Friday, December 19, 2008

Cupu But Romantis...

Mengenang jaman SMA dulu. Aku jatuh cinta dengan seseorang bernama Amandus. Dia teman sekelasku. Kami berteman dengan cukup dekat. Walaupun masih SMA, tapi kami tahu bahwa ada ’dinding’ di antara kami. Maka kami cukup HTS saja.

 

 

Selain aku, ada gadis lain yang suka sama Amandus ini, namanya Nia. Karena sekelas, maka aku pun berteman dengan dia.

 

 

Jaman SMA dulu, aku tidak berpenghasilan dan tidak memiliki tabungan. Kehidupanku hanya ditopang oleh uang saku yang diberikan oleh orang tuaku, meliputi transport, jajan, dan hura2. Jumlahnya adalah cukup, mendekati ke pas2an. ^o^ Sumber kehidupan lain adalah angpau hari raya dan ulang tahun.

 

 

Jadi kemampuanku dalam manajemen keuangan benar2 ditempa. Kebutuhanku selain pergi ke sekolah adalah langganan majalah dan sosial, misalnya berenang bareng temen, jalan2, beli jepit2 rambut, beli kaset boyband, dll. Yang penting juga adalah kado ulang tahun temen. Apalagi kalau yang ulang tahun orang yg disuka, musti agak2 special kan? Nah, ku musti atur2 budget biar ku tetep bisa berangkat ke sekolah tapi bisa beliin kado yang special. Tiap hari bawa bekal makan dari rumah deh... ^o^

 

 

Sebulan sebelum Amandus ulang tahun, ku udah atur bugdet biar ku bisa ngumpulin uang buat beli sesuatu yang keren. Karena dia anak band, ku berpikir membelikan sesuatu yang berhubungan dengan musik. Tak disangka tak dinyana, datanglah Nia ke tempatku mengatakan bahwa dia mau pinjam uang untuk suatu keperluan. Dia mengatakan akan mengembalikannya di awal bulan. Kupikir ga ada salahnya kupinjamkan uang ke dia, tokh ulang tahun Amandus tanggal 12. Dan lagi anggap aja aku mengungsikan uangku untuk sementara. Daripada kupegang sendiri, nanti aku tergoda oleh sesuatu yang lain mending kupinjamkan ke Nia dan berguna untuk dia.

 

 

Tibalah di awal bulan dan tak ada gelagat dari Nia untuk mengembalikan uang itu. Hari demi hari berlalu, dan tanda-tanda uangku akan kembali tak muncul. Waktu itu aku masih bersifat sungkan untuk menagih utang. Jadi aku tak berbuat apa-apa.

 

 

 

Aku kelimpungan.

 

 

Budgeting ulang. Rombak rencana-rencana yang sudah disusun.

 

 

Panik dan kesal campur aduk.

 

 

Akhirnya aku cuma bisa memberi kado sebuah harmonica untuk Amandus tanpa kertas kado bertuliskan Happy B’day. Harmonica itu kubungkus dengan kertas yang ku’hias’ dengan notasi satu lagu favoritku: soundtrack nya Ordinary People, dorama Jepun. (hasil ngrayu ibuku untuk dengerin lagu itu dan menuliskan notasinya). Kutulis harapanku bahwa suatu hari aku akan mendengar dia memainkan lagu itu dengan harmonica yang kuberi. (dan beneran lho...pas kita pisahan, dia memainkan lagu itu! Hohoho...)

 

 

Waktu itu aku agak2 sedih dan ga PD, ga berasa ngasih kado yang keren dan special. Aku tidak bangga dengan diriku. Kesal ke Nia ga ilang-ilang karena aku beranggapan ini akibat ulah dia. Kesalku semakin menggunung pas kudengar di hari ulang tahun Amandus, Nia memberikan serangkaian kado yang wow. Ada kaset entah apa, dan poster ukuran gedhe banget yang udah di-frame. Aku kesaaaaaallllll.... Kalau dia mampu beli kado se-wow itu kenapa dia ga bayar utangnya ke aku???!!! Bahkan bulan berikutnya pun dia ga kembalikan uang itu ke aku. Aku kesaaaaaallllll....

 

 

Ku merasa dia ber-keren2 ria setelah menggoyang perekonomianku! (hohoho...lebay...)

 

 

Tapi ya setelah kuingat ulang sekarang.... Untung uangku dipinjam ama Nia, jd ku bisa kasih kado yg romantissss... Kalo ga kan mungkin aku akan memberikan kado yang ga meaning dan ga indah untuk dikenang.. Hehehe...

 

 

Waktu itu pas ku maen ke rumah Amandus setelah kita lulus SMA, dia memainkan harmonica itu lho... So sweet yah?

 

 

10 comments:

  1. CLTK= Cinta Lama Terkenang Kembali... Hohoho...

    *kalo dulu ku udah kenal km, ku pasti ngasi kadonya stik drum..tapi ngutang... hihihi...*

    ReplyDelete
  2. hihihihi...tata romantis :) pas waktu km ultah kmrn, paling ku kepikir mo kasih km pohon sirih sama buah rambutan yg ada di rumah. Tp kebayang kosan kamu jauh bener, ga jadi deh. Maap yaks ^_^

    ReplyDelete
  3. hiks.. cinta memang tidak kenal kotak2 & label2..
    cinta itu universal..
    romantis..
    huks..
    hiks..
    [termehek2, ceritanya bagus jeng!]

    ReplyDelete
  4. eh.. eh.. ,, aku masih kepikiran, c Nia jadi balikin duit kamu tak??
    huohohoohoo....

    owh iya,, aku tau gak siy amandus itu???

    ReplyDelete
  5. Begitulah... Cinta emang suka ga mau tau-an dan ga pedulian... ^o^

    ReplyDelete
  6. Eitss... Kamu romantis! Hohoho...

    Beneran km mau ngasi pohon sirih?? Aku dataaaaaaaanggg.... ^^

    ReplyDelete
  7. Ummhh... Kulupa... ^^

    ps: km cari aja di antara temen2ku yg bernama baptis Amandus, dan ber-fam Renjaan.. ^o^

    ReplyDelete
  8. Amandus Jonaz Renjaan?

    ah... Tata... ternyata kau menyukaiku....

    ReplyDelete
  9. Oh my... setelah sekian lama kamu baru nyadar?? Hiks...


    Baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan.... (akhirnya aku nemu lagu yg lumayan kekinian...ga jadul lagi... Hohoho...)

    ReplyDelete