Aku adalah jenis orang yang butuh untuk dituntun dan dirangsang. Terutama untuk berpikir. Kalau tidak ada tuntunan atau rangsangan, maka otakku akan diam.
Aku hidup asal hidup. Semua kujalani tanpa berpikir, tanpa pemikiran. Yang penting aku hidup dan tidak menggangu hidup orang lain. Semua terasa lurrruuuuuussss dan datar. Tidak ada persimpangan yang harus dipilih. Tidak ada tanjakan yang harus didaki ataupun turunan yang harus dihadapi.
Habis TK ya masuk SD. Yang deket rumah aja. Habis itu SMP. Trus SMU, trus kuliah. Lulus kuliah ya kerja. Udah.
Hingga tiba-tiba semalam dalam tidurku ada SMS masuk. Bunyinya: Tata, tujuan km dlm hidup ini apa sekarang?
Serasa kepalaku ditempeleng. Serasa bahuku diguncang. Serasa ruang yang tadinya diterangi lampu, mendadak gelap gulita.
Aku tidak punya tujuan hidup.
Wow....
A-KU-TI-DAK-PU-NYA-TU-JU-AN-HI-DUP
WOW....
Apakah aku pernah punya tujuan hidup? Mungkin pernah. Temanku bertanya apa tujuan hidupku SEKARANG. Berarti kemarin-kemarin aku punya yang namanya tujuan hidup.
Tapi aku lupa. Sama sekali lupa.
Dan sekarang aku panik.
Ibarat aku naik kereta, aku hanya asal naik saja. Tanpa peduli kereta ini mengarah kemana dan akan berhenti di mana saja. Dan yang paling penting: aku turun di stasiun mana?? Sesampainya di sana mau apa??
Aku panik.
Aku harus berhenti.
Paused.
Aku takut salah arah.
Aku takut ternyata aku kebablasan.
Aku takut.
Aku perlu berpikir.
Aku harus berpikir.
H-A-R-U-S
Hidup tidak bisa hanya asal hidup.
Kamu yang mengirim SMS itu semalam... Kamu bukanlah temanku.
Kamu adalah penjagaku dan penyelamatku. I love you.
yaps,
ReplyDeletesaat ini ramai istilah resolusi 2009 yang kemudian berlanjut pada apa sih stimulus untuk itu ( ? ).....
hooo...hoooo....hooooo
Boleh saran ya Non Tata ?!
Saya pikir stimulus untuk Non Tata lebih dari sekedar sms itu lho Non...mungkin lebih kebutuhan akan ( he..he..he... ) ' seseorang ' yang ' selalu ada '.....
.......dan tujuan hidup ?........
" Hiduplah sesukamu seolah kamu hidup seribu tahun, dan merenunglah seolah kamu besok mati "
Bahagia ya Non Tata !
Jlebb!!
ReplyDeleteNi lebih dalem lagi...
Kl SMS td buat ku berasa ditempeleng, ni buat aku berasa ditusuk pedang! ^^
Aku bukan penganut resolusi2an...krn itu butuh mikir... hehehe... Eeeehhh...ternyata emang aku harus mikir..
Semangat!!
Makasi yaaaa....
Mulailah membuat Planing hidup....
ReplyDeleteApa yang akan kau raih?
hijrah :p
ReplyDeleteContekan dunk... ^^
ReplyDeleteAmien....
ReplyDeleteHehehe.. Sama Ta, aku jg panik. Berbahagialah kamu yg memiliki kebebasan memilih jalan hidup. Halagh!
ReplyDeleteTapi justru aku belum pernah menggunakan hak pilihku itu. Kan?
ReplyDeleteAku malah tumbuh menjadi orang yang tidak suka memilih.
*aku ga suka ke mall, kl belanja nitip, krn aku phobia dengan pilihan. Hehehe...*
tanpa sadar kamu pun (pernah) punya tujuan hidup, dan (mungkin) tujuan hidupmu itu hanya (sekedar) "survive" or (sekedar) "the show must go on" and (somehow) kamu "survive" and "the show still go on".
ReplyDeleteBukan karena hidup itu tidak punya puncak or lembah, persimpangan atau memutar, bukan tidak ada tanjakan or turunan apalagi lurus aja, tapi (mungkin) kamu yang menganggap itu semua tidak ada.
Hidup itu pasti ada puncak dan ada lembah, penuh masalah yang harus dipecahkan, (mungkin) harus dipilih.
Jadi inget jaman msh pake windows 95 plus and anti virus panda yg out dated and begitu bangganya coz (merasa) bebas virus. Sementara tmn yg pake windows 98 and anti virus yg (saat itu) up to date sering kena virus, padahal disket yg dipake sama-sama sumbernya. Saking tenangnya, suatu saat komputerku itu bener2 hang dan rusak systemnya tanpa ketauan apa penyebabnya. Setelah dibawa ke servis, baru ketauan bahwa begitu banyak virus yg telah bercokol di hard disk ku itu selama ini. Dan data penelitianku and banyak naskah tulisanku waktu itu akhirnya tdk bisa diselamatkan sama sekali. Begitu tenangnya aku dan menganggap tak ada apa-apa selama waktu itu, akhirnya membuatku sangat menyesal sampe saat ini coz begitu banyak naskah tulisan prosaku yg hilang begitu aja tanpa ada back up satu pun (masih kerasa dongkolnya sampe sekarang, hiks).
"Hidup itu adalah penuh cobaan dari Nya, seperti layaknya seseorang menguji kemurnian emas dengan membakarnya. Jika emas itu bernilai tinggi, maka akan keluar sebagai emas yang berkilauan setelah dibakar dengan sangat, jika emas itu tidak bernilai hanya akan keluar sebagai emas yang berwarna hitam dan tak bernilai seberapapun panasnya emas itu dibakar" (AthThar).
Emas itu hitam karena tidak pernah sadar bahwa tengah diuji, jadi santai-santai saja, dan karenanya kemudian tidak mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Hmmm...seperti air yang mengalir, dan air yang mengalirpun memiliki tujuan, yaitu bermuara ke samudera. Bukan sama sekali begitu saja mengalir apa adanya.
*eh...kepanjangan yah commentnya? klo ga nyambung or salah mangap yaks ^_^
woww..... kujuga sama...
ReplyDeletetapi setidaknya ku punya mimpi, mimpi tentang indah duniaku nanti...
"Hidup itu adalah penuh cobaan dari Nya, seperti layaknya seseorang menguji kemurnian emas dengan membakarnya. Jika emas itu bernilai tinggi, maka akan keluar sebagai emas yang berkilauan setelah dibakar dengan sangat, jika emas itu tidak bernilai hanya akan keluar sebagai emas yang berwarna hitam dan tak bernilai seberapapun panasnya emas itu dibakar" (AthThar).
ReplyDeleteAh.. Ah.. Makasi ya kutipannya, ku ga tau nih..
hwuaaaaaa..... Fatri lebih sadddddiiiiiiiiissssss!! ^^
ReplyDeleteAku sebenernya juga udah 'curiga' sama Tuhan... Ko hidupku gini2 aja... Aku merasa hidupku tidak ditempa...
Dulu jaman mau merantau ke Depok, kupikir aku akan menghadapi perjuangan dan peperangan hidup. Ternyata? Tidaaaaakkk.. Awalnya si emang ku ketemu kejamnya Ibukota: dompet dicopet 2 kali. HP sekali. Habis itu? Dataaaaarrrrr.....
Atau aku yang mengabaikannya ya?
hwuaaaa..... aku ga mau jadi emas hitaaaaaammmmmm!!
Hiks... Mimpi pun ku ga punya... =(
ReplyDeletesama-sama, tapi seandainya salah kutip mohon dikoreksi yah coz ku pake kemampuan ingetanku yg sangat minim ini pas ngutip tuh kalimat.
ReplyDeleteTa, klo aku dah terlanjur jadi Mas Hitam (lho?) kikikikikikik...
ReplyDeletekamuu... jangan gitu....
ReplyDeletekata Cinca Laura "Aku siyh Let it Flow ajah,, karena biasanya aku beruntung dengan Let it Flow..." hehehehe.....
eh,, kalo kamu tanya aku,, aku juga pasti mingkem.... bengooooooong... truz kasak-kusuk.. hehehe... =p
tp satu yg pasti,, semua orang pati punya tujuan yg gak bisa diungkapkan, tp ingin dikejar. hehehe...
Nahhh... Kayaknya itu pun aku ga punya... Ku ga punya obsesi gitu loh... =(
ReplyDelete*kenapa km ngutipnya kata2 CHita Lawra si... tidak mengerti saia...*
sama ta.. aku jg bengong kok kalo ditanyain.
ReplyDeletejustru bersyukurlah kamu yg masih punya kebebasan memilih.
drpd aku yg memilih krn "tekanan luar". untung akunya masih enjoy2 aja "terpaksa memilih" drpd bingung mau milh yg mana hehehe..
Betul tuh Ta kata mba onit, kebebasan itu mahal. Mumpung masih belum ditukar apa2, mending dipake. Aku iri dgn kebebasan yang kamu punya.
ReplyDeleteNahhh.. Aku adalah jenis org yg baru bisa bergerak kl ada tekanan. Jaman kuliah dulu, baru bisa belajar kalo besoknya ada ujian, baru bisa ngerjain skripsi ketika deadline tinggal beberapa hari lagi.
ReplyDeleteDalam kepanikanlah aku mulai 'hidup'.
Aku mau ditekaaaaaannnn!!! ^^
Bingung cara makenya... Ga ada manualnyah... ^o^
ReplyDeleteMwah!