Wednesday, April 2, 2008

Jangan tertawa! [Atau aku akan jatuh cinta]*

 

 

Jangan tersenyum kepadaku [hatiku kan menjadi damai]

Jangan tatap aku [dadaku kan mendesir]

Jangan perdengarkan suaramu [jantungku kan bergemuruh]

Jangan perlihatkan dirimu [ragaku kan mendambamu]

 [pokoknya] Jangan pedulikan aku [harapanku kan tumbuh]

 

Acuhkanlah keberadaanku

Berbaliklah kala kita bersilang jalan

Buang semua barangku yang ada padamu [tak perlu kau kirimkan]

 

Terlalu banyak bekas kamu yg menempel [yang tak kan bisa kuhapus]

Bekasmu pada [tubuh]ku pun belum terhapus**

 

Jangan angkat telfonku. Jangan balas SMSku. Jangan tanggapi emailku. Oya, jangan juga datang ke mimpiku. Atau aku akan jatuh cinta [lagi] padamu.

 

*dikutip dari sinetron Korea yang tak sengaja terdengar semalam

**modifikasi dari judul cerpennya Hamsad Rangkuti (lupa judulnya...yg banyak kata bibirnya lah pokoknya...)

8 comments:

  1. ijinkan aku u/ tertawa, sebentar, hanya sebentar
    dan takkan kusuarakan apa yang menjadi bahasa untuk kutanyakan padamu

    terimakasih

    ReplyDelete
  2. Jika tak sanggup, yah lepaskan
    Jika sanggup, yah perjuangkan
    Jangan terlalu lama di persimpangan
    Hanya membuat kelam segala jalan

    ReplyDelete
  3. Bibir dalam pispot judulnya ta...

    Setuju sama penggalan puisinya fatri..

    ReplyDelete
  4. Itu judul kumpulan cerpennya... Kalo cerpennya sendiri ingat tak?
    Ummmhhh.... "Hapuskan Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu", bukan ya? Aargh..lupa!

    ReplyDelete
  5. Ingin kepala begitu, apa daya hati tak mampu...

    ReplyDelete
  6. Entah sebentar entah lama, kau tau resikonya
    Kau boleh tertawa
    Kau boleh menyuarakan apa yg menjadi bahasa untuk kautanyakan padaku
    Kau tau resikonya

    ReplyDelete