Sunday, January 11, 2009

Under The Tree

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Ku coba menjabarkannya dalam format produk informasi untuk obat. ^o^

Jenis film
Drama menyesakkan jiwa. Model2nya mirip Babi Buta (kaledoskop, adegan 1 ma yang lain nampak ga nyambung tapi sebenernya nyambung, minim dialog).


Komposisi
Sutradara: Garin Noegroho
Produser: Garin Noegroho (kayaknya Marcella juga deh)
Penulis: Garin Noegroho, Armantoro
Pemain: Marcella Zalianty, Ayu Laksmi, Nadia Saphira, Dwi Sasono, Ikranagara


Indikasi
Ditujukan untuk orang2 yang mengagumi kebudayaan daerah.
Memiliki intrik kehidupan dengan orang tua akan membantu pemahaman film lebih mendalam.
Penikmat film segala genre.


Cara Nonton
Lebih baik nonton sendiri. Kalau mau ngajak temen nonton, pilih temen yang mengerti genre film ini. Kalau ga, siap2 aja denger keluh kesahnya sepanjang film. Seperti yang kudengar dari tetangga2ku, ”Sumpah! Pusing gua nonton film ini!”.


Kontraindikasi
Jangan nonton film ini kalau kamu:
- punya sentimen pribadi terhadap budaya Bali. Karena film ini Bali abis.
- Ga bisa nonton film ber-subtitle. Mengingat dialognya dalam bahasa Bali, maka mau ga mau kita musti baca subtitle, kecuali km menguasai bahasa Bali.
- Fanatik dengan film genre klasik, yaitu bahwa film itu harus bertutur dan bercerita secara runut, kemudian di akhir harus ada hikmah yang bisa diambil. Kamu tidak akan mendapatkannya di film ini.


Peringatan dan perhatian
Lihat bagian kontraindikasi.
Film ini minim dengan kata-kata. Kunci penyambung jalan cerita adalah gambar, adegan, lagu, simbol yang kebanyakan ’diam’. Jadi usahakan konsentrasi dalam menonton, matikan HP, jangan keluar untuk pipis, jangan ngobrol. Karena sedikit berpaling beresiko untuk kehilangan adegan penting yang akan berakibat timbulnya dizziness dan confussion.


Interaksi dengan film lain dan jenis interaksi lainnya
Usahakan menonton film ini ketika sedang mood untuk nonton film drama. Jangan menonton film lain segera setelah menonton film ini, karena akan mengakibatkan hilangnya efek dan kesan dari film ini dari memori dan hati. Terutama jika film berikutnya yang ditonton adalah film komedi, hampir dipastikan film ini akan tidak berkesan sama sekali.
Jangan nonton film ini dengan HP menyala (lihat bagian Peringatan dan Perhatian)


Kehamilan dan Menyusui
Jika kamu sedang hamil, kalau bisa jangan nonton film ini mengingat salah satu ceritanya adalah tentang ibu hamil dengan janin yang pasti menginggal. Emosi Ayu Laskmi dalam memerankan sosok ini nyaris sempurna, jadi ditakutkan akan terbawa dan terhanyut serta mempengaruhi emosional kamu.

Wanita yang menyusui boleh menonton film ini, bahkan disarankan, karena akan menambah rasa syukur dan sayang atas anak yang telah dilahirkan. Tapi pastikan kamu sudah memerah ASI sebelum menonton (jangan sampai ada hasrat memerah ketika nonton). Dan ingat jangan bawa bayi ke bioskop apalagi menyusui!


Efek pada kemampuan mengendarai kendaraan dan mengoperasikan mesin
Film ini menyebabkan melamun dan merenung, dan juga emosi jiwa (bagi yang tidak suka). Disarankan untuk tidak mengendarai kendaraan ataupun mengoperasikan mesin setelah menonton film ini.


Efek samping/efek yang tidak diinginkan
Melamun dan merenung adalah efek yang banyak dijumpai. Keinginan berdiskusi yang tinggi juga sering muncul setelah menonton film ini.

Keinginan marah yang tiba2 muncul dapat pula terjadi jika ternyata kamu tidak sesuai dengan film ini.

Berasa bodoh adalah hal mungkin terjadi ketika tiba2 film selesai sedangkan km belum mengerti maksud film ini. Tapi mau protes ga berani mengingat film ini dapat cukup banyak penghargaan.


Overdosis
Belum ada ditemui adanya overdosis menonton film ini. Sekali nonton sudah cukup. Tapi kebanyakan nonton film ini kemungkinan tidak akan berakibat apa-apa, selain berkurangnya uang dari kantorng dan bertambahnya pundi-pundi para produser.


Cara kerja (jalan cerita)
3 wanita dengan 3 kisah hubungan antara ortu (ibu) dan anak. Pertama baru tau kalo dia anak angkat, dan ternyata dulu dia dibuang oleh ibu kandungnya yang seorang penari di Bali. Kedua, seorang Ibu muda (penyiar radioa) yang mengandung bayi dengan gangguan perkembangan di otaknya. Misalkan dilahirkan pun, hanya akan hidup beberapa jam. Ketiga, seorang anak koruptor yang mencari sosok ayah di diri seorang bapak2 tua tukang tato.

Cerita terangkai dari adegan2 yang sekilas-sekilas, kadang berjalan sangat lama, kadang cepat, terpotong-potong, tapi magis. Unsur lagu menjadi lem yang efektif dalam menyatukan jalan cerita.

Selain menampilkan kebudayaan Bali secara komprehensif , isu yang diangkat lainnya adalah perdagangan bayi (yang memang konon umum terjadi di Bali).

Secara buru-buru dapat disimpulkan tokoh di film ini adalah penderita OCD (Obsessive Compulsive Disorder). Si Ayu Laksmi suka ngacak2 tahu yang mau dimakannya, belah2 kelapa. Si Nadia mukul2 kardus lalu menutupi kepalanya dengan kardus ketika keluar rumah setelah mengetahui ayahnya ditangkap KPK. Itu juga tanda2 OCD. Si Dwi Sasono terobsesi menyapu kasur berulang2, nyapu halaman sampai malam, nyuci sepeda motor di malam hari, karena waktu kecil ibunya berkata bahwa dia tidak boleh memakaikan baju nari kalau dia tidak rajin. Itu OCD lagi.

Jadi ni film sebenernya tentang para OCD. ^o^ Entah disengaja atau tidak oleh si pembuat.


Shelf life (masa tayang)
Kayaknya ga bakalan lama tayang di 21. Sekarangpun, di minggu pertama tayang, cuma ada di 4 bioskop. Jadi segeralah menonton, jika kamu berminat!


Notes: Kenapa judulnya Under The Tree ya? Pohonnya yg mana si? Ni lebih cocok dikasih judul 3 Doa 3 Cinta. Hohoho...

16 comments:

  1. waww... dapat bintang 4 ya mnrt versimu??

    ReplyDelete
  2. Karena aku bisa mudheeeeeengggg... Hohoho...

    Sepanjang nonton ku terkagum2 sama bapak sutradara, "gimanaaaa dia bisa ngarahin semua itu..? Ck...ck...ck..."

    ReplyDelete
  3. mungkin 'tree' di judul film ini adalah kehidupan itu sendiri, setidaknya itu yg aq tangkep

    ReplyDelete
  4. Hooooo.... Pohon tu bisa diartiin kehidupan yak? Hwuaaaa... Ilmuku bertambah!

    Makasi ariiiiifffff....!!

    ReplyDelete
  5. review-mu lucu bangeeeet hahahaha...keren.

    ReplyDelete
  6. Hwuaaaaa.... Makasiiiiiii..... Aku sedang butuh kata itu! Makasiiiii...

    ^o^

    ReplyDelete
  7. Tadinya kujuga berpikir si Garin salah ketik Rul... Jangan2 judul yg dia maksud "Under The three". hahahaha...

    ReplyDelete
  8. hahahaha mungkim tree nya itu orang-tua nya kali, kan nyeritain tentang orangtua-anak ketiga-tiganya (tapi gak tau juga sih belom nonton) hehehehe
    yah, di 21 gak ada ya??? trus dimana ya mo nonton??? gak ada megaplex di jogja...
    nunggu ori-nya keluar aja dah...
    btw thanks ya ta buat review-nya...
    kebetulan gw gak ada kontra indikasi kok ama film ginian hahaha

    ReplyDelete
  9. I found this very funny!
    Mo nonton ini juga.. Aku mo beli DVD nya Madagascar, Under the Tree, sama Yes Man. Kalo kamu punya, aku pinjem yah minta tolong bawain pas tgl 17. Please.. Thanx Ta..

    ReplyDelete
  10. Adu...adu...adu.. Ini lagi! 'Tree' ko jadi orang tuanya... Tree itu pohon kan?
    (see? Efek samping 'keinginan berdiskusi' muncul kan? Aku emang pintar! Hohoho...)

    Justru diputernya di 21: Pondok Indah, Cinere, Atrium, Cilandak, Bintaro, TIM (ada 6 yah? ko kmrn ku liatnya 4 yah? hehehe...). Kamu ke jakarta ajah..kutemenin dehhh... ^o^

    AKU SANGAT MENGHARGAI KEINGINANMU MENUNGGU ORI-NYA KELUAR. ORANG SEPERTI KAMU JARANG ADA DI JAMAN SEKARANG.

    Selamat menontoooooonnnn....!!

    ReplyDelete
  11. tentu saja aku TIDAK punyaaaaaa....! Masih diputer di bioskop. Sepuluh ribu saja sudah bisa nonton dengan tingkat privacy tinggi (di TIM se-studio paling 15 org yg nonton. hahaha....)

    ReplyDelete
  12. Tukang obat yang terikat sumpah untuk mengabdikan diri di bidang sosial terutama dunia kesehatan. Jadi kucoba aplikasikan memberikan informasi kepada pasien sebaik mungkin.

    Hohohoho....

    ReplyDelete
  13. hehehehe kali aja.... bukan arti secara harafiah sih.... tapi dianalogikan sebagai pohon aja, tempat kita bernaung, tempat kita tinggal, halah (itu mah rumah kaleee hahahaha)
    wah ya gimana lagi ya non, di jogja sini adanya 21 cuman atu,,... itupun beruntung banget film kayak gitu diputer disini....
    paling2 disini yang ada film2 kayak tiren, merem melek, tali pocong perawan, dst hahahahaha masa gw juga musti ke sono cuman buat nonton doank.... mending nunggu ori....... (kepaksa huhu)

    ReplyDelete
  14. Hoooo..... Bisaaaaa...!! Kamu pintar!


    Ya udah...sambil km nunggu ori nya keluar...km nonton Setan Budheg sama Hantu Jamu Gendong dulu ajah... Hohoho...

    ReplyDelete