Tuesday, April 8, 2008

Podium Cinta

Seorang kawan bermaksud untuk memiliki pasangan setelah beberapa lama menyendiri. Dia mengawali niat tersebut dengan skrining. Dia jadi lebih sering jalan-jalan, lebih sering makan di kantin dan lebih sering berlayar di dunia maya. Dia selalu menceritakan setiap perkembangan proses mendapatkan tambatan hati itu.

 

Dah nemu lumayan banyak kandidat ni. Bantuin milih ya!”  

 

Itu kalimat pertamanya yang membuatku agak kaget. Dia sedang cari kekasih atau karyawan si? Sepertinya dia telah menetapkan kualifikasi seorang kekasih itu seperti apa dan memasukkan setiap orang yang memenuhi kualifikasi itu sebagai kandidat.

 

Udah ku-sort jadi tinggal beberapa ni. Sekarang tinggal cari info tentang mereka.”

 

Belum lama aku menerima kalimat itu, dia datang dengan 3 kandidat tersisa. Dia agak kebingungan menempatkan siapa yang menduduki peringkat pertama, kedua dan ketiga. Akhirnya di depanku dia ’menggelar’ semua informasi tentang ketiga gadis itu. Dia membanding-bandingkan tiap aspek dari ketiga gadis itu. Mulai yang bersifat fisik (tinggi badan, kecantikan) hingga hal yang abstrak (pengertian, potensi keberuntungan, cara tertawa). Hal-hal penunjang seperti keluarga, pendidikan dan jarak rumah juga ikut dibanding-bandingkan.

 

Setelah melewati perdebatan seru dengan dirinya sendiri (karena peranku hanyalah mengamati dan mendengarkan), akhirnya dia memutuskan bahwa si A yang terbaik (entah untuk dirinya atau di antara ketiga kandidat yang ada). Dan dia memutuskan untuk segera ‘meminang’ gadis itu untuk menjadi kekasihnya.

 

Selama proses itu, aku tak sanggup berkomentar atau bertanya. Aku terlalu shock mendapati ada mekanisme seperti itu dalam mencari pasangan. Wooiii... apa kabar konsep belahan jiwa? Soulmate? Dari nonton Xena jaman kecil dulu, ku dapat cerita bahwa pada jaman dulu kala, manusia itu berpasang2an dalam satu tubuh. Jadi, 2 manusia bersatu. Kemudian Dewa mendatangkan petir dan memisahkan kedua tubuh itu. Dan sejak saat itu tiap orang akan mencari pasangan (jiwa) nya masing-masing.

 

Apa kabar juga konsep perempuan itu dari tulang rusuk pria? Sang pria menyatakan bahwa perempuannya adalah tulang rusuk yang selama ini dicarinya.

 

Aku malu punya seorang teman yg merusak puisi-puisi romantis. Rusak juga lagu-lagu melow yg ada. Sempurna-nya Andra jadi mentah. Ga ada tu kata2 “kau adalah darahku, kau adalah jantungku..”. "tertusuk panah cinta"-nya Chrisye juga jd hambar. "Aku jatuh cinta padamu sejak pertama kita bertemu"-nya Ari Lasso juga jauh jadinya.

 

Sepanjang sejarah pertemananku, blm ada temen cewek yg bingung memberi peringkat ke cowok yang ditaksirnya atau cowok yang meminangnya. Ketika berhubungan dengan masalah cinta dan hati, kami tidak pernah menempatkan satu orang superior dari yang lain.

 

Kenapa cowok gitu ya? (langsung generalisasi gitu... hihihi....)

22 comments:

  1. emang gitu yah ta??

    tapi gw jadi ikutan sebel jadinya sama temen loe itu hehe..(sok kenal sekali ^_^ )

    tata hari minggu ketemuan nya gmana?? seru ga?? kapan-kapan ketemuan lagi dong..biar bisa kenalan :D...

    ReplyDelete
  2. Buat cewek, kalau ga suka, tinggal depak. Itu termasuk proses skrining jg bukan?

    ReplyDelete
  3. Ya betul! Karena cewe lebih pake perasaan. Dan cowo pake logika. Tapi cowo yg satu ini terlalu pake logika!! Hehehe.. Prosesnya jd ga "alami". Proses yg alami itu yang bakal terasa lebih indah dan bermakna lho.. (caileeeeeeeeeee... sok tau bgt siy)

    ReplyDelete
  4. Ibeth, aku ga sebel ko ama temenku itu... kagum aja dengan pola pikirnya =) Fatri blm crita ke km ttg ketemuannya? Imel km apa tar kukirim minutes nya..

    Nil-nil... soal skrining si ga masalah..itu seleksi alam..yg unik adalah mekanisme pemeringkatan dan podium nya. Nih ya, misalnya ada 3 cowok yg suka sama kamu, Jude Law, Bertrand Antolin sama Ivan Gunawan. Kamu milihnya berdasarkan apa?

    Juwi, betul sekali ini cowok emang terlalu logika, bagi dia risk benefit itu harus jelas =)

    ReplyDelete
  5. wanita dimanapun dia berada harus menerima semua yg sudah ditakdirkan oleh-Nya,...
    bukan bermaksud untuk harus pasrah tapi setidaknya sadar akan intisari penciptaan wanita (seperti yg udah aku bilangin)... hehehehe.....

    ReplyDelete
  6. "Nya" di sini refers to siapa Djhie?
    Kaum lelaki kah?
    Maksud km, kami musti trima2 aja diperingkatin?

    =(

    ReplyDelete
  7. Bisa tolong lebih dijelaskan lagi maksudnya apa?? Juga hubungannya sama cerita Tata? *speechless*

    ReplyDelete
  8. Nya itu ya Tuhan,....

    yahh ga dbaca jelas nih.....

    ReplyDelete
  9. tanya ma tata aja ya mksdnya apa,...

    hubnya bakalan tau kalo dah tau arti kata2 yg aq tulis d atas,...

    ReplyDelete
  10. Ummmhhh.... Djhie... Ku ga inget km pernah ngomong ttg intisari penciptaan wanita... Mahap...
    Yg mana ya?

    ReplyDelete
  11. Karena mereka ganteng, mewakili segala type ganteng Juw...

    ReplyDelete
  12. Wah asyiiik.. Seru neh.. Gw tunggu ya..! :p

    ReplyDelete
  13. konsep di diriku yg kyk gini dah runtuh Ta.. belahan jiwa atau soulmate, sama seperti jodoh, kita yg menentukan sendiri.. sederhananya yah kyk kita (baik secara sadar atau ga sadar) menentukan seseorang itu sebagai teman ato utk diteruskan ke hubungan yg lebih, konsep itu pasti otomatis dah ada di hati kita..

    ReplyDelete
  14. Yah..tapi ga pake sistem poin kan Rif? Hati kan yg menentukan dia jadi teman atau lebih?

    ReplyDelete
  15. setuju...(hore dah pulang lagi and bisa buka MP lagi, hehehehe...)

    ReplyDelete
  16. Di jaman seperti ini
    saya pikir sangat manusiawi ada lelaki yang ' melakukan ' hal yang tidak lumrah seperti itu
    ( mungkin kesalahannya terlalu open ya ? apalagi dipresentasikan di hadapan seorang akhwat )

    Sebagai lelaki - tentu saja saya pribadi dan mungkin beberapa laki - laki, ups...boleh donk saya tambahkan kata " kebanyakan " - ada semacam perasaan yang sensitif untuk seorang wanita ( baca : calon istrinya )
    Saya kira laki - laki bodoh pun pasti tau persis bila disosok perempuan bakal lahir generasi dari dia..
    Nah, sekali lagi - di jaman seperti saya maklum kok dengan selektifitas seperti itu....
    Cuman...
    " Hallo Guys, jangan pernah mendiskusikan perempuan di hadapan perempuan "
    Tapi saya penasaran nih Ukhti,
    apa yang dikatakan Ukhti kepada teman itu setelah mendapati hal yang gak 'ngeh' itu...
    pasti ada semacam ' pemberontakan ' langsung donk
    lantas apa argumentasi pembelaan teman itu setelahnya....
    karena : pertanyaan ' kenapa ? ' dalam kasus ini adalah untuk teman itu
    Syukron nih...

    ReplyDelete
  17. Eits... da yg pake kata akhwat, ukhti dan syukron ni...
    Jadi kikuk mau jawabnya.. Musti dipikir dulu ni....
    ^o^

    ReplyDelete
  18. Lho....
    Waduh, saya cuman ingin berbahasa sopan aja kok....

    ReplyDelete
  19. kalo komentarku, lagi cari kekasih atau mobil si?

    malesin banget, ta! aku pernah dideketin cowo yg mengaku deketin aku setelah melakukan skrining.. huh emangnya aku mobil? :p

    ReplyDelete
  20. Dia ngaku???
    Selain malesin brarti dia juga bodoh... =)

    ga ditrima kan Mba? ^o^

    ReplyDelete