Wednesday, October 27, 2010

Tak Sembarang Komparatif

Hati-hati dengan kata ‘lebih’

 

Ingat kan aku pernah tersinggung dengan kalimat perempuannya mantan lelakiku yang menyatakan bahwa ciuman dia lebih dalam dan lembut dariku? Ketika dia menyatakan itu, dengan kata lain dia mengatakan bahwa ciumanku tidak sedalam dan selembut dia, tapi (ternyata) bagusnya adalah bahwa ciumanku juga dalam dan lembut. Fufufu..

 

Di kerjaanku yang sebelum ini, aku sempat beberapa kali harus mengurus ijin storyboard iklan obat bebas ke Badan POM. Aturannya itu yah..masya Allah. Salah satunya adalah ‘tidak boleh menggunakan kalimat komparatif atau superlatif’. Jadi, di iklan obat bebas/ suplemen tidak akan ada klaim “lebih bagus” atau “lebih manjur” apalagi “yang terbaik”. Karena itu artinya menjelekkan produk lainnya. Mungkin maksudnya adalah menjaga etika beriklan. Dan ditambah dengan aturan2 lainnya, maka pengajuan persetujuan storyboard itu bisa menjadi sangat mem-frustasikan dan tentu saja laaaaammmaaaa…karena musti revisi berkali-kali (kok jadi curhat…).

Komparatif adalah hasil dari membandingkan.

Contohnya:

Eugene tinggi badannya 176 cm, Henry 179 cm. Kita bisa bilang:

Henry lebih tinggi dari Eugene. Atau

Eugene lebih pendek dari Henry.

Terasa bedanya? Pada kalimat pertama, kita menyatakan bahwa dua-duanya tinggi, namun Henry lebih tinggi. Pada kalimat kedua, kita menyakan mereka berdua adalah pendek. Dimana tentu saja itu tidak pas. Yak an?^^

 

Jadi ketika kubilang Rokkap lebih busuk daripada RKP, itu bukan artinya RKP bagus, tapi dua-duanya busuk. Atau ketika kubilang Tera Patrick lebih gedhe daripada Jupe, bukan berarti Jupe kecil kan? ^^

 

Nah, pagi ini aku baca timeline twitter (hehehe..lagi-lagi dari twitter). Ada satu orang yang baru ku-follow beberapa hari. itu pun karena dia adalah my new online buddy di MP (karena dia pake ID-nya bukan nama). Ku lagi blogwalking, dan nemu tulisan dia dan kocak kocak kocak. Ku sukaaaaa banget cara dia nulis. Aku ga tau sama sekali siapa dia, tapi kusuka tulisannya. Jadi ku-add lah dia. Beberapa hari berikutnya, ada yang retweet dia, ku tengok, eh namanya sama kayak nama di MP. Maka ku follow lah dia.

 

Dan di antara banyak twit tentang hari sumpah pemuda, twit dia adalah yang langsung membuatku mengernyitkan dahi. “heh? Ga salah ni?”. Berikut bunyinya:

"Good morning tweeps! Hari Sumpah Pemuda ya. Mari buktikan kita tidak lebih bego dari pemuda 82 tahun yang lalu. :)"

 

Kerasa apa yang ga sreg?

 

 

 

Kerasa atau kerasa banget?

^^

Maka langsung kunyatakan ke dia bahwa aku tidak sreg dengan kalimat itu. Dan dia langsung membalasnya dengan

sbnrnya maksudnya supaya malu dengan generasi dulu yg pintar. Maaf kalo tata bahasanya kurang bagus :(“

 

Dan aku bilang bahwa diksinya aja yang kurang tepat, karena ‘tidak lebih bego’ itu tidak sama dengan ‘tidak kalah pintar’. Ya kan? (seperti contoh2 kalimat di atas tadi). Dan dia seperti tercerahkan “Jreeeng! Bener juga, “tidak kalah pintar” harusnya. Maklum, maksudnya nyindir anak muda sekarang, malah salah…”.

 

Baguslah dia menyadari kesalahannya, meski sepele tapi artinya berat tuh.. Masalahnya yang dia bandingkan adalah generasi hebat di masa lalu yang tanpa twitter tanpa fesbuk tanpa iklan besar2an di tivi tanpa baliho tapi bisa ngumpul dan beraksi nyata.

 

Tapiiiii… Mari kita baca lagi kalimat dia “Maaf kalo TATA bahasanya kurang bagus”. DIa ngatain aku berbahasa kurang baguuuuusss… Tidak terima tidak terima tidak terimaaaaa….

 

^o^

 

 Selamat hari sumpah pemuda.. Mari mulai dengan sumpah nomor 3! ^^

 

33 comments:

  1. Tetep deh, Tata... "tidak terima, tidak terima" :))

    ReplyDelete
  2. artinya para pemuda 82 tahun yang lalu bego?
    hehehe

    ReplyDelete
  3. gw Lebih demen ama bahasan pargaraf awaL...

    :))

    ReplyDelete
  4. padahal maksud dia kan ga gitu... jadi mari berhati-hati.. :)

    ReplyDelete
  5. hehehe... ya ga gimana-gimana.. cuma pengen kasih bahwa kalimat itu ambigu..

    gituuu..

    tp kl kamu maksa nanya aku mauku gimana, jawabku 'mauku ama kamu..". Hohoho..

    ReplyDelete
  6. er... kamu puny aiphone gak? hahahahahhaha

    ReplyDelete
  7. yah kalo ukuran sekufu atau enggaknya adalah aifon... nyeraaaaahhhh...

    ReplyDelete
  8. Astaga ta.. jadi kamu pernah ciuman? bagaimana rasanya? #polos

    ReplyDelete
  9. Astaga muse..jadi kamu belum pernah ciuman? bagaimana rasanya? #lebihpolos

    ReplyDelete
  10. yuk belajar bahasa indonesia yang baik dan benar
    *halah..... :D

    ReplyDelete
  11. Yah.... gitu deh.. aku menjaga kesucianku sampai saat aku menikah.. hahahahahahahahahahaha L to the B to the Y

    ReplyDelete
  12. hahahahaha...

    eh eh.. kamu komen sesuai konten dunk... lagi bahas 'lebih' niiii..

    ReplyDelete
  13. Sejujurnya gw baru baca paragraf pertama doang sih ta.. hahahahahaa *kabor sebelum dibunuh*

    ReplyDelete
  14. parrrraaahhh kamuuuuuu... BACA NGGAK SEKARANG?! INI PERINTAH!

    ReplyDelete
  15. HAhahahahahhahahahahaha....... tante kupang aja punya!

    ReplyDelete
  16. serasa ujian cpns nih ada kalimat-kalimat model diatas...

    ReplyDelete
  17. nah apalagi psikotes... ketauan banget kalo gw ada gangguan jiwa...
    *dimana anakku... diaman istriku*

    ReplyDelete
  18. wah ta.. kirain tadinya dia bermaksud sama dgn status fesbuk seorang temenku, yg ngatain pemuda2 82 thn yg lalu itulah yg mengawali kebegoan bangsa kita.. hehe..

    ReplyDelete
  19. hah? wow.. sangat berani sekali dia berkata begitu.. wow..

    apakah seru comment2nya?

    ReplyDelete
  20. oh soalnya dia mengkaitkannya dgn ultahnya yg jatuh pd tgl yg sama.. jd komen2 org2 malah mengasihani dia yg lahir pd tgl itu hihihi (berarti org2 sependapat dong hehehe)

    ReplyDelete