Kan critanya kantor kami sedang di re-layout. Jadi beberapa orang yang ruangnya dipugar, diungsikan ke ruang meeting. Meja dijejer-jejer, trus kita kerja bareng.
Nah, salah satu pengungi membawa radio, dan sepanjang hari memutar tuh radio.
Kemarin aku tidak begitu mendengarkan lagu apa yang sedang diputer. Selain karena bukan lagu jadul (jadi aku ga tau itu lagu apa), juga karena critanya aku kan konsentrasi bekerja... Hohoho...
Tapi hari ini aku tertampar2 gitu...
Lagu penampar pertama adalah
Menghitung hari, detik demi detik
masa ku nanti apa ‘kan ada
Jalan cerita, kisah yang panjang,
menghitung hari
Padamkan saja, kobar asmaramu
jika putih itu tak ‘kan ada
Yang aku minta, tulus hatimu,
bukan puitis
Pergi saja, cintamu pergi,
bilang saja, pada semua
Biar semua, tahu adanya,
diriku kini sendiri
Jadi inget jaman2 masa iddah dulu... Tiap bangun tidur ku berkata, ”Yak hari ke-1 dari hari itu...”. Esoknya, ”Yak..hari ke-2..”. Dan seterusnya... Perjuangan berat tauuu... ^o^
Lagu penampar kedua
Saatnya ku berkata, mungkin yang terakhir kalinya
Sudahlah lepaskan semua kuyakin inilah waktunya
Mungkin saja kau bukan yang dulu lagi
Mungkin saja rasa itu telah pergi
Dan mungkin bila nanti kita kan bertemu lagi
Satu pintaku jangan kau coba tanyakan kembali
Rasa yang kutinggal mati
Seperti hari kemarin saat semua disini
Jadi inget kata2 bipang waktu itu, ”Kupikir inilah saatnya untuk kita akhiri semuanya sampai di sini”. Ga sama persis si... Tapi mirip kaaaannn... Hehehe...
*coba ku ngeh sama lagu2 itu pas masa itu... Kan ku bakal punya theme song yang kekinian... bukannya Somewhere between ur heart and mine.. *
wohohohoho kesian deh lo!
ReplyDeleteCari ribut, Jo? Ku masih punya gugatan Bromo untuk kamu lho... Hohoho..
ReplyDeleteREUNI NIH YEEEE......
ReplyDelete*telpon Paris Hotman*
ReplyDeletegaya nggak kenal ja lagi
ReplyDeletesok nggak ngerti
halah
wakakakakkakakakakka