Tuesday, October 26, 2010

Simple but a Noble Attitude

@aMrazing and @justsilly, thank you...  

 

Crita tentang sentuhan yang kurasakan semalam.

 

Tiga malam lalu, aku baca timeline twitter dan ada re-twit tentang seorang bayi di RS Harapan Kita bernama Fakhri yang membutuhkan darah bergolongan O negatif, segera.

 

Everything happens for reasons kan? Nah, begitu pula dengan dibuatnya aku membaca twit (di antara buanyak twit dan buanyak waktu), itu di malam itu.

 

Sebenarnya, aku agak skeptis dengan reliability peredaran info semacam itu. Ini hasil trauma dari email dan SMS si..dimana seringnya ternyata infonya sudah kadaluwarsa. Kita pernah ke PMI Pusat demi mendapat SMS berantai tentang ada orang yang butuh darah A. Dan pas sampai sana, tak ada empunya. Pas runut balik asa SMS, mentok. Dan yang paling parah adalah tentang himbauan membantu bayi-bayi terlantar, dan ternyata itu email sudah beredar dari tahun 2005. Kebiasaan orang adalah: maen asal forward tanpa baca dulu, trus menghilangkan historis emailnya. Jadi kita tak bisa runut itu email awalnya dari siapa ke siapa hingga akhirnya ke dia. Tapi pas dikonfirmasi atau ditanya lebih lanjut ke si pengirim email/SMS ke kita itu, dia ga bisa jawab. Jadi, kasarnya apa gunanya dia forward kan?

 

Dan aku beberapa kali mengalami itu. Jadi wajar dunk kalau aku agak skeptis.. ^^

 

Jadi ketika aku baca twit dari @aMrazing itu, aku seolah ingin “Mari kita buktikan keakuratannya”.

 

Golongan darahku adalah A, tapi aku berteman dengan teman-teman yang doyan donor darah dan tentu saja ada yang golongan darahnya O. Jadi, sekali lempar 2 burung kena: ku mau selidiki keakuratan twit sekaligus menolong jika ternyata benar.

 

Tapi, nomor telfon yang tercantum di twit itu terpotong. See? Nampak asal ritwitnya kan? ^^ Maka ku-reply ke @aMrazing dan @justsilly untuk menanyakan nomor telfon yang bisa dihubungi. Kutunggu satu jam, dua jam, tiga jam tak ada balasan. Dan aku makin berkata “SEE?!”, in capitals ^^

 

Dan barulah besoknya ada balasan dari @justsilly. Dia memberikan nomor telfon papanya Fakhri. Maka aku segera mengirim SMS ke beliau apakah masih membutuhkan darah, not responding. Selain itu aku memberitahu temanku si O tentang ini dan dia langsung telfon papanya Fakhri. Dan ternyata temanku tidak bisa mendonor karena dia O positif.

 

Aku tersenyum malu ke Tuhan, karena Dia tidak membiarkan aku berada di gua ke-skeptisan. Dengan peristiwa ini, Tuhan ingin bilang “jangan generalizing, jangan stereotyping, jangan labeling”. Tapi Tuhan kayaknya ga puas hanya dengan membuatku senyum.

Semalam, ada SMS masuk dari nomor tak bernama. Isinya adalah

Innalilahi wa inna ilaihi rojiun.

Kami atas nama keluarga bayi Fakhri mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian, bantuan, dan pengorbanan bpk/ibu/sdr/i untuk bayi kami, dari mulai lahir (jumat, 22 okt) hingga meninggalnya (selasa, 26okt jam 00.30). Niat untuk donor darah O negatif dari rekan-rekan semoga menjadi nilai ibadah pahala yang berlimpah. Manusia hanya berusaha sedang Allah swt yang berkehendak.

Wassalam,

 

Hendra Juliandri & kel

 

Dan serasa ada air es membanjir di dadaku. Bukan hanya karena Fakhri meninggal, tapi karena papanya ‘sempat-sempatnya’ kirim SMS ke aku, dan si O. Ibaratnya kan we’re totally strangers, trus kita ga donor pula, tapi dia menyimpan nomor kami dan menyampaikan gratitude-nya, apresiasinya ke kita, secara personal via SMS. Aku sa.ngat ter.sen.tuh atas itu. Betapa noble attitude yang dia miliki.

 

Jadi, aku berterimakasih kepada mereka yang bersatu dengan alam dalam mengembalikan kepercayaanku. Dan sangat berterimakasih ke papanya Fakhri atas teladan attitude yang wow ini.

 

*ambil tisu*

 

 

34 comments:

  1. -- ndak tau kudu komen apa --

    semoga bayi Fakhri tenang di sana...

    ReplyDelete
  2. Karena nomer telp yang kurang lengkap ya ta?
    Semoga bayi Fakhri tenang di sana..

    ReplyDelete
  3. sama kayak Dani....speechless.

    moga bayi Fahri tenang di sana, aamiin.

    ReplyDelete
  4. ini apa yang karena nomer telp kurang lengkap yah?

    @ all: yep! semoga Fakhri tenang di sana..

    ReplyDelete
  5. sering begini sih mbak...

    sama ketika kita mau kasih bantuan tp mikir *ini nyampe beneran ga yah ke sana, di korupsi ga ya? diselewengkan ga ya??*

    mungkin memang lebih tepatnya : Tidak usah berpikir penyelewengan lebih dulu, semoga Allah selalu mengingatkan ke mereka yg punya niatan jelek.

    Allah tau kok niatan mbak Tata maksud nya gimana^^
    Jadi semoga si adek kecil tenang dan tentunya masuk surga,,amin

    ReplyDelete
  6. do u need a shoulder to cry on, dear? ^^

    ReplyDelete
  7. maka dari itu ku selalu berusaha konfirmasi..untuk cek dan ricek.. dan seringnya ya itu..dah kadaluwarsa..

    kl untuk seleweng./korupsi atau ga..ketika kita sudah cek dan confirmed.. ga kepikir itu lagi..

    :)


    ReplyDelete
  8. ta aku mention ke yg bersangkutan,boleh?

    ReplyDelete
  9. oiyah.. aku lupaaaa...

    ku blum buka twitter..

    boleh minta tolong ya, Lip.. mwah!

    ReplyDelete
  10. *mata berkaca2* *taking a deep breathe biar gak mewek*
    mba,aku bnrn pengen nangis bacanya. Pas alex ngetwit itu, gol darahku AB dan gak tau org2 gol darah O yg mau nyumbang.
    Baca ini.. Jd terharu n wished that i've done more to others

    ReplyDelete
  11. *hugs*

    akan kuingat2 kl kamu AB..saling info yah kalau ada yang membutuhkan besok2..

    ^^

    ReplyDelete
  12. salut buat bapaknya fakhri!

    *ngasih tisu ke tata*

    ReplyDelete
  13. Simple but noble, rite? Mari kita teladani..

    *ambil tisunya* *srooottt* *balikin*

    ReplyDelete
  14. The power of Twitter.

    My deepest condolences untuk keluarganya Fakhri. I'm sure he's smiling from heaven. :')

    ReplyDelete
  15. akhirnya muncul juga.. ^^

    yep..twitter masuk kategori simple but valuable..and can be noble..

    keep on RT-ing yah..

    ReplyDelete
  16. betul.. attitude bapaknya fakhri ini yg jarang bgt terpikirkan oleh banyak orang :)

    (gih tisunya buang ke tong sampah dunk :p)

    ReplyDelete
  17. Dikasi pengalaman terbaik ya, Ta...

    *the baby will be fine, rite....

    ReplyDelete
  18. dan itulah yang ingin kubagi dan sebarkan..

    ReplyDelete
  19. mau baca, tapi kok males ya ta...
    ntar aja deh.. hahaha

    ReplyDelete
  20. ini yang dibilang alex bagus itu ya?
    tapi sedih ya... nanti terisak-isak aku... *lebay*

    ReplyDelete