Monday, January 19, 2009

Ku Tau Siapa Yang Berperan Membuat Obama Pintar Berpidato!

Hasil ku baca KOMPAS pagi ini (20/01), halaman 10.

 

Presiden AS terpilih, Barrack Hussein Obama, pernah empat tahun tinggal di Indonesia. Kendati kini sudah terpisah jauh secara waktu dan tempat, banyak orang Indonesia yang dibuat senang dengan kemenangan Obama. Salah satu dari mereka itu adalah Lia alias Mbak Non, kakak angkat Obama saat berada di Indonesia.

 

 

 

Saya memanggilnya Barry karena sulit mengucapkan Barrack. Makanya, saya panggil dia Barry,” kata Lia (51), Selasa (13/1) di rumahnya, di Kampung Babakan Banten, Desa Sukasirna, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.

 

 

 

Pertemuan Lia dan Barry adalah sebuah kebetulan. Suatu pagi pada tahun 1966, Lia yang baru berusia tujuh tahun kabur dari rumahnya. Lia kecil yang bingung terdampar ke sebuah rumah di Bogor milik Ny. Siti. Ternyata Ny Siti adalah pembantu pasangan Lolo Sutoro dan Stanley Ann Dunham di Jakarta, dia meminta Lia menjadi anak angkat.

 

 

 

Dua tahun setelah Lia menjadi anak angkat Sutoro dan Dunham, Sutoto menjemput Barry dari AS. Saat itu, Sutoro menjadi salah seorang manajer di PT Pertamina. Pada awalnya, Lia senang karena berarti akan memiliki teman sekaligus adik angkat. ”Saat bertemu, saya bilang ke Ibu, saya tidak sedang karena anaknya hitam dan tidak bisa berbahasa Indonesia,” kata Lia.

 

 

 

Ny Dunham meyakinkan Lia bahwa Barry akan menjadi adik yang menyenangkan. Setelah mendapat les bahasa Indonesia selama tujuh bulan, Barry mulai bisa berkomunikasi dengan Lia dan Siti yang dipanggil dengan Simbok.

 

 

 

Barry memanggil Lia dengan panggilan Mbak Non, mengikuti panggilan ibunya. Ada banyak kenangan di benak Lia mengenai sosok Barry. Salah satu kenangan yang tak bisa dilupakan Lia adalah hobi Barry berpidato.

 

 

 

Lia bertutur, Barry sangat senang menyimak pidato Presiden Soeharto di televisi Ketika Presiden Soeharto berpidato, Barry mencatatnya dengan rapi. Setelah itu, dia mempraktikkan pidato Presiden Soeharto di hadapan seisi rumah,” ujar Lia.

 

 

 

Suatu ketika, Barry menirukan pidato Presiden Soeharto di sebuah acara yang beberapa kali menyatakan Indonesia sebagai Negara yang gemah ripah loh jinawi. Dia sangat sulit mengeja kata-kata itu, tetapi memaksakannya sehingga terdengar lucu,” ujar Lia.

 

 

 

Di rumah, Barry dan Lia tidur sekamar, tetapi beda tempat tidur. Barry selalu menginginkan Lia dan dirinya tidur serta bangun bersama. Kalau Lia bangun lebih dahulu dan meninggalkan Barry, dia akan marah besar. ”Setelah itu, dia kemudian mengikat tangan saya dan tangannya dengan tali panjang. Kalau salah satu bangun, baru boleh meninggalkan kamar kalau sudah membangunkan yang lain," ujar Lia.

 

 

 

Pada tahun 1971, Barry pulang ke Hawaii. Lia ikut dan sempat tiga bulan di Hawaii sebelum pulang ke Indonesia. Di Hawaii, Lia sering diajak Barry pergi ke pantai atau pusat perbelanjaan. Lia sedih saat berpisah dengan Barry.

 

 

 

Menjelang pelantikan Obama, Lia mendapat pemberitahuan akan diundang oleh anggota tim sukses Obama. Namun, hingga kini tak ada kepastian. Kendati mengaku ingin sekali bertemu dengan adik angkatnya itu, Lia memilih mengubur keinginannya dalam-dalam. Lia sudah senang asiknya yang hitam, dekil, dan sering menjengkelkan itu menjadi Presiden.

 

 

-----------------------------------------------

Kan katanya apa yang kita alami di masa kecil akan terbawa seumur hidupnya (kata iklan Pepsodent). Jadi... Jelas dunk sekarang siapa yang menjadikan Obama jago berpidato... Kita harus bangga! Hohoho...

 

Ada yang bisa meng-konfirmasi?^o^

 

10 comments:

  1. gue ngga bisa ngebayangin klo Barry niru pidato Pak Harto dengan akhiran "keun" yang melegenda itu.
    contoh : "Maka saya tekan-keun sekali lagi, bahwa tugas negara adalah memberi-keun kemakmuran bagi rakyatnya...."
    ===
    Tp khan selama Barry di Hawaii - USA, sekolah sampai jadi senator, pasti masih banyak lagi tokoh panutan yang dia temui. Tp klo emang Pak Harto termasuk tokoh yang dia kagumi, maka makin tersenyumlah Sang Smiling General di alam sana.

    ReplyDelete
  2. Bhuahahaha...

    Mungkin tokoh panutan dia banyak, tapi yang pertama kan yang berkesan... ^o^

    Atau jangan2 yg membuat dia jago pidato adalah kepala sekolah dia yg pidato tiap upacara hari Senen yak? Hohoho...

    ReplyDelete
  3. pernah baca juga sih kalau ibu lia-lah yang mengajarkan pakde barry berpidato, tapi setidaknya pakde barry sudah lama ditempa di negrinya sono untuk menjadi amerika 1 oleh petinggi2 yang kagum dengan sepak terjangnya di dunia politik.

    minggu kemarin sempat ngebaca resensi buku "michelle obama" (istrinya pakde barry) kalau budhe michelle itu salah satu orang yang ikut mensukseskan kampanyenya pakde, sampai pada naskah2 pidatonya juga ikut disusun oleh budhe,... hebat juga ya budhe michelle..... ckckckckkk......

    ReplyDelete
  4. hah... dia ternyata murid Soeharto!!!

    ReplyDelete
  5. Tapi teuteup...yang menentukan, yang dibawa seumur hidup adalah kebiasaan yang diajarkan sejak kecil (liat iklan Pepsodent deh...)...

    Hohoho....

    ReplyDelete
  6. Ga nyangka yah Bapak Pembangunan kita sehebat itu...?!
    Hohoho...

    ReplyDelete
  7. Hidup soeharta....

    *trah cendana.com*

    ReplyDelete
  8. setuju.. gak perlu pake iklan pun hehehe..

    yah paling gak doi merasakan hidup 4thn yg beda dgn negrinya skrg. mungkin itu salah satu memori yg bikin doi juga jd tampil beda dibanding capres2 laen yg lahir & tinggal di sana terus.

    ReplyDelete
  9. Brarti kita tetep boleh berbangga kan? Hohoho...

    ReplyDelete
  10. pastinya terinspirasi valentino rossi..
    halah ngga nyambung

    ReplyDelete