kami dengarkan.

    1. Nanya ke paman google nya gini caranya, "Mau liat gambar Sempu dunk..". Jadi kamu cuma melihat gambar, ga baca apapun. Jadi kita ga tau kalo itu cagar alaaaaaammmmmm

    2. Enak aja kami mencurigakaaaaannnn... Justru karena kami harus dilindungi tauuuu... akhirnya kita musti nyogok!

    3. Karena kamu dikira nelayan kaleeee....

    4. Kan kupikir habis kita nyebrang langsung ketemu tuh lagunaaaaa... pas udah nyampe, "Lha? udah nih Pak?". Trus baru tau kalo musti jalaaannn...

    5. Sumpah Jo... Ga ada satu pihak pun yang ngasi tau kita kalo musti ada acara jalan kaki! Sejauh itu pula. Untung kita tangguh! Hohoho...

    6. Kita memang berencana untuk explore Sempu selama seminggu! Kami berharap kamu bergabung, jadi kalo ada apa2..kamu bisa langsung kami panggang!

    7. Ya kan kita pikir karena sudah begitu terkenalnya, maka fasilitasnya memadaiiiiii.... Lampu jalanan kek...penyewaan senter kek...

    Ekspedisi Sempu berikutnya aku harus lebih mendalam risetnya! Jangan hanya berdasarkan kata2 Jo. Maaf...posisi Anda sebagai ketua dewan penasihat Tim Gadis Nekad kami lengserkan. Hohoho....

    ReplyDelete
  3. ah males... konsultasi gratisan juga... wikikikikikiikiki...

    ReplyDelete
  4. Hooo... jadi kamu cowok bayaraaaannn??

    ngobrol duonk...

    ReplyDelete
  5. asik! ikutan!

    huehehehe lucu aja tu baca "perkara" di sini. jadi penonton sidang aja bisa nambah2 ilmu =))

    kayaknya ni masing2 pihak beda ekspektasi hahaha

    ReplyDelete
  6. Kalau mau ikut, bantuin riset yaaaaa....


    Si Jo ngasih taunya cuma 10 persen! Sisanya surprise buat kamiiiii... Kupikir kan cukuplah dia kujadikan informan...ternyata peliiiitttt....


    Yang pasti kami berlima berkata, "Kita harus kesini lagi!"

    Di episode berikutnya akan kuceritakan bagaimana Tim Gadis Nekad menghadapi fakta2 yang mengejutkan itu...

    ReplyDelete
  7. Gak jadi diperkarakan ya si Jo ituh?? kalo tbukti bersalah kan bisa disuruh bayar denda buat nutup biaya refleksi kaki yang linu-linu niiihhhh,,,

    ReplyDelete
  8. Oiyaaaaa.... Kalau perlu dendanya adalah membawa kita ke Sempu lagi.. Semua biaya dia yang menanggungnya! Hohoho...

    Mari kita perkarakan dia! Miyaaaa... Pimpinlah pemerkaraan ini! ^o^

    ReplyDelete
  9. baru kulihat foto2nya di fesbuk.. kok keren amat sih, 5 gadis nekad bisa diikuti oleh seorang potograper yg keren2 hasil potonya?

    ReplyDelete
  10. iya dong, kan kita lima gadis nekad yang mempesona *berharap gak di pentung*

    ReplyDelete
  11. maabh ya Ta, aku lulusan Farmasi, bukan hukum. Mungkin bisa didelegasikan ke Senja ajah,,,

    ReplyDelete
  12. hiyaaaa.... ada yg ga trimaaaaa.....

    Itulah... Kata nurul di stasiun Gubeng pas kita mau pulang, "Bener banget ga si kata2 Paulo Coelho? Ketika kita menginginkan sesuatu dengan sangat, maka seluruh alam semesta akan membantu kita".

    Kami membuktikannya!

    Penemuan fotografer keren itu akan ada bahasannya tersendiri! Sedang disusun... ^o^

    ReplyDelete
  13. Yaaa... tar dia pasti jawabnya "Over macht.. over macht". Hohoho...

    ReplyDelete
  14. wah aku bukannya gak terima, krn aku kan potograper.. bukan bagian dari gadis model ;))

    maunya klo aku dapet bayaran =))

    ReplyDelete
  15. Hiiiii.... Komersiiiiiiilllll.....

    Awalnya kita ga tau kalo dia tuh fotografer.. Jadi dia ga dikasih pegang kamera..

    Nah, pas kita bilang dah cukup liat sunrisenya mari ke objek selanjutnya, dia berkata, "Boleh 3 jepret ga?". Dikasih dunk... hwuaaaa... ternyata kerrreeennnn.... Sejak itu, maka kita disuruh pose apa aja manut... Hohoho....

    ReplyDelete
  16. Alhamdulilah.... keputusanku untuk pergi melancong sendiri ke Madiun ternyata membawa berkah... lolos dari kalian...

    ReplyDelete
  17. Hwuaaaa.... kamu takut ya sama kamiiiii... Lima Gadis Nekad yang Mempesona! Hohoho....

    Jangan2 waktu itu, pas ku telp...kamu pura2 ga denger yaaaa... Sok nyalahin mbak2 rambak 500 rupiah.... Waktu itu kan ku mau caci maki kamuuu...

    ReplyDelete
  18. -thanks to Mbak Rambak- Gak denger nenek sihir ngigau... hihihihihiih

    ReplyDelete
  19. Kapan kasus Bromo diajukan ke sidang..?

    ReplyDelete
  20. Kamu menyebutku 'nenek sihir'? Baiklah... Pasal perbuatan tidak menyenangkan dimasukkan dalam gugatan selanjutnyaaaa....

    ReplyDelete
  21. Saat ini BAP sudah hampir final.. Sudah mau masuk ke penyusunan delik perkara. Tinggal melengkapi daftar saksi2 dan bukti. Diharapkan dalam akhir minggu ini kita sudah bisa mengajukannya.

    *kebanyakan nonton konpress pengacara artis2 bermasalah, kosakataku jadi bertambah! Hohoho...)

    ReplyDelete
  22. Jd pengacaranya aja deh *pengkhianat tim nekad* :-))

    ReplyDelete