Aku cinta lelaki [dengan puisi]. “Hati-hati pada mulut penyair, mereka mudah memperdayaimu dengan lidahnya”, nasihat seorang sahabat kala itu. Aku tak peduli. Aku tetap cinta pada lelaki [dengan puisi]. Hingga akhirnya aku [lebih] cinta puisi.
Lelaki pertama yang membuatku berpuisi [tentu saja] adalah seorang penyair. Dia menularkan kepadaku
Lelaki-lelaki selanjutnya selalu [mampu] membawa puisi untukku. Tiap senyum dan tatapan menggerakkan fantasi. Tiap rayuan dan bentakan membangkitkan inspirasi. Tiap desahan dan bisikan melahirkan imajinasi.
Aku tak pernah kekurangan puisi. Aku selalu mampu berpuisi.
Lelaki terakhirku adalah lelaki puisi. Bukan karena dia seorang penyair [terlebih pujangga]. Dia tidak pernah sekalipun menghadiahkan puisi kepadaku [tak satu pun]. Tapi, dari detik cinta menghampiri kami hingga saat berpamitan, aku selalu berpuisi. ’I’m the inspiration’, candanya menirukan sebuah lagu.
Ketika cinta pergi dan dia menghilang, [rupanya] hasrat berpuisiku terbawa. Kupikir dia hanya membawa hatiku [tempat kusimpan cintaku]. Kupikir aku hanya akan kehilangan gairah bercintaku. Kupikir ku hanya perlu untuk bertahan hidup [tanpa cintanya]. Dan aku salah.
Aku tak sanggup mencinta, pun tak mampu berpuisi lagi [hingga saat ini]. Dan rindu mulai menyusupiku. Aku ingin merasakan lagi nikmatnya puisi. Aku rindu lelaki yang mampu membuatku berpuisi!
Oh bukan, aku tidak [hanya] rindu. Aku mendamba [dan menghiba] datangnya lelaki [dengan atau tanpa puisi].
wow sisi lain yang tak kuketahui
ReplyDeleteWow.. Ku lebih amaze lagi, Lok! Kupikir kita dah lumayan lama kenal di empi, tapi ternyata kamu tak mengalami 'masa kejayaan' ku.. Hmm.. Blum sampe setahun ku hidup tanpa puisi lho.. Tapi dah mulai kangen..
ReplyDeletewah ternyata berpuisi ria toh yayaya
ReplyDeleteketika kamu melewati cinta dari hanya sekedar kata dan kehadiran, kamu ga akan pernah kehilangan kata-kata dan keinginan untuk merangkaikan kata-kata, walaupun kamu seakan-akan "kehilangan dan ditinggalkan" oleh cinta tadi :)
ReplyDeleteTulis dan tulis dan tulis dan tulis...biar cinta hadir sendiri...semangat Ta :)
wanna read those poems you've created...
ReplyDelete@ ardi: yayaya? hahaha..
ReplyDelete@ fatri: bukan seakan-akan yang hilang dan meninggalkan, cintaku sungguh tlah tiada [bersama lelaki puisiku]. Ku tak ingin dia kembali, ku mau pengganti [agar ku mampu berpuisi lagi]
susah tau Fat buat mulai nulis lagi.. Serasa tak ada inspirasi dan dedikasi.. Kalau dulu kan tiap puisi kudedikasikan untuknya biar makin cinta! Hohoho..
ak sempat vakum ngempi 4 bulan sakit jadi ketinggalan berita
ReplyDeletesilahkan liat2 foto-fotoku di album mp ini....pasti nemu inspirasi...hmmmmm
ReplyDelete@ shandy: Ku aja blum sanggup baca lagi, karna pasti jadi terkenang2 lagi.. ^^ beberapa ku posting ko.. Tengoklah.. Tapi ga ada sesi Q& A yah!
ReplyDeleteah ya betul susah buat awal nulis lagi, ku juga pernah ngalamin dan buat ku berhenti nulis lebih dari 2 tahun. Tapi ya itu tadi akhirnya ku ngelewatin fase tidak lagi melihat cinta sebagai kata dan kehadiran, tapi lebih dari itu. Setelahnya biarpun ku dah ga sama2 lagi, tapi dirinya bisa dan selalu jadi inspirasi nulis buatku yg ga ada habisnya. Setiap pengalaman dengannya kujadikan tema untuk menjelaskan sesuatu yang lebih besar lagi dibanding pengalaman sebenarnya. Ada pelajaran dari setiap kejadian, dan dengan "kenangan" tadi ku mencoba share ke orang banyak apa pelajaran yang bisa kuambil.
ReplyDeleteNah klo kamu mo cari pengganti, itu beda ceritanya. Ya udah cari aja penggantinya, insya allah ada kok :)
@ elok: tentang kamu sakit ku ktinggalan.. Kita jadi saling ber-wow dan ber-ketinggalan gini.. Hihihi..
ReplyDelete@ ardi: inspirasi seperti apakah yang ditawarkan oleh album mu? ^^
@ fatri: ku blum bisa kayak kamuuu.. Lagian tiap lelaki slalu punya cinta tersendiri, bingung musti explore yang mana.. Hehehe.. Dan ya, aku cari pengganti.
pun saya juga pernah merasakannya 2 kali mbak, hahahahaha
ReplyDeletetapi keknya nyaris semua laki-laki memperdayai perempuan dengan lidahnya, hihihihi
Eitss.. Jangan sampe kita diperdaya oleh penyair yang sama nih.. Haha..
ReplyDeleteMungkin iya senjata lelaki untuk memperdaya perempuan adalah lidahnya, tapi tak semua perempuan bisa diperdaya dengan puisi.. Mungkin kita doank.. Hohoho..
hahahah...inisial deh mbak klo gt, wkwkwkwkw
ReplyDeletetak semua perempuan bisa diperdaya puisi, tergantung sama perempuannya bisa mengartikan maksud puisi itu dengan baik atau tidak. itu tandanya perempuan itu punya tingkat kecerdasan tinggi!yippy!!hahay..
almost everything
ReplyDeletehahaha
@ ima: jika perempuan yang terperdaya oleh puisi diartikan bahwa dia mengerti puisi itu berkat kecerdasan nya yang tinggi, lantas kenapa dia (begitu bodohnya) membiarkan dirinya terperdaya? Hoho..
ReplyDelete@ ardi: okay.. Esok akan kubuktikan! Awas aja kalo otakku malah tambah buntu..
ayolah tulis puisimu lagi ta...!!!
ReplyDeletegerutuku puisiku...hahahagh. rOCK On...!!!
aku kan menggemaskan, masak tidak mampu membangkitkan inspirasi?
ReplyDeleteaku bukan lelaki, tapi kan ganteng =))
*virus otak musim dingin*
@ cie: semangat juga yah!
ReplyDelete@ m'onit: oiyah! Kamyu kan pretty boy! ^^ tapi ya setelah kukilas balik, inspirasi tidak didatangkan oleh kegantengan.. Hihihi..
opo se iki?
ReplyDeleteaku ada puisi untukmu....
ReplyDeleteKulihat sesosok dara...
duduk termenung memangku luka
mukamu kusut rambut acak-acakan...
kenapa engkau tak pergi Ke Joni andrean....
Yang kutitip doa kemaren, jo.. Hohoho..
ReplyDeleteHm... masih berkutat dengan cerita rama-sinta-rahwana lagi?
ReplyDeleteTak akan ada guna ku kesana. Hanya akan menyita harta. Bukan paras yang ingin kugantikan, tapi cinta yang tlah lama hilang.
ReplyDeleteKu dah lulus, Jo dari kelas rahwana itu... Trus pas kuitung2, "busyet! dah ganti tahun niii... masa ku blum nemu gantiiii...". Hahaha...
jangan bercinta dengan pegadaian....
ReplyDeleteTapi aku butuh rupiah. Tanah tak punya, kerbau pun di Surabaya. Tak ada jalan lain selain 'menyekolah'kan harta ku kesana..
ReplyDeletenah...itu dia kelebihan perempuan mbak...dikasih pinter malah keblinger, hahahhaha
ReplyDeleteSETAAAAAAAAAAAAN!!!!!
ReplyDeleteih perempuan jadi-jadian....
ReplyDeletedrpd km,laki-laki doyan pria...hiyyyy
ReplyDeleteBrarti ga pinter-pinter amat dunk yah... Haha..
ReplyDeleteJiakakakaka.... Berasa? Syukurlah... Hahaha...
ReplyDeletemakanya ku doyan kamu... kamu kan laki-laki berjilbab... wakakakakka
ReplyDeletesetan rasa coklat....
ReplyDeletetapi katamu didatangkan oleh lelaki..
ReplyDeletekan semua lelaki ganteng.. wkwkwkwk
Buat judul film keren tuh... Usul ke KK Dheraj aaaahhh..
ReplyDelete*mikir royalti yg bakal di dapat*
ReplyDeleteEitsss... rumus dari mana tuh semua lelaki ganteng? Penyair ku, cuma aku doank yang bilang dia ganteng...semuaaaa..temen2ku bingung dimana letak kegantengannya... hohoho...
ReplyDeletenaaa itu dia.. siapapun lelaki.. kalau bisa membuatmu berpuisi, pasti ganteng di matamu..
ReplyDeletekebalikannya toh? yg ganteng di matamu, pasti bisa membuatmu berpuisi? =))
Royalti akan diberikan sebesar 10% dari hasil penjualan tiket. Nilainya akan diberikan jika film yang dimaksud mampu bertahan di bioskop selama minimal 4 minggu, tanpa ancaman untuk dikecam oleh organisasi tertentu.
ReplyDeleteSetuju?
oiyaaaa....
ReplyDeletetapi kamyu kan ga ganteng... u're pretty... ^^
jadi pretty boys gak mampu membuatmu berpuisi yah ^^;
ReplyDeletehahaha... okay, ada satu pengakuan..
ReplyDeletehttp://ta2surya.multiply.com/journal/item/266/Siapalah_Kamu
itu inspired by a pretty boy... hohoho..