Monday, January 17, 2011

IDOLA BARU!

…satu oleh-oleh nonton Musikal Laskar Pelangi…

 

Hampir sebulan lalu aku menonton pertunjukan Musikal Laskar Pelangi (MLP) untuk pertama kalinya. Sebenarnya aku tidak ada motivasi khusus ketika menonton pertunjukan ini. Aku tidak (sanggup) membaca bukunya dan aku tidak menonton filmnya. Aku bukan fans dari Mira Lesmana dan Riri Riza, aku baru mendengar nama Hartati sang koreografernya. Erwin Gutawa? Jujur aku tidak begitu terpukau dengan karyanya, bahkan pernah kesal padanya ketika dia ‘merusak’ lagu-lagu Siti Nurhaliza di konsernya di Inggris sana. Jay Subiakto? Aku tidak begitu mengenal dia, karena selain jarang muncul di acara gossip, karya dia (kupikir) juga bukan merupakan konsumsiku. Hanya aku mendengar bahwa dia baru saja membuat pertunjukan Matah Ati di Singapura dan dia ‘dibenci’ pemain karena memiringkan panggung demi penonton bisa melihat aksi panggung secara komplit. Ketika membaca berita itu di Kompas, aku mencatat namanya (di hati) ^o^

 

Jadi, motivasiku nonton MLP selain untuk memperkaya tontonan juga untuk Jasmine. Kapan lagi aku bisa mengajak Jasmine kencan dengan tontonan jenis baru kan? “Jadi kita mau nonton Laskar Pelangi yang orangnya asli?”, Jasmine menyimpulkan arti kata ‘live’.

 

Dan ketika menonton, bukan hanya Jasmine, aku pun klepek-klepek dibuatnya. Dari layar diangkat Jasmine sudah terpekik “Wah..lucu sekaliii ada mobil di panggung!”. Sedangkan aku “Amiit..niat ajah yah..”. Dari segi cerita, menurutku sederhana namun runut. Musik dan liriknya menghipnotis. Begitu lagu pertama dimainkan, aku langsung berkata “Aku harus beli CD nya!”. Liriknya lugas, bukan puitis, tapi tidak kaku, dan sedikit mengingatkan pada lagu-lagu jaman Petualangan Sherina dulu. Koreografinya, luar biasa pas. Kompak dan bersatu dengan musik dan adegannya. Juaranya tentu saja tata panggungnya, lebih tepatnya production design-nya. Bukan sesuatu yang wow atau wah, tapi memanjakan mata. Bukan sesuatu yang dahsyat secara visual tapi cukup mengejutkan.

Kejutan-kejutan kecil muncul dengan teratur dan terus-menerus, tak ada kesempatan kita untuk bosan. Ibarat pacaran, aku tidak jgerr dikasih istana, tapi dikasih kopi pagi, kemudian agak siangan dikirim bunga, sorean dapat SMS luchu, ya gitu-gitu deh. Jadi, sebentar-sebentar aku akan menahan nafas takjub, diikuti dengan “anjiirr..”,astaga..”,oh.my.god”, “woow”, "kurang ajar ya" dan celetukan-celetukan kagum lainnya. Dan aku akhiri dengan “aku harus bertemu Jay!”.

 

Jadi, selesai pertunjukan aku segera menuju toko yang ada di situ dan membeli CDnya dan menemui Jay Subiakto! Dan bertemulah aku dengannya! Ummhh..dia kan orangnya kayak batu es gitu yah? Dingin dingin gimana gitu. Jadi aku pun tak berani untuk peluk dia ^^ Hanya kujabat tangannya dan bilang “makasih sudah memberikan panggung yang kerrennn!”. Dan dia sambil membungkuk sopan berkata “Terimakasih terimakasih sudah datang”. Yaaa mungkin template sih..tapi bahasa tubuhnya menunjukkan dia tulus. Kemudian aku sedikit menyampaikan bagian-bagian tata panggung favoritku. Dan cintaku terjatuh padanya ketika dia merangkulkan tangannya ke Jasmine. Ouw ouw ouw..aku cinta, aku CINTA orang yang suka dan cinta anak-anak!

 

Dan segera setelah itu aku mengirim pesan ke teman-temanku “Aku cinta Jay Subiakto! Aku cinta Jay Subiakto! Aku cinta Jay Subiakto! Aku cinta Jay Subiakto!”.

 

Waktu pentas MLP yang cukup panjang dan sistem tiket yang jelas membuatku bertekad untuk menontonnya sekali lagi. Maka, pergilah aku untuk menonton lagi untuk kedua kalinya di awal Januari. Kali ini bersama teman-teman, tidak lagi momong. Apakah ada beda? Tentu saja. Menonton pertama itu adalah memapar diri dan mata serta hati dengan kejutan, dan menonton kedua kalinya adalah menikmatinya dengan sepenuh hati. Lagu-lagunya sudah kuhapal semua jadi aku tinggal mengikuti sesekali. Dan tekadku kali ini adalah: ketemu jay lagiiii! Apalagi ketika habis istirahat si Willy mamamerkan padaku bahwa dia baru saja bertemu Jay dan berfoto bersama.

 

Agak susah menemukan Jay Subiakto. Karena dia bukan orang yang dicari-cari seperti halnya Mira atau Riri atau Andrea Hirata yang langsung dikerubuti orang. Para pemain juga dikerubuti orang untuk berfoto bersama. Dengan menyibak orang-orang aku berjalan dari ujung ke ujung, bolak-balik untuk menemukan Jay. Teman-temanku ikut berburu Jay. Dan ketika Shanty melihat sosoknya di luar, dia langsung “itu dia!” dan aku segera berlari keluar gedung.

 

Sesampai di depannya, sedang ada 1 orang berfoto bersamanya. Setelah selesai kujabat lagi tangannya “Dua kali menonton dan dua kali terpesona pada panggungnya”. Jay, dengan tampang datarnya “Oh dua kali nonton? Terimakasih sekali terimakasih sekali…”. Dan aku minta ijin untuk foto.

 

 

Eh, anak-anak mau ikutan.. “Aku juga mau dunk..”. Maka berfotolah kita

 

(ki-ka: eugene, willy, jay, tata)

Dan hari ini tokoh yang ada di Kompas kita adalah dia. ouw ouw ouw..rupanya jalanku untuk lebih mengenalnya direstui alam.. ^^ Dan aku agak shocked ketika membaca tahun lahirnya: dia seumuran bapakkuuuu!. Batal ngegebet deh… ^o^

 

Tapi teuteup.. Luv u, Jay..  Cinta pada “Saya bangkit ketika orang meremehkan diri saya, ketika mereka tidak memberikan kepercayaan dan menganggap saya tidak akan bisa mewujudkan suatu pekerjaan dengan baik” dan pada konsep “tabungan ide”-nya.

 

 

33 comments:

  1. dilengkapi dgn foto2 bersama jay, maka kunobatkan review ini sbg review terlebay abad ini hahahaha....tapi aku setuju dgn semua isinya. review berikutnya: teater boneka kertas tar malem yaaaa

    ReplyDelete
  2. Errr....... kalo jadi ngegebet bakal ada Opa edisi ke dua dong....

    ReplyDelete
  3. waktu pertama kali baca di awal - awal gw ngira Jay Subiakto yg disini itu pacarnya si Shanty

    ReplyDelete
  4. ini bukan review tauuu... ini ungkapan kagum pada jay subiaktooo! kali aja dia baca dan membalas tepukan tanganku.. hahaha...

    ReplyDelete
  5. hahaha... kamu orang kedua yg ketuker. Di koran ada yg nanya "setau saya Anda buta warna, bla..bla..". Dan jawabnya "Wah, Anda sepertinya tertukar dengan Dimas Jayadiningrat. Dia lah yg buta warna, saya buta korupsi"

    ReplyDelete
  6. skipped.. tidak melayani pertanyaan yg mengandung kata 'opa'

    ReplyDelete
  7. kyaaaa... kamu sm*shblast yaaaa.... *toss*

    ReplyDelete
  8. kamu berpikiran yg sama yaaa... kalian sekufu! ^^

    ReplyDelete
  9. hahahaha... cinta memang unik yah?

    ReplyDelete
  10. hiks...Tata...
    nanti sore...kayaknya..kayaknya... T_T

    *menyebalkan, saat ada sesuatu yang kamu tunggu-tunggu kehadirannya, malah pada hari-H-nya ada aja yang menghalangi untuk hadir*

    *peluk Tata, nangis Bombay*

    ReplyDelete
  11. gimana caranya ktemu jay? di toko cd?

    huhuhu aku pengen nonton musikal itu jugaa [doyanmusikal]
    kapan manggung lagi yah

    ReplyDelete
  12. jadi di teater itu ada semacam toko dadakan jual merchandise MLP.. nah pas pertama aku nemuin Jay di depan toko itu.. pas kedua, di depan teater nyaaa..

    konon mau dipentas ulang bulan april atau mei atau juni.. eh pokoknya pas liburan anak sekolah.. ayoo mudiiikkk... ^^ tar nonton ama akuuu..

    ReplyDelete
  13. hiks mudikku masih lamaaa ^^;;

    yasud ntar kita temui om jay, minta pentas ulang wkwkwkwk

    ReplyDelete
  14. Jay Subiakto itu jenius pas bikin acara ultah RCTI jaman dahulu, bikin dua warna sm si ada salahsatu aranger gitu deh nuansa indonesianya kental banget.....

    sekali waktu ketemu di toilet grand indonesia and i was so embarased cause we were talking job at his company lolz

    ReplyDelete
  15. dan aku lebih malu lagi dunk baru ngeh dia jenius sekarang... kemana aja akuuu... huhuhu...

    ReplyDelete
  16. 24 Oktober 1960 lahirnya... ga nyangkaaa.. ^^

    ReplyDelete
  17. interupsi! saya diajak photo, bukannya mau ikutan photo.

    Hahaha setuju kalau Jay Subiyakto itu layak dijadikan idola.
    Seperti kalimat pertama yang keluar dari mulut saya ketika menghampirinya "Mas Jay hebat!"

    ReplyDelete
  18. Dih.. perlu diadakan reka ulang adegan? kan aku narik2 kamu untuk motoin kita, eh kamu nya "ih aku mau juga dunk foto", jadilah si Shanty yg motoin..

    interupsi juga! kalimat kamu ke Jay "Mas Jay hebat ih..", pake "ih"! ^o^

    ReplyDelete
  19. “Saya bangkit ketika orang meremehkan diri saya, ketika mereka tidak memberikan kepercayaan dan menganggap saya tidak akan bisa mewujudkan suatu pekerjaan dengan baik”

    Inspiring quote..

    ReplyDelete
  20. Asyiknya bisa nonton pertunjukan bagus :)

    ReplyDelete
  21. konon kabarnya mau pentas di singapura lho, Yan.. menyeberanglah... ^^

    ReplyDelete
  22. Haiyaaa Jakarta saja tak mampu kugapai haha... tapi siapa tahu yak? :)

    ReplyDelete
  23. kalo boleh tau, itu kompas edisi kapan ya yang memuat profilnya jay subiakto?
    soalnya gw udah pernah baca dan ada kata-kata yang pengen gw kutip, tapi gw lupa edisi yang mana..

    ReplyDelete
  24. Kompas tanggal 17januari.. Bundel trakhir kayaknya..pokoknya bagian yang tanya-jawab itu lho.. :)

    ReplyDelete