Kalis. Bagai air dan minyak. Tak akan menyatu. [Tapi] itu dulu. Sebelum kutahu empedu bisa melarutkan lemak yang kumakan. Ya, empedu yang katanya pahit itu mampu memecah lemak di saluran cernaku. Sebelum kutahu minyak ikan bisa menjadi sirup yang manis. Betul, minyak ikan yang tak sedap bau dan rasanya itu ternyata bisa berasa jeruk berkat sesuatu bernama surfaktan.
Kulihat celah untuk kita. Kita bisa lenyapkan kekalisan kita. Pertanyaannya sekarang: adakah empedu bagi kita? Dapatkah kita menemukan surfaktan?
menurutku: mengapa harus dipaksakan bercampur? setidaknya seringkali kau bisa mencoba tuk menemukan harmoni. Tak harus seragam, homogen dan bercampur tapi sebaiknya melengkapi bagai untaian nada yang membentuk sebuah kidung. Menurutku lho :)
ReplyDeleteUmmmhh.... Nada kami belum selaras. Belum pernah. Kidung seperti apakah yang akan lahir dari 2 nada yang sumbang?
ReplyDeleteTapi akan kuusahakan. Salah satu dari kami harus (mulai) berusaha. Bukan begitu?
Makasi ya..
Bukankah 'Doel' pun bisa membuat nada yang memiliki rasa
ReplyDeletemeskipun suaranya 'Sumbang'
sehingga bisa dinikmati daun telinga kita
Sumbang bukan berarti tak bisa selaras
karena keselarasan dicipta oleh hati
sumbang hanyalah suara yang berlalu
dibalik itu
siapa tahu titian nadanya bertalu merdu
Ya, siapa yang tahu jika tak dicoba dan dimulai
ReplyDeleteKu kan mencoba dan nanti kan kuperdengarkan kidung kami
Entah itu merdu atau apapun hasilnya nanti